Home / Romansa / Hasrat Terlarang / Perselingkuhan Di Mulai

Share

Perselingkuhan Di Mulai

Author: Asih Leta
last update Huling Na-update: 2021-03-27 13:35:54

Selamat membaca

Maira nampak sibuk dengan kegiatan belanjanya, ia memilih beberapa pakaian untuk penyamaran supirnya itu. Ezhar hanya tersenyum melihat raut bahagia yang tergambar di wajah yang sebentar lagi menjadi selingkuhannya itu. Meski kedua tangannya terisi penuh belanjaan majikannya, tidak membuatnya lelah. Selesai membayar semua, Maira mengajak Ezhar menuju salon langganannya.

"Siang Beb," sapa Maira pada seorang lelaki lemah gemulai, yang sedang sibuk dengan rambut pelanggannya itu.

"Siang juga ... Beb," sapa lelaki itu. "Eh siapa tuh? Ganteng banget ... nggak mau di kenalin nih?" goda seorang lelaki dengan genit. Ia pun menghenyika kegiatannya.

"Kepo! Dia simpananku, cepat rubah penampilannya. Buat dia layaknya bos!" ujar Maira asal.

"What! Mulutmu itu ya Beb," lelaki yang sering di panggil Boby itu menoel bibir Maira.

"Nggak percaya? Benarkan sayang ...," Maira mulai memainkan perannya di hadapan Boby. Ia melingkarkan tangannya di lengan kekar Ezhar.

Ezhar hanya menjawabnya dengan senyuman, dan ia pun mulai memainkan perannya juga. Ia melepaskan tangan Maira dari lengannya, tetapi ia meraih pinggang Maira agar merapat ke arahnya. Maira tak mempermasalahkan semua itu. Dia menganggap semua ini sebagai latihan, agar mereka tak lagi canggung. Ia ingin semua rencananya bisa berjalan dengan lancar.

"Oke Beb, aku percaya. Ayo sayang ... ikut dengan Boby yang cute ini!" Boby berujar dengan gaya genitnya.

Maira dan Ezhar hanya terkekeh melihat sikap genit Boby. Dengan cekatan Boby merubah tampilan Ezhar, mungkin lebih tepatnya mengembalikan penampilan CEO tampan itu. Perlahan wajah biasa supir itu berubah, kacamata yang menutupi ketampanannya pun di lepas Boby. Ezhar berlalu ke ruang ganti untuk berganti pakaian yang baru saja di beli. Setelan jas membuatnya terlihat lebih sempurna.

"Ya Tuhan Maira ... lihatlah pangeranmu datang," ucap Boby dengan penuh kekaguman akan ketampanan Ezhar. "Ikh ... gemes deh ...," Boby mencubit pipi Ezhar, tetapi gagal karena Maira segera menampiknya.

"Ingat, jangan sembarangan merusak barang milikku!" hardik Maira sambil melempar tangan Boby.

"Idih ... belum juga ijab kobul, itu tandanya si ganteng ini masih milik bersama," ledek Boby.

"Sayang ... kenapa diam?" rengek Maira manja.

Tanpa di duga Ezhar melangkah mendekati Maira, dan tanpa aba-aba ia mengecup singkat bibir wanita yang sedang berakting itu. Maira membelalakan matanya, ia tak mengira jika supir itu akan melakukan hal di luar dugan. Meski ini hanya sebuah kecupan, jujur ini membuat sebuah rasa yang berbeda menjalar ke seluruh tubuh Maira. Dua tahun ia kehilangan kehangatan dari sang suami, jadi wajar saja jika sebuah kecupan membuat naluri seorang istri bangkit.

"Apa ini masih kurang?" ucap Ezhar dengan tatapan mesra ke Maira.

"Ternyata dia ganteng juga ya? Bahkan lebih ganteng dari Dion, romantis lagi. Hmm ... aku tak salah pilih selingkuhan nih," batin Maira berucap.

Maira masih menatap supirnya yang baru saja mendaratkan kecupan padanya. Bahkan ia tak mengedipkan matanya, Boby yang melihat itu hanya tersenyum. "Benarkah lelaki itu simpanannya?". Boby pun tak ambil pusing tentang status mereka, jikalau semua benar dia adalah orang pertama yang mendukungnya.

"Bagaimana hasil karyaku," ujar Boby membuyarkan lamunan Maira.

"Sempurna! Kau hebat Beb, terimakasih. Kami pamit dulu bye ...," jawab Maira dengan menyungingkan senyum manis.

"Bye ... hati-hati di jalan Beb," ucap Boby sambil melambaikan tangannya.

Mereka pun segera meninggalkan salon dan menuju resto untuk mengisi perut. Maira masih belum move on dari kecupan singkat Ezhar. Bahkan tubuhnya menginginkan lebih. Berkali-kali ia menampik pikiran kotornya dari kepala, tetapi hati kecilnya masih berharap semua bisa berlanjut. "Maira ... come on, pliss buang pikiran kotormu! Ayo sadarlah ...," Maira terus menampik pikirannya yang bertolak belakang dengan hatinya.

