mendengar ocehan Naomi dan Lisa hati lintang terasa panas ia mengepalkan kedua tangannya, ingin sekali rasanya lintang menampar kedua wanita itu sekarang juga,
tapi untungnya lintang masih bisa menahan emosinya jadi dia hanya tenang, dan sesekali tersenyum kecil menguatkan dirinya sediri." sabar lintang ini hari pertama kamu kerja, biarkan saja kedua wanita ja***Ng itu mengoceh, kamu jangan terpancing lintang. " batin lintang dengan sesekali tersenyum kecil." sial... tebal sekali muka ni pria miskin, dasar cowok gila, " gerutu Naomi merasa tak puas karena lintang tidak terbakar emosi, ketika dihina mereka berdua.
" Oke.! karena kalian kelihatanya sudah merasa puas menghinaku, jadi aku rasa aku harus pergi sekarang. sampai bertemu lain waktu." kata lintang tegas penuh dengan penekanan, meskipun hatinya saat ini terasa sangat rapuh.
baru saja lintang memutar tubuhnya hendak melangkah keluar dari tempat itu tiba tiba matanya menangkap sosok wanita yang selama dua puluh empat jam ini menjadi majikanya.
"Hay Naomi, Lisa. kalian mengenal tuan Lin ini ?" kata laura ketika berjalan bersama anton menghampiri mereka sambil menunjuk ke arah lintang .
Naomi dan Lisa yang merasa aneh dengan panggilan tuan Lin itu saling melempar pandangan bingung dengan ucapan laura.
"Iya.. tuan Lin yang baru ngobrol dengan kalian itu,!!! tuan Lin sang supir pribadi nona laura anatasya. Ha.....ha....ha....!" kata anton memecah kebingungan Naomi dan Lisa kemudian mereka tertawa.
anton sebenarnya sudah merasa tidak suka dengan lintang ketika mereka bertemu tadi, anton merasa lintang memiliki perasaan yang berbeda dengan laura. sehingga anton mencoba mengibarkan bendera perang kepada lintang, dengan cara menghina lintang di depan teman teman laura.emosi lintang saat itu sebenarnya sudah sampai ke ubun-ubun kepala namun ketika lintang melihat laura terasa senang melihat lintang di hina teman temanya emosi lintang menjadi reda.
karena biar bagaimana pun lintang tida mungkin melawan teman teman laura, sedangkan laura sendiri tidak memberikan pembelaan terhadap dirinya.karena malas meladeni ke empat orang itu akhirnya lintang memutuskan untuk kembali ke mobil tanpa berpamitan terlebih dulu .setelah lintang menjauh ke empat orang itu kemudian berhenti tertawa.lain halnya dengan laura ia menggerutu dalam hati. " sialan berani beraninya dia mengabaikan ku. awas kau supir ke****at, akan ku pastikan kau tidak betah bekerja menjadi supirku. lihat saja nanti, " gerutu laura sambil mengangguk anggukan kepala.setelah tidak ada lintang lagi di situ laura dan anton akhirnya kembali ke meja tempat mereka memesan makanan sebelumya di ikuti Naomi dan Lisa.
di meja sudah ada anggi dan teman temanya yang lain. anggi sebenarnya sudah berada di sana ketika laura dan anton menghina lintang tadi. namun ia memilih untuk tidak ikut ikutan, karena menurut anggi gak penting juga anggi terus terusan mengganggu lintang.
sebenarnya anggi masih memiliki rasa kasihan juga pada lintang namun karena terbawa sifat buruk teman temanya dan juga laura anggi jadi ikut ikutan seperti mereka.selesai makan akhirnya mereka memutuskan untuk pergi jalan jalan ke mall.
rombongan mereka kemudian di bagi menjadi dua, Laura, Naomi, dan Lisa mereka ikut mobil laura yang di kemudikan lintang.sedang rombongan yang satu lagi anggi, Dany dan Sofia ikut di mobil anton.sebenarnya anton ingin supaya Laura ikut bergabung di mobil nya. namun karena yang bawa mobil saat itu hanya anton dan laura jadi mau gak mau Anton hanya mengikuti saran laura.setelah itu mereka keluar menuju parkiran dimana mobil mereka sebelumya di parkir kan. tak lupa anton membayar tagihan makanan yang barusan mereka makan, sebenarnya laura ingin membayar makanan nya sendiri bersama dengan Naomi dan yang lainya , namun anton mencegahnya.
