Share

22. Tentang Hati

Perasaan bisa mengalahkan logika. Itu yang Aksa rasakan sekarang. Bergelut dengan pikirannya sendiri membuatnya lelah. Kepalanya sudah pusing karena memikirkan pekerjaan, jangan ditambah lagi dengan cinta. Dia sudah tidak bisa lagi untuk mengedepankan cinta. Namun takdir seolah memainkannya. Era berhasil membuatnya terusik. Selama beberapa hari terakhir ini Aksa berusaha mati-matian untuk mengeluarkan nama Era dari kepalanya. Dia berusaha menyangkal semuanya dengan logika jika ia dan Era tidak akan mungkin bersama. Aksa mencoba untuk berpikir realistis. Dia pikir setelah berusaha, nama Era akan lenyap dari pikirannya, tapi ternyata tidak. Melihat Era bersama Ezra membuatnya terusik. Rasa cemburu membuatnya lupa akan usia. Aksa sudah mengumpati dirinya sendiri tapi tetap saja, dia tidak bisa menahannya. 

Apa yang harus ia lakukan sekarang? Mengambil langkah dengan logika atau perasaan?

"Ngelamunin apa, Sa?" tanya Bu Ratna sambil meletakkan sarapan di meja makan.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status