Share

Darah Daging Part 3

Dari kejauhan, aku melihat ada mobil mang Yudi (adik ayah ketiga) parkir tepat di depan rumah nenek “ada keperluan mungkin” pikirku, aku melangkah pelan dan duduk di depan teras depan.

Tiba-tiba terdengar suara keras dari obrolan nenek, mang Deni, bi Isoh dan mang Yudi.

“Asep melulu!, aku sudah telepon dia katanya boleh-boleh saja bahkan dia bilang mau aku jual juga terserah bu,!” ucap mang Yudi keras.

“Selama masih ada Ibu, Asep, Darma dan kamu, ingat tidak punya hak Yud!. Kevin saja anaknnya tidak jadi kuliah tahun ini, ibu suruh jual tanah itu buat biaya dia. Dia masih menghargai Ibu masih hidup, lagian tanah itu mau dijadikan Kevin sama Deni kebun, paham kamu!,” jawab nenek membentak mang Yudi.

Telingaku tidak siap mendengarkan hal ini, karena ini bukan porsiku sebagai cucu dan anak dari Ayah. Tapi setelah mendengarkan, apa yang dikatakan mang Yudi tentang Ayah yang memperbolehkan mang Yudi menjualnya, sedikit tidak mungkin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status