Share

17. Keceplosan

Karina merasa sudah melakukan kesalahan fatal. Untuk kesekian kalinya, otaknya seakan tidak bisa diajak berpikir. Lidahnya bahkan tidak sinkron dengan perasaannya untuk mengucapkan kata-kata yang seharusnya.

Apa yang dikatakan tidak sesuai dengan pikiran. Harusnya Karina menolak ajakan bu Riska untuk pergi mengunjungi Jonathan di rumah sakit kota. Akan tetapi, lidahnya justru menari sendiri tanpa disuruh. Mengiyakan ajakan bu Riska untuk menjenguk bos Internusa Sandira yang bukan lain adalah suaminya.

Karina saat ini sedang berada di sebuah mobil bersama dengan Bu Riksa. Ia terjebak. mau mundur juga sudah sangat terlambat.

Wanita itu hanya bisa mengirim pesan pada ibunya. Jika sore ini akan pulang sedikit larut. Menjelaskan kalau dirinya menempuh perjalanan sekitar empat jam untuk mengunjungi bosnya di rumah sakit kota.

Sampai juga di depan rumah sakit. Karina tidak asing dengan rumah sakit itu. Sebab itu memang rumah sakit langganan keluarga Jonathan. Pernah dulu dirinya dan suam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status