Share

Penyesalan

Author: Aqioqio
last update Huling Na-update: 2024-06-13 23:35:12

Setelah mobil bergoyang itu, aku dan mas Dika memutuskan akan kembali pulang. Rencana kami yang akan jalan - jalan tadi akhirnya batal. Aku nggak tahu apa yang merasuki diriku barusan. Semua seperti aku yang hilang kendali. Hanya karena nafsu semata, aku kembali melakukan kembali dengan mas Dika.

Setelah sampai di rumah orang tua mas Dika, aku langsung masuk kedalam rumah. Aku pergi membersihkan diri setelah kejadian mobil bergoyang. Aku merasa bersalah atas kejadian tadi. Aku saat itu banyak diam dan tak banyak bicara. Aku lebih mencoba menghindar dari mas Dika.

***

Pagi ini kami akan pergi kembali pulang ke rumah. Mas Dika akan ikut bersama kami. Dia yang akan menyetir mobil sampai ke rumah. Kami akan menempuh perjalanan delapan jam kembali yang akan membuat tubuh kami akan terasa capek dan pegal - pegal.

"Ibuk! Pak! Kami mau pamit Buk! Pak! Kami akan kembali ke kota!" Ucap mas Dika kepada kedua orang tuanya.

"Iya! Kalian hati - hati ya! Jangan ngebut - ngebut bawa mobilnya! Kalau c
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Hasrat Terlarang Sang Ipar   Pijatan Dari Mas Dika

    Aku dan mas Dika segera masuk ke dalam rumah. Setelah mencoba untuk menerima semua yang telah terjadi dan berusaha untuk mengulang kembali lembaran baru. Seperti mas Dika dan mbak Lara yang membuka lembaran baru kembali dan melupakan kejadian yang lama. Aku merasa sedikit tenang dan lega lagi setelah mendengar dan bercerita dengan mas Dika di dalam mobil tadi. Untungnya tadi nggak ada mobil bergoyang walaupun aku sedikit berharap sih. Tapi ya sudahlah, mungkin mas Dika sudah sadar dan memilih untuk berbaikan dengan mbak Lara. Aku tidak masalah. Yang penting masDika dan mbak Lara bahagia. Itu sudah cukup bagiku. Perjalananku masih panjang untuk menemukan cinta sejati ku. Mungkin saja Revan yang menjadi cinta sejati ku. Aku akan menerima Revan dalam hidupku. Walau Revan bukan kriteriaku, tapi aku tak masalah.Revan sangat baik padaku.Aku segera ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhku. Aku ingin merilekskan diri dengan air yang hangat. Aku ingin merenggangkan seluruh otot - ototku y

  • Hasrat Terlarang Sang Ipar   Mencoba Menerima Keadaan

    Suasana kembali canggung antara aku dan mas Dika. Kali ini bukan tentang mbak Lara, tapi kali ini adalah tentang Revan yang baru mas Dika ketahui menjadi pacarku. Mas Dika tidak mau membuka pembicaraan denganku. la lebih memilih diam dan tak mengeluarkan kata - kata sedikitpun."Mas! Mas marahya?" Tanyaku yang mencoba memulai pembicaraan."Nggak! Kenapa Mas harusmarah?" Elak mas Dika balik."ltu mas Dika diam saja dari tadi!" Balas ku. "Nggak kok! Mas biasa saja! " Ujar mas Dika lagi. Suasana kembali sunyi sepi. Hanya suara kendaraan yang lalu lalang yang aku dengar. Mas Dika sepertinya benar - benar cemburu. la bahkan tidak seperti yang tadi. Mas Dika yang rewel sudah tidak ada lagi suaranya aku dengar saat ini."Revan itu orangnya yang mana?" Setelah sekian lama diam, akhirnya mas Dika membuka suara lagi. Walau hanya sebuah pertanyaan, tapi terlihat jelas kalau mas Dika sebenarnya memang lagi cemburu."Itu! Yang dulu pernah ngantar aku ke rumah!" Jawabku singkat."Yang mana?"

  • Hasrat Terlarang Sang Ipar   Cemburukah mas Dika?

