Share

15. Menunggu Dimas

"Lha, malah masih di sini, ditungguin dari tadi ndak keluar-keluar," ucap Aldi dengan menyembulkan kepala di pintu kamar Dimas.

Dimas menoleh, tapi tidak berniat menyahuti perkataan adiknya. Kembali  terdiam, melanjutkan kegiatannya yang sempat terjeda yaitu termenung. 

"Sebentar lagi mau pukul satu lho Kak, jadi ke rumah camer nggak?" tanya Aldi sembari berjalan masuk. 

"Mau ngapain Al?" balik tanya.   

"Ciee ... pasti sudah pernah berharap jadi anak mantu ya?" Goda Aldi,"Tadi kan disuruh sama Mas yang nemenin Nay ke sana Kak." Ikut duduk di dekat Dimas.

Dimas diam, hatinya semakin entahlah saat mendengar perkataan Aldi. Ia menghembuskan nafas pelan, ini memang berat untuk dijalani, apalagi dirinya memang masih sangat mencintai Nayla. Meski hatinya ingin menolak, berontak, belum rela, tapi niat dihatinya yang akan tetap mencoba untuk ikhlas serta berusaha merelakan gadis yang masih dicintai untuk melanjutkan keputusan

ErliyaA

Hayo...pak Yanto mau mengutarakan apa coba? Kalau ada yang nebak ingin meminta Nayla jadi anak mantu itu bener , tapi apakah Nayla tetap mau ataukah nolak?

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status