Share

Livia Setuju[?]

Author: Falisha Ashia
last update Last Updated: 2025-11-29 08:09:08

Apa yang kukatakan tadi sukses besar.

Aku bisa melihat pertahanan Livia runtuh perlahan.. Kata-kataku tentang "keamanan", "kerahasiaan", dan "kenikmatan" adalah kombinasi mantra yang mematikan.

Gestur tubuhnya berubah. Yang tadinya menyandar defensif, kini condong ke arahku. Matanya yang indah itu berkilat-kilat, memancarkan campuran antara keraguan moral dan hasrat yang meluap.

“Bagaimana, Bu? Pilihan yang bagus bukan?” tanyaku lagi, kali ini dengan nada menggoda yang lebih berani. Aku tahu aku sudah menang setengah jalan.

Livia menggigit bibir bawahnya, lalu dengan malu-malu mengangguk pelan. Kemudian, tawa kecil lolos dari bibirnya.

“Hehehe… iya sih, sepertinya menarik. Tawaranmu itu… susah ditolak,” katanya jujur mengakui.

Dia menatapku dari balik bulu matanya yang lentik. Suaranya merendah menjadi bisikan serak yang membuat bulu kudukku meremang.

“Amanda sangat cantik, Rey. Aku nggak munafik. Aku mau lihat ekspresi wajahnya saat sedang keenakan… saat dia mendesah di bawah sentuh
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Hasrat Terlarang: Gairah Tersembunyi Istriku   Kebohongan Amanda

    "Aaaa... buka mulutnya, Rey. Sedikit lagi habis, nih."Suara itu terdengar begitu lembut, penuh perhatian, dan sedikit menjijikkan mengingat siapa pemiliknya.Wanita yang dulu memandangku seolah aku adalah kotoran yang menempel di sol sepatu mahalnya, kini sedang menyuapiku bubur hambar rumah sakit dengan ketelatenan seorang ibu peri.Kini di matanya, aku bukan lagi menantu miskin yang bekerja sebagai room service rendahan. Aku adalah mainan baru yang menarik gairahnya."Enak?" tanyanya sambil membersihkan sudut bibirku dengan ibu jarinya.Aku hanya mengangguk kaku, menahan rasa muak yang mendesak di tenggorokan. "Lumayan, Ma. Terima kasih."Di ujung kaki ranjang, pemandangan yang lebih gila sedang terjadi. Surya sedang memijat betis kiriku dengan tekun."Pijatannya kurang keras, Rey? Atau terlalu keras?" tanya Surya dengan nada hati-hati.Aku menahan senyum sinis. Berbeda dengan Lydia yang bergerak karena nafsu, Surya bergerak karena rasa takut yang murni. Dia tahu bahwa satu jentika

  • Hasrat Terlarang: Gairah Tersembunyi Istriku   Mama Mertua Sudah Gila

    Aku menarik napas dalam-dalam, berusaha meredam gejolak panik yang nyaris meledak di dadaku. Semakin lama aku menghabiskan waktu berdua dengan Lydia di ruangan VIP ini, semakin banyak informasi yang bocor dan semakin sering pula aku harus memutar otak untuk mencuci otaknya.Ini benar-benar menyebalkan. Rasanya lebih melelahkan daripada harus berhadapan dengan puluhan preman di gudang tua semalam."Iya... seperti Minggu lalu," kataku memulai alibi dengan nada sedatar mungkin, mencoba menutupi kegugupanku. "Aku dan Amanda kan menginap di hotel Royal Crown, dan ternyata Bu Livia juga menginap di sana bersama suaminya. Karena Amanda dan Bu Livia punya banyak kesamaan hobi, mereka jadi ngobrol panjang dan seru. Nah, Bu Livia itu pengen menginap bareng lagi cuma buat lanjut ngobrol-ngobrol soal bisnis dan fashion."Lydia tidak langsung menyahut. Dia menatapku dengan mata menyipit, seolah sedang memindai setiap inci kejujuran di wajahku. Ekspresinya jelas menunjukkan kalau dia tidak begitu p

  • Hasrat Terlarang: Gairah Tersembunyi Istriku   Terbongkar[?]

