Share

Rencana pembalasan.

Gertakan itu membuat Sean terkekeh dengan senyum canggung. "Eh? Jangan terlalu serius begitu dong, nanti cepat tua loh ...." ledek Sean sebelum berlari menghindar ketika Aksa hendak melayangkan bogemnya.

Pria itu menyusul sang keponakan dengan langkah lebar yang terlihat berlari memasuki kediaman.

Sementara Adira masih mematung di tempat semula. Beberapa pengawal terlihat berbaris di belakangnya, begitu pula Gavin, sang asisten pribadi nampak setia menemani majikan wanitanya.

"Kenapa diam saja? Cepat pergi pisahkan perkelahian mereka!" Wanita cantik itu terlihat panik hingga mengguncang kuat tubuh Gavin.

Sang asisten terkekeh untuk sejenak. Tangannya menghentikan guncangan kuat pada tubuhnya tanpa menyentuh tangan Adira. "Nyonya, tenanglah. Sebelum Tuan muda pergi ke luar negri untuk kuliah, pemandangan seperti ini hampir terjadi setiap hari."

Adira seketika mengerinyitkan alis. Ia hampir tidak mengerti dengan tingkah laku penghuni di kediaman ini.

***

Denting jam menunjukkan pukul se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status