Share

07

mendengar ocehan Naomi dan Lisa  hati lintang terasa panas ia mengepalkan kedua tangannya, ingin sekali rasanya lintang menampar kedua wanita itu  sekarang juga,

tapi untungnya lintang masih bisa menahan emosinya  jadi dia hanya tenang, dan sesekali tersenyum kecil  menguatkan dirinya sediri.

" sabar lintang ini hari pertama kamu kerja,  biarkan saja kedua wanita ja***Ng itu  mengoceh,  kamu jangan terpancing lintang. " batin lintang dengan sesekali tersenyum kecil.

" sial... tebal sekali muka ni pria  miskin, dasar cowok gila, " gerutu Naomi merasa tak puas karena  lintang tidak terbakar emosi, ketika dihina mereka berdua.

" Oke.! karena kalian kelihatanya sudah merasa puas menghinaku,  jadi aku rasa aku harus pergi sekarang. sampai bertemu lain waktu."  kata lintang tegas penuh dengan penekanan, meskipun hatinya saat ini terasa sangat rapuh.

baru saja lintang memutar tubuhnya hendak melangkah keluar dari tempat itu  tiba tiba  matanya menangkap  sosok wanita yang selama dua puluh empat jam ini menjadi majikanya.

"Hay  Naomi,  Lisa. kalian mengenal tuan Lin ini ?"  kata laura ketika berjalan bersama anton menghampiri mereka sambil menunjuk ke arah lintang .

Naomi dan Lisa yang  merasa aneh dengan panggilan  tuan Lin itu   saling melempar pandangan   bingung  dengan ucapan laura.

"Iya.. tuan Lin yang  baru ngobrol dengan kalian itu,!!!        tuan Lin sang supir pribadi  nona  laura anatasya. Ha.....ha....ha....!" kata anton memecah kebingungan Naomi dan Lisa  kemudian mereka tertawa.

anton sebenarnya sudah merasa tidak suka dengan lintang ketika mereka bertemu tadi,  anton merasa lintang memiliki perasaan yang berbeda dengan laura. sehingga anton mencoba mengibarkan bendera perang kepada lintang, dengan cara menghina lintang di depan teman teman laura.

emosi lintang saat itu sebenarnya sudah sampai ke ubun-ubun kepala namun ketika lintang melihat  laura terasa senang melihat lintang di hina teman temanya emosi lintang menjadi reda.

karena biar bagaimana pun lintang tida mungkin melawan teman teman laura, sedangkan laura sendiri tidak memberikan pembelaan terhadap dirinya.

karena malas meladeni ke empat orang itu akhirnya lintang memutuskan untuk kembali ke mobil tanpa berpamitan terlebih dulu .

setelah lintang menjauh  ke empat orang itu kemudian berhenti tertawa.

lain halnya dengan laura ia menggerutu dalam hati.   " sialan berani beraninya  dia  mengabaikan ku. awas kau supir ke****at, akan ku pastikan kau tidak betah bekerja menjadi supirku. lihat saja nanti, " gerutu laura sambil mengangguk anggukan  kepala.

setelah tidak ada lintang lagi di situ laura dan anton akhirnya kembali ke meja  tempat mereka memesan makanan sebelumya   di ikuti Naomi dan Lisa.

di meja sudah ada anggi dan teman temanya  yang lain. anggi sebenarnya sudah berada di sana  ketika laura dan anton menghina lintang tadi.  namun ia memilih untuk tidak ikut ikutan, karena menurut anggi gak penting juga  anggi terus terusan mengganggu lintang.

sebenarnya anggi  masih memiliki rasa kasihan juga pada lintang namun karena terbawa sifat buruk teman temanya dan juga laura anggi jadi ikut ikutan seperti mereka.

selesai makan akhirnya mereka memutuskan untuk pergi jalan jalan ke mall.

rombongan mereka kemudian di bagi menjadi dua, Laura, Naomi,  dan Lisa mereka ikut mobil laura yang di kemudikan lintang.

sedang rombongan yang satu lagi  anggi, Dany dan Sofia ikut di mobil anton.

sebenarnya anton ingin supaya Laura ikut bergabung di mobil nya. namun karena  yang bawa mobil saat itu hanya anton dan laura jadi mau gak mau  Anton hanya mengikuti saran laura.

setelah itu mereka keluar menuju parkiran dimana mobil mereka sebelumya di parkir kan. tak lupa anton membayar tagihan makanan yang barusan mereka makan, sebenarnya laura ingin membayar makanan nya sendiri bersama dengan Naomi dan yang lainya , namun anton mencegahnya.

