Home / Romansa / Hasrat Liar Suami Wasiatku / Membongkar Kebusukannya

Share

Membongkar Kebusukannya

Author: Mommykai22
last update Huling Na-update: 2025-09-07 12:32:51

Jantung Pak Bono benar-benar hampir lepas melihat pria yang berdiri di sana benar-benar Pak Muhi.

Aan sendiri memang berhasil masuk ke kamar Pak Muhi. Awalnya ia masih memakai cara halus, tapi karena dua suster bayaran itu menghadangnya, Aan akhirnya memakai cara kasar.

Sempat terjadi keributan di rumah sakit tadi pagi sampai akhirnya Aan berhasil membawa semua orang bersamanya. Dan Aan juga melumpuhkan anak buah Pak Bono yang berjaga di sana sampai akhirnya belum ada yang melapor pada atasannya.

Pak Bono panik. "Bagaimana bisa seperti ini? Apa yang orang-orang itu kerjakan sampai para pekerja bisa lepas seperti ini? Sial!" geram Pak Bono yang makin panik.

Para wartawan sendiri langsung mengambil fotonya dan mereka mulai ribut.

"Benarkah ini Pak Muhi? Jadi Anda tidak benar-benar lumpuh? Yang lain juga tidak luka-luka seperti di foto tadi?"

Darren hanya membiarkan para wartawan mengambil foto, sebelum ia mulai bicara.

"Kalian lihat sendiri! Mereka baik-baik saja karena memang ke
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Ancaman Untuknya

    Tangisan Laura makin tidak karuan saat mendengar pengakuan Darwis. Bagaimana pria itu bisa begitu tega. "Kau bercanda kan? Kau bercanda kan? Yusak adikmu sendiri, Darwis! Mengapa kau bisa begitu tega dan menjadikan aku janda, hah?" Laura berteriak begitu sedih. Darwis masih menyetir, tapi ia sudah menyeringai melirik Laura. "Karena aku menginginkanmu. Kau tahu itu kan? Aku sudah menginginkanmu sejak kau masih menjadi istri Yusak. Aku bahkan memberimu obat perangsang agar kau tidur denganku, apa itu belum membuktikan kalau aku menginginkanmu, Laura?" "Kau gila, Darwis! Lalu mengapa harus dengan membunuh? Menghilangkan nyawa adikmu sendiri!" "Karena dia terlalu vokal! Karena dia terlalu ikut campur! Karena dia memang harus dimusnahkan." Darwis kembali menyeringai. "Tapi jangan merasa bersalah karena tanpa ada kau pun, aku memang akan menyingkirkan dia." Laura menganga dan menggeleng. "Apa maksudnya? Apa maksudnya? Mengapa kau harus melakukannya?" "Yusak mengambil semuanya dariku,

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Pengakuan Mengejutkan

    "Cia, Grandpa dan Grandma datang!" Anna berteriak memanggil saat ia tiba di rumah Darren siang itu. Suasana rumah sepi, tapi tiba-tiba Bik Erna berlari dengan ngos-ngosan. "Eh, Bik Erna?" "Bu Anna! Pak Diego!" "Ada apa, Bik? Mengapa Bibik ngos-ngosan seperti ini?" tanya Emily yang ikut ke sana, sedangkan Davin tidak ikut karena sedang mengontrol ke kantor Diego. "Cia ... Cia dibawa Bu Winny," sahut Bik Erna terbata. "Apa? Cia dibawa Winny? Bagaimana bisa?" "Pokoknya Bu Winny membawa Cia lalu Laura mengejarnya bersama Pak Darwis, kakaknya Pak Yusak!" "Bagaimana bisa? Katakan yang jelas, Bik Erna!" seru Diego lagi. Bik Erna pun menceritakan semuanya dengan napas yang putus-putus. Namun, begitu ia selesai bercerita, Diego langsung meraih ponselnya dan menelepon Harry, ayah Winny yang sudah berjanji bertanggung jawab pada anaknya itu. "Apa? Winny membawa Cia?" pekik Harry. "Itulah yang ingin aku tanyakan, Pak Harry! Bagaimana Winny bisa membawa Cia? Anda sudah bilang akan menja

