Share

BAB 18 Baju Sarimbit

"Hanah?" Mas Yanto memergoki aku dan Afni di jalan. Kami masih menunggu angkutan umum sepulang dari rumah Pak Zen.

"Om?" Afni menyapa Om bejadnya.

"Keponakan, Om!" ujarnya sok lembut. Batin ini masih merasa takut. Kenapa dia selalu saja ada di sekitarku?

"Maaf, kami permisi, Mas." Aku pamit.

"Pintar juga kamu, Han?" celetuknya tiba-tiba saat kaki ini baru saja melangkah meninggalkannya.

"Pintar?" Kutoleh Mas Yanto dengan heran. Apa dia sudah tahu kalau aku bisa dapatkan uang dari hasil karyaku?

"Iya. Sebentar lagi Jimy akan menikah. Kalian belum cerai. Tapi kamu sudah dapat laki-laki saja. Bahkan kamu dapatkan perlindungan darinya, kan? Apa jangan-jangan kamu selingkuh sejak dulu? Tapi kamu sok jual mahal padaku."

Jleb.

Apa yang dia katakan?

"Apa maksud kamu, Mas?" Aku memang kaget dengan apa yang ia utarakan. Alih-alih dugaanku benar mengenai karyaku, tapi ternyata bukan. Dia malah ngomong ngaco.

"Ah jujur saja. Tapi kamu hebat." Ia malah bertepuk tangan mengejek. Anakku pun heran.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
najis tralala laki " edan hue....hue....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status