Beranda / Romansa / Hasrat Liar Suami Wasiatku / Pikiran yang Mengusiknya

Share

Pikiran yang Mengusiknya

Penulis: Mommykai22
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-20 17:47:48

Darren terus mengumpat di kamar mandi. Ia sama sekali tidak suka kondisi ini.

"Mengapa aku tidak boleh bertemu dengan ibuku sendiri? Mengapa aku tidak boleh mengenalkan istriku sendiri? Mengapa aku harus mendengarkan kata orang? Sial!"

Darren mengembuskan napas kasar dan mencoba mendengarkan. Ada suara Anna di sana. Darren bisa mendengar percakapan singkat Anna dan Laura, sebelum akhirnya mereka berpisah dan Laura menutup pintunya.

Laura masih berdiri bersandar di pintunya dengan jantung yang berdebar kencang. Ia memegangi dadanya.

"Semoga Tante Anna tidak curiga. Ya ampun, mengapa aku merasa seperti seorang penjahat sekarang? Maafkan aku, Tante Anna. Aku tidak bermaksud membohongi Tante."

Anna terus menenangkan napasnya, sebelum ia pun membuka pintu kamar mandi dan menemukan Darren yang masih berdiri menatapnya.

"Mama sudah pergi?"

"Sudah. Dan kau juga harus pergi."

"Aku tidak mau pergi, aku mau tidur di sini."

"Darren, jangan membuat semuanya makin mendebarkan. Aku tidak ma
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Tidak Seburuk Itu

    "Mama, Cia sakit perut." Semua orang sudah berkumpul untuk sarapan saat Cia mengeluh perutnya sakit. Mereka duduk di meja panjang, sehingga semua orang bisa makan di meja yang sama. Winny yang baru mulai mengunyah makanannya pun sedikit kesal. "Ke toilet sana dan poop!" "Tapi Cia bukan mau poop." Cia terus memegangi perutnya yang terasa sakit. Rasanya melilit sampai Cia terus merintih dan tidak nyaman. Perutnya kembung sampai ia juga tidak mau makan."Kalau bukan mau poop terus mau apa? Semua orang sedang makan, tapi kau malah bilang sakit perut," omel Winny sambil mendesis. Cia pun terus duduk gelisah dan tidak mau makan sama sekali. Laura sendiri sudah begitu sibuk bersama Lio. Sesekali ia melirik Cia yang wajahnya meringis, tapi ia masih takut untuk bertanya. Sedangkan Anna sudah duduk di tempatnya sambil terus memperhatikan interaksi semua orang. Entah Laura itu sebenarnya baik atau tidak. Sejak Anna mengenalnya, ia merasa Laura sangat baik dan tulus, tapi dari cerita Win

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Mencari Sekutu

    "Selamat pagi, Aunty!" Lio dan Jensen sudah berdiri di depan kamar Laura pagi itu. Keduanya tersenyum sumringah dan Laura pun merasa berbunga-bunga disambut senyuman manis seperti ini. "Selamat pagi, Lio! Selamat pagi, Jensen!" "Maafkan aku mengganggu pagi-pagi, tapi Lio yang ngotot ingin ke sini duluan untuk menjemputmu sarapan." "Ya ampun, sama sekali tidak mengganggu. Terima kasih ya, Lio!" "Lio boleh tidur sama Aunty nanti malam, Papa?" "Haha, kau masih berusaha ya. Jawabannya tetap sama, tidak boleh, Sayang. Tidur sama Papa saja!" Lio memberengut, tapi ia langsung melepaskan tangan Jensen dan menggandeng Laura. "Kalau begitu sekarang Lio mau sarapan sama Aunty saja!" Lio menarik Laura bersamanya dan Laura pun terus tertawa sambil melangkah diikuti oleh Jensen di belakangnya. Darren dan Oscar yang baru keluar dari kamarnya pun melihatnya dan Darren langsung mengepalkan tangannya. "Tenang, Kawan! Tenang dan jangan emosi!" bisik Oscar. "Pria itu selalu mencari kesempatan