    Mama Lydia masih berdiri di samping ranjangku dengan napas yang memburu, matanya yang biasa penuh dengan kilat penghinaan kini hanya menyisakan ketakutan murni. Dia menatapku seolah-olah aku adalah bom waktu yang siap meledak kapan saja.Aku tidak lagi menghindar. Aku membalas tatapannya dengan mata yang dingin, tatapan yang selama ini kusembunyikan di balik topeng menantu sampah yang tak berdaya."Ma..." suaraku rendah, hampir menyerupai bisikan maut. "Paman Julian memang memiliki aura yang sangat kuat. Itu karena dia berasal dari lingkungan bawah tanah yang sangat gelap. Dia bukan hanya mengendalikan dunia hitam, tapi dia juga memiliki pengaruh besar terhadap orang-orang penting di kota ini, bahkan di negeri ini."Lydia menelan ludah dengan susah payah. Aku bisa melihat lehernya bergerak naik turun."Jadi..." lanjutku sambil mencondongkan sedikit tubuhku ke arahnya, mengabaikan rasa perih di rusuk. "Saran aku, lebih baik Mama melupakannya. Anggap saja Mama nggak pernah bertemu denga

  • Hasrat Terlarang: Gairah Tersembunyi Istriku   Cinta Membuat Seseorang Menjadi Bodoh

    Mendengar kalimat terakhir Paman Julian, aku tidak bisa menahan senyum tipis di bibirku yang masih terasa kaku. Ada rasa bangga sekaligus getir yang merayap di dadaku. Darah memang tidak pernah berbohong. Di balik akting menantu tertindas ini, ada DNA seorang pemangsa yang diwariskan langsung oleh Lucas Morales."Sepertinya begitu, Paman. Buah jatuh memang tidak jauh dari pohonnya," sahutku pelan.Paman Julian tidak membalas senyumku. Wajahnya tetap kaku, seolah-olah dia sedang menatap papan catur yang penuh dengan langkah berbahaya."Masalahnya bukan soal kemiripan itu, Rey," suara Julian merendah, memberikan tekanan yang membuat suasana kamar VIP ini terasa semakin sesak. "Jika tikus-tikus semalam memang benar-benar anggota Dominus Noctis, mereka tidak akan diam saja. Mereka akan bergerak untuk membalas dendam. Dan di saat perang itu pecah, ayahmu pasti akan tahu. Itulah resiko dari tindakan impulsifmu semalam."Jleb.Kalimat itu menghantamku tepat di ulu hati. Aku terdiam. Benar ju

  • Hasrat Terlarang: Gairah Tersembunyi Istriku   Kedatangan Paman Julian

    Pertanyaan Lydia yang dibisikkan tepat di lubang telingaku itu membuat sekujur tubuhku menegang. Jantungku berdegup kencang, memberikan sensasi berdenyut pada rusukku yang retak.Lydia menatapku dengan mata sayu yang penuh selidik, jemarinya masih bergerak nakal di balik selimut, menuntut jawaban yang tak kunjung keluar dari mulutku."Dia... dia teman lama, Ma," jawabku akhirnya dengan suara yang sedikit bergetar. "Dan dia orang yang sangat keras. Tidak suka basa-basi. Mungkin lebih baik Mama keluar kamar sebentar, karena dia akan segera sampai."Mendengar jawabanku, Lydia bukannya takut, malah menyunggingkan senyum remeh yang menyebalkan. Alih-alih menarik tangannya, dia justru semakin berani mengelus tongkat ajaibku dari bagian luar celana pasien yang tipis."Teman lama atau kekasih lama, Rey?" godanya dengan nada seksi yang dibuat-buat. "Apa dia benar-benar pria... atau jangan-jangan wanita dari masa lalumu? Kamu sampai ketakutan begini, seolah-olah simpananmu mau datang menggerebe

  • Hasrat Terlarang: Gairah Tersembunyi Istriku   Diperas Mertua Dengan Tubuh

    Kehangatan keluarga yang tadi sempat terasa, kini lenyap tak berbekas, digantikan oleh kesunyian yang mencekam. Suara detak jarum jam dinding terdengar begitu nyaring, seolah menghitung mundur sisa kewarasanku.Lydia berdiri perlahan. Dia berjalan mengelilingi ranjangku dengan langkah pelan, matanya menyapu seisi kamar, memeriksa fasilitas mewah yang ada, sebelum akhirnya pandangannya terkunci padaku.Dia kembali duduk di kursi samping ranjang. Gerakannya begitu elegan dan terukur. Dia menyilangkan kakinya, membuat belahan dress sutra selututnya sedikit tersingkap, memperlihatkan betis putih mulus yang terawat dengan biaya mahal."Makanlah," ucapnya pelan.Tangannya yang lentik mengupas jeruk mandarin dengan telaten, lalu menyodorkan sepotong ke depan mulutku. Aku membuka mulut sedikit, menerima suapannya.Namun, saat menarik jarinya kembali, ujung telunjuknya dengan sengaja menyentuh sudut bibirku yang sobek dan baru saja dijahit."Sshhh..." Aku mendesis, refleks memundurkan kepala k

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status