Share

Chapter 23 Plan

Audy menghela napas kecewa. Sepertinya Gerald memang benar-benar tak mencintainya. Semua sikap manisnya hanya semu!. 

Baru saja mencecap manisnya cinta, sekarang aku harus menelan pil pahit dikhianati. "Ayah, sepertinya memang kamu benar. Aku harus mengedepankan logika dari pada perasaan." Gumam Audy menahan sesak di dadanya.

Audy menguatkan diri. Ia bersiap beranjak untuk mengembalikan ponsel Gerald.

"Ger ..." ucapan Audy terpotong oleh getaran panjang dari ponsel yang digenggamnya. 

Audy menyeringai lebar. Seolah takdir berpihak padanya. Lihatlah, kontak yang dinamai love oleh Gerald memanggilnya. 

Pepatah itu benar, serapat apapun menyembunyikan bangkai, suatu saat pasti akan tercium juga busuknya.

Audy menelan ludah. Ini kesempatan emas agar dia tau siapa wanita yang berada diantara cintanya itu. Audy berpikir sebentar, haruskah dia mengangkat telepon itu?. 

"Tidak, Audy. Hatimu pasti akan kesakit
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status