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Pikiran yang Mengusiknya

    Darren terus mengumpat di kamar mandi. Ia sama sekali tidak suka kondisi ini. "Mengapa aku tidak boleh bertemu dengan ibuku sendiri? Mengapa aku tidak boleh mengenalkan istriku sendiri? Mengapa aku harus mendengarkan kata orang? Sial!" Darren mengembuskan napas kasar dan mencoba mendengarkan. Ada suara Anna di sana. Darren bisa mendengar percakapan singkat Anna dan Laura, sebelum akhirnya mereka berpisah dan Laura menutup pintunya. Laura masih berdiri bersandar di pintunya dengan jantung yang berdebar kencang. Ia memegangi dadanya. "Semoga Tante Anna tidak curiga. Ya ampun, mengapa aku merasa seperti seorang penjahat sekarang? Maafkan aku, Tante Anna. Aku tidak bermaksud membohongi Tante." Anna terus menenangkan napasnya, sebelum ia pun membuka pintu kamar mandi dan menemukan Darren yang masih berdiri menatapnya. "Mama sudah pergi?" "Sudah. Dan kau juga harus pergi." "Aku tidak mau pergi, aku mau tidur di sini." "Darren, jangan membuat semuanya makin mendebarkan. Aku tidak ma

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Menunggunya Keluar

    "Apa aku barusan melihat Darren masuk ke kamar Laura?" Anna baru saja melangkah sendiri, berniat melihat Cia di kamar Winny. Ia pun melangkah melewati kamar Laura dan ia terkejut mendapati Darren masuk ke sana. Walaupun posisinya masih cukup jauh dan langit sudah begitu gelap, tapi Anna tidak mungkin salah mengenali anaknya. Jantungnya pun memacu kencang memikirkan apa yang Darren dan Anna lakukan berdua di kamar. Seketika ingatan tentang scene di kantor Darren pun muncul. Darren dan Laura juga berada dalam posisi yang mencurigakan. "Apa ini hanya perasaanku saja? Tapi aku benar-benar melihat Darren masuk ke sana? Haruskah aku mengetuk pintunya?" Anna terus berpikir keras sampai ia hanya berdiri diam di tempatnya begitu lama. Sementara di kamar sendiri, Laura sudah menahan napasnya mendengar permintaan Darren. "Apa? Puaskan apa? Kau sinting, Darren!" "Aku waras, Laura. Apa salahnya seorang suami meminta istrinya memuaskannya?" Laura menggeleng. "Ini bukan waktu yang tepat unt

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Puaskan Aku!

    Sore hari menjelang dengan cepat dan keluarga Diego pun diantarkan ke kamar masing-masing. Resort itu terdiri dari banyak bangunan cottage. Anna bersama Diego, Jovan dan istrinya, Darren bersama Oscar, sedangkan Jensen dan para wanita mendapatkan kamar masing-masing, termasuk Bik Erna yang kamarnya tepat di samping kamar Winny untuk membantu kalau Cia rewel. Bik Erna sendiri sudah menawarkan diri untuk satu kamar dengan Winny saja karena ia sungkan mendapatkan satu kamar sendiri, tapi Winny menolak. Ia tidak mau satu kamar dengan pelayan. Laura pun meminta satu kamar dengan Bik Erna, tapi Darren tidak mengijinkannya. Darren kukuh Laura harus punya kamar sendiri agar ia bisa masuk ke sana sewaktu-waktu. "Lio mau lihat kamar Aunty!" seru Lio yang terus menarik Jensen ke kamar Laura. "Papa sungkan ke sana, Lio!" "Ayo, Papa! Aunty! Aunty!" Lio terus memanggil Laura. Laura sendiri baru saja masuk ke kamarnya dan kamarnya terlihat indah. Desain kayu-kayu membuatnya merasa benar-benar

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Cemburu

    "Ada apa dengan Darren?" seru Anna yang masih tidak mengerti. Namun, Oscar yang cepat tanggap langsung tertawa. "Ah, haha, ada sedikit masalah sejak semalam yang membuat moodnya buruk, Tante. Masalah pekerjaan, bukan masalah yang lain, jadi itu sudah biasa. Tidak usah dimasukkan hati ya! Aku akan menyusulnya dulu!" Buru-buru Oscar menyusul Darren yang sudah melangkah sampai ke restoran. "Apa-apaan kau ini, Darren?" "Kau tidak lihat kalau Papaku ingin menjodohkan Jensen dan Laura?" "Err, kalau itu ... sejak tadi aku juga sudah merasakannya." "Dan kau membiarkannya, Oscar? Laura itu istriku!" "Lalu aku harus bagaimana?" "Sial! Papaku sudah terlihat baik-baik saja! Aku akan memberitahunya kalau Laura itu istriku agar dia berhenti menjodohkan Laura dengan siapa pun!""Eh, jangan gila kau, Darren! Jangan gila! Kalau Om Diego kolaps di sini, perjalanan ke rumah sakit butuh waktu berjam-jam dan pasti akan terlambat. Kau mau Papamu meninggal, hah?" Darren makin geram. "Sial! Pokoknya

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status