"Nyonya ...," Ezhar menyentuh pundak Maira yang memang sedikit terbuka.

"Eh, iya ... jangan panggil aku nyonya! Panggil aku Maira saja!"

"Baik, Nyo ... eh, Maira?" ucap Ezhar gugup.

"Nah gitu, oh ... ya mau makan apa?"

"Terserah, aku pemakan segalanya," jawab Ezhar asal.

Keduanya nampak terlihat akrab, sesekali mereka saling melempar candaan yang membuat mereka semakin dekat. Namun, sepasang mata tengah menatap tajam sepasang selingkuhan pura-pura itu. Ia pun mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya. Tak mau melewatkan kesempatan emas itu, ia mengabadikan gambar keduanya.

"Lihatlah kelakuan istrimu, mas. Apa bedanya dia dengan kamu?" ucap wanita itu, sambil menatap dengan bahagia gambar yang berhasil ia ambil.

"Karina, ayo aku sudah selesai!" ajak srorang wanita.

"Ayo!" jawab Karina.

Mereka pun pergi meninggalkan area resto. Sedangkan Maira dan Ezhar masih asik bersenda gurau tanpa menyadari kedatangan Karina, istri kedua Dion. Maira pun memulai rencananya, ia mengabadiksn momentnya bersama Ezhar dan memostingnya di akun media sosial miliknya. Dengan caption terimakasih untuk hari ini. Sasarannya adalah sang suami, ia ingin Dion memperhatikannya lewat kelakuan gilannya. Maira juga ingin melihat bagaimana reaksi Dion jika mengetahui dia berselingkuh.

Selesai dengan acara makannya, Maira memutuskan pulang. Malam ini ia tidak mendatangi tempat kesukaannya, ia ingin mendinginkan kepalanya dengan bersantai di rumah di temani selingkuhan barunya. Maira berpikir jika dia bisa lebih dekat dengan Ezhar mungkin perselingkuhan itu akan terlihat nyata. Ezhar baru saja memejamkan matanya, tetapi terdengar pintu kamarnya di ketuk. Ia pun bangun dari tidurnya dan berjalan menuju pintu untuk melihat siapa orang yang mengganggunya semalam ini?

"Nyo ... Maira! Ada apa semalam ini kau datang ke kamarku?" tanya Ezhar.

"Ini rumahku, dan kau supirku. Lagi pula aku sudah memberitahu peraturan yang harus kau patuhi, kau tidak boleh menolak jika aku memberikan perintah," ujar Maira dengan gaya angkuh.

"Baiklah, aku lupa nyonya. Sekarang apa yang harus aku lakukan?"

"Kau melakukan kesalahan lagi! Jangan panggil aku nyonya! Kau ku hukum!" hardik Maira penuh emosi.

Maira menarik lengan Ezhar menuju balkon rumahnya di lantai dua. Maira lalu memaksa Ezhar duduk di sampingnya, ia menuangkan minuman ke salam dua gelas dan memberikan salah satu gelas pada Ezhar.

"Minumlah," Maira menyodorkan gelas itu. Namun, Ezhar hanya memandanginya saja.

"Aku tak meracunimu, dan tenang saja aku juga tak menaruh obat perangsang di minuman itu," ucap Maira asal.

"Kalau pun iya juga tak apa,"ujar Ezhar sambil meminum minuman itu tanpa memperhatikan ekspresi Maira yang terkejut dengan jawabannya.

Maira menuangkan lagi minuman ke gelasnya, untuk pertama kalinya ia merasa gugup di depan lelaki. Hanya karena mendengar jawaban selingkuhannya membuat wanita yang selalu kesepiam itu salah tingkah. Ia bahkan tak berani menatap wajah Ezhar, ia hanya fokus oada botol minumannya saja. Lagi-lagi Ezhar memberikan kejutan yang tak terduga, ia memeluk tubuh mungil Maira dari samping. Tak ada penolakan dari wanita cantik itu, ia justru menyandarkan kepalanya pada pundak Ezhar seraya memejamkan mata. Menikmati moment yang tak pernah bisa ia rasakan bersama Dion.

Meski hanya pura-pura Ezhar benar-benar membuat Maira merasa nyaman. Dengan nalurinya sebagai lelaki ia mencoba mengerti apa yang di butuhkan seorang wanita yang kesepian itu. Perlindungan, perhatian bahkan cinta pun ia siap memberinya jika itu bisa membuat senyum manis sang majukan terus terukir di wajah cantiknya. Meski statusnya hanyalah selingkuhan pura-pura. Tanpa terasa sebulir air menerobos celah mata Maira, kehangatan yang di berikan Ezhar membawanya ke kenangan manis bersama Dion yang tak akan mungkin ia rasakan lagi.

"Jangan biarkan air matamu sia-sia untuk si brengsek itu," ucap Ezhar sambil menghapus jejak air mata Maira.

