Share

Bab 72. Siuman

Sepasang insan kelewat dewasa tengah duduk menghadap meja berisi makanan di sebuah rumah makan kecil. Wanita itu tampak tidak berselera makan dan membiarkan isi piringnya tidak tersentuh sedari tadi. Berbeda dengan lelaki di depannya yang menyuap terus makanan ke dalam mulut meski terpaksa ditelannya. Sambil sesekali didorong dengan air putih yang diminum dari botol.

"Mi, makanlah! Nanti tenagamu habis. Kita perlu kuat dan banyak tenaga untuk tetap siaga di sini," ucap Ardi sambil menyodor piring Fani lebih dekat lagi. Bukan lalu dimakan, justru sang istri kembali menangis sesenggukan.

"Jeta, Piiiiii …," ratap Fani dengan disertai deras tangis. Matanya sembab hingga sangat tebal sebab tangisnya yang tidak kunjung berhenti.

"Minum dulu. Istighfar, Mi ... yang terpenting kita tidak berhenti mendoakan," bujuk Ardi dengan lembut. Diberikannya sebotol air mineral pada Fani. Yang diteguk cukup banyak oleh sang istri.

Ardi tampak lega dan merasa puas. Kemudian disuapinya sang istri dengan s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status