*Di parkiran tak jauh dari kantin lintang menghisap rokoknya yang baru saja ia beli di sebuah kios kecil di luar kampus laura, sebenarnya lintang bukan seorang perokok aktif namun karena pikirannya yang sedang kacau akibat penghinaan barusan ia memutuskan untuk membeli rokok untuk merilekskan pikiran ya.belum habis satu batang rokok yang di hisap lintang, ia melihat laura dan kedua teman SMP-nya dulu sudah berdiri di samping mobil.lintang kemudian bergegas jalan kearah laura setelah membuang puntung rokok itu kemudian menginjaknya ." Mau jalan sekarang non.! " kata lintang ramah ketika sampai di hadapan laura, sebenarnya lintang malas berbicara dengan laura dan yang lainya. namun mau bagaimana lagi lintang sadar dia saat ini hanyalah seorang supir dari wanita yang baru saja menghinanya tadi.
"Nggak taun depan. !!, ya iyalah masak mau nungguin kamu jadi gembel dulu." kata laura sambil mencoba membuka pintu penumpang mobil itu, namun gagal karena lintang belum menekan tombol open lock pada kunci yang ada di tangannya itu
Naomi dan Lisa hanya tersenyum menyaksikan itu. sedangkan lintang sendiri hanya geleng geleng kepala sambil tangannya menekan kunci mobil supaya pintunya bisa di buka."Se hina itukah saya di mata anda nona laura , apakah salah jika saya terlahir dari keluarga miskin.! " batin lintang saat itu."Naomi kamu di depan gih sana." kata laura sambil masuk ke kursi penumpang.
"kenapa harus aku,? entar dikirain aku pacarnya si miskin ini lagi. kamu aja deh Lis, biar aku sama laura di belakang. "
"Lhoo... kok malah jadi aku sih Naom. kan kamu tadi yang di suruh laura, sama lah aq juga gak mau duduk di deket lintang."
"Huuuhh......... baik lah kalau kalian cuma menganggap aku sampah, lebih baik kalian bawa sendiri mobilnya, aku akan pesan ojek online utuk pulang." kata lintang sambil membuka pintu kemudi untuk keluar dari mobil karena sebelumya lintang memang sudah masuk terlebih dulu. namun belum sempat lintang keluar tiba tiba laura berseru
" Oke ....oke.. kalau kalian berdua tidak mau biar aku saja," kata laura kemudian pindah ke kursi depan samping supir.
setelah perdebatan itu kemudian semua orang masuk kedalam mobil tampa bersuara lagi.
"kamu jalankan mobilnya sekarang Lin kasian anggi dan yang lainya menunggu." kata laura terakhir kemudian lintang menjalankan mobilnya
didalam perjalanan nampak begitu hening tidak ada yang bersuara, apa lagi dengan Naomi dan Lisa mereka merasa tidak enak hati dengan laura.
setelah hampir lima belas menit akhirnya mobil itu berhenti di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di kota itu.setelah lintang memastikan mobilnya terparkir dengan benar akhirnya ketiga wanita itu keluar dari dalam mobi sedangkan lintang masih berada di dalam enggan untuk keluar.diluar terlihat mobil anton sudah terparkir di parkiran itu juga.