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Bersama Orang Jahat

    "Ya Tuhan! Laura! Laura!" Jantung Bik Erna sudah memacu tidak karuan. Ia mencemaskan Cia, tapi entah mengapa ia juga sangat mencemaskan Laura yang pergi bersama Darwis. Dengan gemetar, Bik Erna pun akhirnya menelepon Darren dan Darren langsung mengangkatnya. "Pak Darren, syukurlah Anda mengangkat teleponnya," seru Bik Erna penuh kelegaan. "Ada apa, Bik? Laura mana? Kau sudah tiba di taman kan?" "Aku di taman, Pak. Tapi ...." Jantung Darren memacu tidak karuan. "Ada apa? Katakan ada apa kau begitu panik, hah?" "Cia ... Cia dibawa Bu Winny dan Laura ... Laura sedang mengejarnya." Kedua mata Darren membelalak dan jantungnya berdebar makin tidak karuan. "Apa? Cia dibawa Winny dan ... Laura mengejarnya bagaimana? Katakan yang jelas, Bik! Aku sedang dalam perjalanan pulang sekarang!" "Laura menyusul mereka bersama Pak Darwis! Mendadak mobil Pak Darwis muncul dan Laura pergi bersamanya. Aku takut sekali, Pak!" Suara Bik Erna sangat cemas dengan air mata yang sudah mengalir deras.

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Eksekusi yang Sempurna

    "Aku masih tidak bisa menghubungi Laura, Oscar. Aku akan pulang duluan, sedangkan kau serahkan video ini ke pengacara untuk segera diproses." "Aku tahu, Darren. Tapi apa yang akan kita lakukan pada Darwis sekarang? Aku sudah menelepon kantor, tapi Darwis tidak masuk kerja hari ini." "Sial! Akhir-akhir ini dia sering tidak masuk kerja. Dia sudah membuatku sangat emosi. Kalau dia masuk, langsung tangkap dia saja! Tahan dia dan biarkan dia menjelaskan semua di kantor polisi." "Aku tahu!" Darren dan Oscar baru saja melangkah saat ponsel Oscar berbunyi dan ia pun mengangkat telepon dari Marlin itu. "Marlin, ada apa meneleponku?" "Maaf menganggu, Pak Oscar. Tapi karena Anda tidak kunjung datang ke kantor, aku tidak bisa menunggu lagi. Aku sudah mengamankan Jay, aku mendengarnya menelepon dengan Pak Darwis tentang penggelapan uang perusahaan yang sedang Anda selidiki itu." Oscar membelalak lebar. "Jay? Jadi Jay juga bekerja sama dengan Darwis?" "Dan ada beberapa orang lagi, Pak." "A

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Melihat Mamanya Lagi

    "Kau di mana Darwis? Ada berita gawat. Sepertinya kecuranganmu di kantor sudah ketahuan."Jay, seorang teman kepercayaan menelepon Darwis pagi itu dan memberitahu apa yang ia dengar di kantor. Darwis pun mengepalkan tangannya geram. "Apa maksudmu, Jay?" "Laporan keuangan sedang dibedah langsung oleh Pak Darren. Perasaanku sangat buruk tentang ini. Mereka juga mencari info dari beberapa karyawan finance. Bahkan mereka membongkar laporan keuangan sampai tahun lalu." "Sial! Bagaimana itu bisa terjadi, hah?" "Aku tidak tahu, tapi kau harus antisipasi. Aku yakin mereka sedang mencari bukti untuk membawamu ke polisi, Darwis." Darwis kembali menggeram. "Kau bersamaku kan, Jay?" Jay mengembuskan napas panjangnya. "Aku tidak bisa membantu lebih, aku hanya bisa memberitahumu saja." "Aku tahu. Aku akan menransfer bagianmu nanti, tapi tetaplah tutup mulut!" "Aku akan melakukannya, tapi berjanjilah untuk tidak membawa namaku, Darwis." Darwis tersenyum sinis. Tentu saja ia bukan orang seba

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Kebenaran yang Tersembunyi

    "Apa ini, Oscar? Pesan dari siapa? Pelayan hotel? Apa yang mau dia katakan tentang Yusak?"Darren langsung mengernyit membaca pesan aneh itu. "Aku tidak tahu, Darren! Tapi jantungku mendadak berdebar kencang. Aku akan meneleponnya." Oscar pun buru-buru menelepon nomor Didik dan Ody langsung heboh melihat nama Oscar di sana. "Dia menelepon, Dik! Dia menelepon!" "Siapa?" "Pak Oscar!" "Cepat angkat! Biarkan aku bicara dengannya!" Ody mengangkat teleponnya dan Didik pun langsung bicara dengan Oscar. Pengeras suara sengaja diaktifkan oleh Oscar dan Darren juga merekam pembicaraan itu untuk antisipasi apa pun. "Halo, dengan siapa ini?" tanya Oscar begitu suara seorang pria terdengar di seberang sana. "Pak Oscar, akhirnya Anda meneleponku, aku sudah berkali-kali menelepon Anda." "Ya, cepat katakan ada apa karena aku tidak punya banyak waktu." "Aku tahu Anda adalah orang sibuk, Pak. Tapi aku benar-benar harus bicara dengan Anda. Aku ... aku Didik, aku adalah pelayan di hotel tempat

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status