Share

9. Tak bisa tidur

Disaat Nayla tengah melamunkan kisah cintanya yang sudah berakhir dengan menyendiri di belakang, tiba-tiba terdengar langkah kaki mendekat. Buru-buru dia menghapus air mata yang sedari tadi membanjiri kedua pipi. Tidak ingin ketahuan kalau tengah malam menangis. Namun, belum sampai itu air mata di pipi mengering sebuah suara yang dikenalnya menya. 

"Na, ngapain di situ?" tanya Faiz sembari terus melangkah ke kamar mandi. 

"Ndak ngapa-ngapain sih, Sampean kok belum tidur?" balik tanya. 

"Pen pipis Na." Buru-buru membuka pintu kamar mandi, mungkin sudah kebelet. 

Nayla berdiri, lalu beranjak ke wastafel untuk mencuci gelas bekas minum serta membasuh muka. Tidak ingin Faiz menaruh curiga. 

"Kamu habis ngapin Na?" Tiba-tiba sudah berdiri di belakang Nayla. 

"Eh! A-anu. E-em tadi kepalaku agak pusing lagi, trus minum obat," elaknya,. Dadanya berdebar, sedikit was-was khawatir Faiz curiga. 

"Oh, kam

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status