setelah memastikan semua keluar dari mobil akhirnya mereka meninggalkan parkiran dan menuju ke sebuah bangunan tinggi pusat perbelanjaan yang ingin mereka kunjungi itu.*setelah semua orang pergi kini tinggal lintang sendiri di dalam mobil. ketika ia ingin mengatur sandaran kursi mobil yang ia duduki tiba tiba suara benturan keras terdengar dari belakang mobil lintang." Duarrr......" suara benturan mobil menabrak pembatas jalan yang tak jauh dari mobil lintang terparkir saat itu. lintang yang menyaksikan kejadian itu kemudian berlari menghampiri sebuah mobil mewah berlogoMaserati yang bagian kap depannya sudah terangkat ke atas disertai kumpulan asap putih tebal menyelimuti bagian depan mobil itu. di dalam nampak seorang pria setengah baya duduk di kursi kemudi dengan kening yang sudah mengeluarkan carian merah, namun masih sadarkan diri, aura pria itu terlihat sangat berwibawa, dengan setelan jas hitam yang ia kenakan saat itu. lintang yang menghampiri terlebih dulu kemudian mencoba membuka pintu kemudi itu lalu memapah sang pemilik mobil itu keluar dari dalam mobil.
lintang dengan langkah santai menghampiri laura, naomi dan yang lainya. "cepat antar kita pulang" laura berkata dengan kedua tangan ber sedekap di dada.lintang tidak membalas ucapan laura ia langsung menuju mobil kemudian memasukan kuncinya . setelah memakan waktu hampir setengah jam, akhirnya lintang sampai di rumah laura. *sudah hampir satu minggu lebih lintang bekerja di rumah kluarga Surya,namun kebencian Laura terhadap lintang semakin menggila. namun karena lintang membutuhkan pekerjaan itu lintang harus bertahan sampai dia benar benar sudah tidak tahan lagi dengan hinaan dari laura dan teman temanya. "laura... ". panggil naomi dengan melambaikan tangannya. " nanti malam kita ke Bar yuk, dah lama nih gak ngumpul bareng ,bagaimana apa kamu mau ,?" "Eeeeemm..... !!!" laura tampak menimbang nibang , "Boleh kebetulan aku juga lagi bosen di rumah." "oke kalau gitu
mendengar ada keributan sang manajer club itu kemudian turun untuk melihat kejadian itu "Ada apa ini,! siapa yang telah berani membuat keributan di tempatku," kata sang manajer berjalan santai membelah keramaian para penonton dengan kedua tangan dimasukan di dalam celana. "ba****an cilik itu telah berani menendang ku manager Tio.cepat kau panggil orang orang mu patahkan kedua kakinya" kata ramon ketika mencoba berdiri sambil menunjuk ke arah lintang . kedua penjaga yang tadi menghadang lintang kemudian berlari ke arah Tio " cepat kalian atasi orang itu" kata Tio pada para penjaga.namun ketika penjaga itu melihat lintang mereka panik, tuan Alex yang setatusnya di atas Tio saja tunduk kenapa Tio malah ingin mematahkan kakinya." kelihatanya manajer Tio belum tau siapa pemuda ini" batin salah satu penjaga itu. "manager Tio sebaiknya kita bicara sebentar" bisik salah satu penjaga keamanan itu. kemudian manager Tio dan salah sat
*di ruang lain pak Surya dengan sang istri terbangun ketika mendengar suara gaduh di lantai atas tepatnya di kamar laura." pak,... pak... pak,." Bu sonya menggoyangkan lengan suaminya yang masih tertidur pulas ketika mendengar suara benda jatuh dari lantai atas."ada apa sih buk ? " jawab pak Surya memalas sambil memaksa membuka matanya." di atas kenapa brisik sekali ya pa, .? jangan jangan ada maling pa, ayok pa bangun dulu takut kenapa kenapa sama laura. " "Allah ibu ini kaya gak biasa denger laura jam segini baru pulang aja, paling dia juga baru pulang sama anggi juga nginap di sini Bu. "tapi pa,,! " belum sempat Bu sonya melanjutkan kata katanya tiba-tiba terdengar suara teriakan laura begitu kencang, membuat pak Surya langsung menarik selimut sebelum akhirnya berjalan keluar menuju kamar laura di ikuti sang istri *di kamar laura lintang yang sudah mulai kelelahan menghadapi la
