Share

54

Bagian 54

POV Wisnu

Sore itu, aku dan Melani mengarungi jalanan yang padat merayap oleh kendaraan, baik roda dua maupun empat. Nyaring klakson memekakkan telinga kala lampu lalu lintas berganti hijau, seakan orang-orang sudah tak sabaran lagi untuk segera tiba di rumah masing-masing.

Melani dengan rok pendeknya, duduk menyamping sembari memeluk tubuhku dengan erat. Untuk saja kaki jenjangnya terbalut oleh stocking hitam. Coba kalau tidak. Lutut dan paha mulusnya bakal terpapar knalpot dan debu jalanan. Jadi bahan tatapan nakal lelaki murahna di jalan juga pastinya. Oh, bukan aku cemburu atau bagaimana. Hanya melas saja jika badan seelok itu harus jadi santapan mata lelaki di jalan raya.

Kupacu motor dengan agak cepat. Rumah Melani bukanlah dekat. Jarak tempuh dengan kecepatan rendah akan membuat kami tiba dalam waktu satu jam. Namun, jika kubawa motor dengan laju 60-80 km/jam, maka kami akan tiba di perkampungan dengan banyak sawah yang mengelilingi dengan 25-30 menit saja.

Kami tib
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status