Share

Pria pertama.

Adira tertegun. Entah asli atau hanya sebuah akting. Namun kalimat itu mampu membuatnya begitu bahagia.

Wanita cantik dengan beberapa selang infus di tangannya nampak menerima suapan dari tangan Aksa dengan riang gembira. Wajahnya berbinar kala merasakan sensasi makanan yang sejak lama ingin ia rasakan. "Terima kasih, ini enak sekali." Adira mengembangkan senyum sempurna yang mampu menghipnotis siapa saja yang melihatnya.

"Cih! Dasar kampungan!" Gumaman dari mulut seorang wanita yang tengah berdiri di ambang pintu, tak sengaja terdengar oleh telinga Aksa yang langsung melayangkan tatapan nyalang padanya.

Mayang nampak langsung tertunduk dengan wajah ketakutan. Sorot tajam mengiris seolah mengulitinya tipis-tipis. Hingga membuatnya tak mampu mengimbangi tatapan itu.

"Apa kamu masih tidak mengerti akibat dari menyentuh orang-orangku?" lirih Aksa tanpa menatap lawan bicaranya. Kalimat itu ia ucapkan dengan dingin dan penuh penekanan di akhir kalimat. Membuat lawan bicaranya tertegun deng
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status