Share

23. Duda Sensitif

Malam akan tiba. Era sudah selesai mandi dengan pakaian Bu Ratna yang ia pinjam. Entah sudah berapa banyak baju yang ia pakai selama di sini. Mungkin Era harus memindahkan beberapa bajunya ke rumah ini.

"Sini, Bian. Duduk dulu." Bu Ratna berusaha untuk menggapai cucunya. Seperti tidak kenal lelah, Bian kembali berlarian dengan hanya menggunakan celana dalam.

Bu Ratna berdecak dengan bedak tabur di tangannya, "Bian!" panggilnya kesal.

"Nggak mau pake bedak, Nek." Bian menggeleng cepat. 

"Biar ganteng, Bian."

"Nggak mau! Nanti diejek temen," ucapnya mulai keluar dari kamar.

"Gusti, remuk punggungku." Bu Ratna memegangi punggungnya yang mulai sakit.

"Sini, Buk. Biar aku yang urus." Era dengan cekatan mengambil pakaian Bian dan bedak dari tangan Bu Ratna.

"Makasih ya, Ra. Anak itu cuma mau nurut kalau sama kamu."

Era terkekeh, "Kan aku pawangnya."

Ruang tengah menjadi tujuan Era. Dari kejauhan dia bisa mendengar

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status