*

Di parkiran tak jauh dari kantin lintang menghisap rokoknya   yang baru saja  ia beli di sebuah kios kecil di luar kampus laura, sebenarnya lintang bukan seorang perokok aktif namun karena pikirannya yang sedang kacau akibat  penghinaan barusan ia memutuskan untuk membeli rokok untuk merilekskan  pikiran ya.

belum habis satu batang rokok yang di hisap lintang, ia melihat laura dan  kedua teman SMP-nya dulu sudah berdiri di samping mobil.

lintang kemudian bergegas jalan kearah laura setelah membuang puntung rokok itu kemudian menginjaknya .

" Mau jalan sekarang non.! " kata lintang ramah  ketika sampai di hadapan laura, sebenarnya lintang malas berbicara dengan laura dan yang lainya. namun mau bagaimana lagi  lintang sadar dia saat ini hanyalah seorang supir dari wanita yang baru saja menghinanya  tadi.

"Nggak taun depan.  !!, ya iyalah masak mau nungguin kamu jadi gembel dulu." kata laura sambil mencoba membuka pintu penumpang mobil itu, namun gagal karena lintang belum menekan tombol open lock  pada kunci yang ada di tangannya itu

Naomi dan  Lisa hanya tersenyum menyaksikan  itu. sedangkan lintang sendiri hanya geleng geleng kepala sambil tangannya  menekan kunci mobil supaya pintunya bisa di buka.

"Se hina itukah saya di mata anda nona laura , apakah salah jika saya terlahir dari keluarga miskin.! " batin lintang saat itu.

"Naomi kamu di depan gih sana." kata laura sambil masuk ke kursi penumpang.

"kenapa harus aku,? entar dikirain aku pacarnya si miskin ini lagi. kamu aja deh Lis,  biar aku sama laura di belakang. "

"Lhoo... kok malah jadi aku sih Naom.   kan kamu tadi yang di suruh laura, sama lah aq juga gak mau duduk di deket lintang."

"Huuuhh......... baik lah  kalau kalian cuma menganggap aku sampah, lebih baik kalian bawa sendiri mobilnya,  aku akan pesan ojek  online  utuk pulang." kata lintang sambil membuka pintu kemudi  untuk keluar dari mobil  karena sebelumya lintang memang sudah masuk terlebih dulu. namun belum sempat lintang keluar tiba tiba laura berseru

" Oke ....oke.. kalau kalian berdua tidak mau biar aku saja," kata laura kemudian  pindah ke kursi depan samping supir.

setelah perdebatan itu kemudian semua orang masuk kedalam mobil tampa bersuara lagi.

"kamu jalankan mobilnya sekarang Lin kasian anggi dan yang lainya menunggu." kata laura terakhir kemudian lintang  menjalankan mobilnya

didalam perjalanan nampak begitu hening tidak ada yang bersuara, apa lagi dengan Naomi dan Lisa mereka merasa tidak enak hati dengan  laura.

setelah hampir lima belas menit akhirnya mobil itu berhenti di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di kota itu.

setelah lintang memastikan  mobilnya  terparkir dengan benar akhirnya ketiga wanita itu keluar dari dalam  mobi sedangkan lintang masih berada di dalam enggan untuk keluar.

diluar terlihat mobil anton  sudah terparkir di parkiran itu juga.

setelah memastikan semua keluar dari mobil akhirnya mereka meninggalkan parkiran dan menuju ke sebuah bangunan tinggi pusat perbelanjaan yang ingin mereka kunjungi itu.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status