    "El! Kamu mau makan apa?" Tanya mas Dika padaku yang sedang menyetir."Terserah!" Jawabku."Kalau makan soto gimana?" Tanya mas Dika memberi usulan."Nggak mau Mas! Cuaca lagi panas!" Jawabku menolak."Loh! Katanya terserah! Sudah dipilihkan, malah menolak!" Ucap mas Dika."Ya selain soto lah Mas! Gimana sih? Nggak peka amat!" Balasku judes."Kalau begitu kita makan sate saja El! Gimana?" Ucap mas Dika kembali sambil memberi ide."Nggak ah Mas! Perutku lagi mules. Aku diare!" Ucapku kembali menolak usulan mas Dika."Oh. Kalau junk food?" Tanya mas Dika memberi usulan lagi."Nggak ah Mas! Nggak sehat!""Kalau japanese food?""Aku nggak suka Mas!""Korean food?""Juga nggak suka Mas!""Pizza?""Apalagi itu Mas! Aku nggak suka!""KFC? Macdonald? Burger King?....""Aku nggak suka Mas! Cari tang lain saja!" Ucapku yang menolak semua usulan dari mas Dika."Katanya terserah! Mas pilihkan, kamu malah tolak semua? Jadi kamu maunya makan apa?" Tanya mas Dika yang sudah putus asa."Nasi goreng!"

  • Hasrat Terlarang Sang Ipar   Jalan Bareng

    Aku segera buru-buru untuk pergi ke sekolah. Aku rasa aku sudah terlambat untuk pergi ke sekolah. Aku segera keluar dan berlari keluar."El! Mau kemana?" Tanya mas Dika yang melihatku sedang tergesa-gesa."Mau kemana lagi Mas! Ya ke sekolah lah! Mas nggak lihat aku sudah terlambat!" Ucapku sambil mengomel."Oh sudahlah!" Ucap mas Dika."Aku pergi dulu Mas!" Ucapku pamit pada mas Dika. Aku segera menuju mobilku dan segera tancap gas. Aku saking takutnya telat, aku tidak sempat untuk memanaskan mobilku. Aku tak peduli, yang penting aku dengan cepat sampai di sekolah."Sial! Aku kenapa bisa telat bangun gini? Mas Dika juga tidak membangunkan ku!" Aku mengomel seorang diri. Dan sesekali melihat jam yang ada di tanganku."Aduhhh... Sudah jam delapan ini! Aku sudah fix ini telatnya. Mana guru piketnya yang paling galak lagi! Belum lagi tingkahnya yangcabul! Habis aku dibikinnya!" Akumakin gemetaran karena takutterlambat.Aku segera ngebut membawa mobilku. Dengan keahlian mengendarai ku,

  • Hasrat Terlarang Sang Ipar   Akhirnya Pertahanan Ku?

    Mas Dika terlalu dekat denganku. Wajahnya yang manis, ditambah dengan penerangan dari ponsel. Itu membuat mas Dika makin ganteng menurutku. Aku tak sabar lagi ingin melumat bibirnya itu dengan segera. Sepertinya candu dalam diriku sangat susah hilang. Karena ada saja kesempatan untukku bisa berduaan dengan mas Dika.Dengan jarak sedekat ini, aku bisa saja melayangkan ciumanku pada mas Dika. Abang ipar aku itu benar - benar menggoda. Aku yakin, siapapun dalam kondisi ini tidak akan bisa bertahan untuk segera melumat bibir indah milik mas Dika itu."Mas Dika benar - benar sempurna!" Pujiku dalam hati. Seketika aku kembali tersadar kalau aku tidak boleh terbawa godaan. Namun setan dalam hatiku terus berbisik untuk segera mencumbu mas Dika yang sedang konsentrasi itu. Imanku seakan naik turun secara drastis."El! Sekarang kamu ngerti kan?" Tanya mas Dika yang seketika lamunanku jadi buyar."Eh iya Mas! A ha!" Jawabku tiba - tiba."Apanya yang ita El?" Tanya mas Dika kembali."Itu... A...

  • Hasrat Terlarang Sang Ipar   Akankah Bertahan?

    Aku memutuskan menerima bantuan mas Dika untuk menyelesaikan tugas fisika yang membuat otakku buntu itu. Tapi aku masih berusaha untuk menahan diri agar tidak terlalu dekat dengan mas Dika. Karena kalau sampai aku dekat - dekat dengannya, aku pasti akan tergoda lagi. Apalagi pesona mas Dika sudah meracuni pikiranku."Ayo geser sini! Ngapain jauh - jauhan begitu duduknya? Mas susah untuk menjelaskan sama kamu! Sudah dekat saja otakmu masih susah menerima penjelasan dari Mas! Apalagi kalau jauh begitu duduknya!" Ucap mas Dika yang memintaku untuk mendekat duduknya dengan dirinya."Iya iya!" Ucapku judes. "Makin dekat duduknya makin nggak bisa otakku menerima pelajaran darimu Mas!" Ucapku dalam hati. Aku kemudian menggeser dudukku dekat mas Dika. Kemudian mas Dika mengambil buku ku dan mempelajarinya terlebih dahulu lalu mengajarkan kembali padaku."Sini bukunya! Mas pelajari dulu sebentar!" Ucap mas Dika yang langsung mengambil bukuku dari tanganku. Aku membiarkan mas Dika mempelajari s

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status