* pagi ini lintang bangun pagi pagi sekali, ia berjalan menuju ruang kluarga rumah pak Surya dengan membawa sebuah tas warna hitam yang ia sangkut kan di sebelah bahunya.dengan berat hati lintang melangkahkan kakinya untuk menghadap sang majikan,sesampainya di ruang keluarga lintang melihat pak Surya di temani Bu sonya sang istri sedang menikmati secangkir kopi di ruangan itu. dengan menundukkan kepala lintang berjalan mendekati kedua majikanya itu sebelum akhirnya ia memutuskan untuk berpamitan. "lho kok kamu membawa tas ? memangnya mau kemana kamu tang ?" tanya Bu sonya yang tak sengaja melihat lintang berjalan ke arah mereka dengan sebuah tas yang menyangkut di bahunya.pak surya yang ketika itu sedang menyesap kopinya kemudian menjauhkan ujung cangkir dari bibirnya sebelum mendongakkan kepala hendak menatap seseorang yang baru saja di sapa oleh sang istri. mendengar namanya di sebut lintang kemudian menatap Bu sonya da
di salah satu kamar seorang wanita cantik tengah menggeliat tubuhnya mencoba mengumpulkan nyawa setelah bangun dari tidurnya,laura berlahan membuka kelopak matanya mengamati setiap sudut ruangan yang selama ini menjadi salah satu tempat favoritnya selama menghabiskan waktu di rumah, "siapa yang membawaku pulang semalam, kenapa pakaianku telah berubah siapa yang menggantikan bajuku. aduh..... kenapa aku tidak ingat sama sekali sih." gumang laura dalam hati,"oh..... astaga jangan-jangan sopir sialan itu yang melakukanya., bed**"h kalau sampai dia yang melakukan akan ku buat perhitungan sama dia nanti. awas kau.!" lanjut pikir laura sambil menonjok telapak tangannya sendiri penuh emosi. " oh.... sudah bangun rupanya" kata Bu sonya yang tiba tiba masuk ke kamar tanpa mengetuk pintu terlebih dulu. hingga membuat laura kaget sambil menatap ibunya yang berlahan mendekatinya." kamu semalam pulang dalam k
" kamu telat dua menit.! " kata laura ketika lintang dengan terpogoh-pogoh menghampiri Laura yang berdiri di samping mobil sambil menatap jam yang melingkar di tangannya. " maaf non tadi saya harus nganterin mbok surti dulu ke pasar" kata lintang membela diri, " Alasan saja." kata laura sambil tangannya ber sedekap di dada." cepat jalankan mobilnya, jangan cuma bengong aja." lanjut laura. memaksa lintang memasuki pintu kemudi mobil itu setelah ia membukakan pintu penumpang untuk laura dan mempersilahkan ya masuk. mobil melaju dengan kecepatan sedang, kebetulan hari ini hari libur jadi tidak terlalu banyak kendaraan yang berlalu lalang memadati jalanan ibu kota, setelah melewati beberapa lampu merah serta tikungan mobil lintang akhirnya memasuki sebuah komplek di mana naomi beserta keluarganya tinggal selama pindah ke kota itu.selama perjalanan cukup hening tidak ada percakapan sama sekali hanya suara mesin serta sesekali suara petunjuk arah da
" naomi...! tidak sopan sekali apa apaan kamu ini." kata ibu naomi ketika menyaksikan perbuatan anaknya. di sisi lain laura juga merasa bingung dengan tindakan Naomi yang secara tiba tiba meski laura tidak mengutarakannya. naomi tidak menanggapi ibunya, setelah memastikan apa yang ada di pikirannya benar ia kemudian menarik tangan laura lagi membawanya kembali ke kamar. ibu naomi dan juga lintang sendiri di tinggalkan dengan perasaan bingung tanpa bisa mengucapkan sepatah kata pun. sesampainya di kamar laura menghempaskan tangan nya secara kasar dari cengkraman naomi. " kamu thu apa apaan sih, gak jelas banget bikin aku malu aja deh" kata laura setelah tangannya terlepas."sekarang aku tanya sesampainya di rumah kamu ingat tidak apa yang kamu lakukan?" kata naomi memutari tubuh lauralaura hanya menggelengsetelah kamu bangun apa kamu merasakan sesuatu,? apa kamu melihat n