Share

16. Tidak Masuk Kerja

Siang ini adalah siang yang paling tidak terduga bagi Jonathan. Ia berjalan seperti orang yang baru belajar menggunakan kaki. Seketika urat syaraf kakinya seperti mati rasa dan lumpuh, namun ia ingin menyeretnya. Mengajak raganya agar bisa sampai di hadapan kedua orang tua dan memergoki apa yang sedang mereka bicarakan.

Pak Kayren dan mama Kira terlihat senang dan mampu tertawa lepas. Ini sungguh berbanding terbalik dengan kondisi jiwa raga Jonathan saat ini. Putra satu-satunya keluarga Kayren itu bahkan tak mampu berekspresi. Hanya tatapan mata saja yang coba mewakili isi hati. Sebuah kemuakan yang ingin meledak, tepat tertuju pada orang tua yang sangat dihormati.

“Sayang ya, orang yang aku kira paling peduli dan baik. Tidak lebih dari sepasang manusia yang egois,” ucap Jonathan. Sepasang matanya berkaca-kaca. Ia memang seorang pria yang sungguh pantang untuk menangis. Tapi, keadaan ini sungguh sulit.

Pak Kayren dan mama Kira menghentikan gelak tawanya. Mama Kira bahkan reflek meng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status