"Apa semua harus berakhir?" tanya Maira masih dalam tangisnya.

Ezhar hanya menggeleng, ia lalu tersenyum dan tanpa di duga ia mengecup bibir manis Maira untuk yang kedua kalinya. Kali ini Maira tak mau melewatkan kesempatan yang sedari tadi ia tunggu. Ia menyambut kecupan itu, ia juga mengalungkan tangannya pada leher Ezhar berharap lelaki itu tak menghentikan moment itu. Ezhar mengerti apa yang di inginkan Maira, ia memainkan lidahnya untuk mengimbangi hasrat majikannya itu. Angin malam yang semakin terasa dingin tak lagi di rasakan oleh keduanya, mereka hanyut dengan hasrat yang mulai merasuki mereka.

Bersambung

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Hasrat Terlarang   Akhir Sebuah Kisah. ( End )

    Dion menghentikan taksi, ia berniat akan mendatangi kediaman Ezhar untuk meminta maaf kepada Maira. Namun, sebelumnya ia kembali ke rumah untuk mengambil mobil. Dion juga membawa beberapa map di tangannya. Penyesalan, ya kata itu yang sangat tepat untuk mengungkapkan isi hati Dion saat ini. Ia meninggalkan wanita yang benar-benar mencintainya demi wanita yang sebenarnya tak mencintainya. Namun, apalah dayanya saat ini. Nasi tak bisa lagi berubah menjadi bubur. Tak membutuhkan waktu yang lama, Dion sudah sampai di kediaman mantan istri bersama suami barunya. Dion menarik napas sedalam mungkin. Dia mencoba menguatkan hatinya yang sedang di penuhi rasa penyesalan. Jika saja waktu dapat ia putar kembali, ia tak ingin melepaskan Maira dan memilih Karina. Akan tetapi semua tak bisa berubah. Ia harus menerima kenyataan buruk yang baru saja ia ketahui. °°°° Seorang pelayan datang menemui Ezhar dan Maira yang sedang bersantai di ruang keluarga. “Tuan,

  • Hasrat Terlarang   Terbongkarnya Keburukan Karina

    Babak baru kehidupan Maira pun di mulai, akan tetapi semua berbeda dengan kehidupannya di masa lalu. Jika dulu setelah menikah Dion memperlakukannya dengan buruk, tidak dengan Ezhar. Lelaki itu membanjiri Maira dengan cinta dan kasih sayang.Bagi Maira, Ezhar adalah malaikat dalam hidupnya. Dulu ia tak pernah bermimpi apalagi membayangkan jika kehidupannya akan berubah seperti ini. Maira pikir akan terus berada di lembah penderitaan. Tapi kini ia percaya, tak ada yang tak mungkin di dunia ini. Ezhar adalah bukti jika banyak kemungkinan di dunia ini.°°°°“Aku pamit, Sayang,” ucap Dion pada istrinya, Karina.“Iya, hati-hati di jalan ya, Sayang.” Karina memeluk suaminya.Dion pun pergi menuju bandara karena penerbangannya sebentar lagi. Namun sesampainya di bandara ada pengumuman jika penerbangan Dion di undur sampai besok pagi. Jadi, ia memutuskan untuk mencari hotel terdekat. Karena tak mungkin

  • Hasrat Terlarang   Hari Yang Dinanti

    Waktu pun berjalan begitu cepat, hari ini adalah H-1 menuju pernikahan Maira dan Ezhar. Sudah seminggu mereka tidak bertemu, kedua orang tua mereka melarang keduanya bertemu dengan alasan di pingit. Jangankan bertemu, menyapa melalui ponsel pun tak di perbolehkan. Dengan penuh keterpaksaan demi bisa menuju hari yang bahagia, keduanya setuju. Meski Ezhar dan Maira sangat tersiksa, tetapi kadang kala perlu sebuah pengorbanan demi sebuah kebahagiaan.Mereka menjalani semua proses itu untuk kebaikan hubungan yang akan di jalani. Mau tak mau aturan yang diterapkan oleh kedua orang tua harus di patuhi. Hari yang sulit itu pun mereka jalani sampai hari pernikahan tiba.°°°°Birunya langit dan putihnya awan menghiasi pagi yang cerah ini. Kicau burung semakin melengkapi pagi untuk menyambut hari bahagia Ezhar dan Maira. Sang mentari pun seperti tersenyum untuk mereka yang dalam hitungan jam akan segera bersatu dalam ikatan suci pernikahan.Maira ya

  • Hasrat Terlarang   Bebasnya Tania bag. 2

    Ezhar melepas pelukan Maira, ia juga melangkah keluar dari rumah Maira. Tentu saja wanita itu sangat terkejut. Pikiran negatif pun mulai bermunculan di kepalanya.“Ezhar ...!” teriak Maira.Namun, Ezhar tetap melanjutkan langkahnya meninggalkan Maira.“Ezhar ...!” teriak Maira, ia berharap lelaki itu menghentikan langkahnya. Akan tetapi lelaki itu sudah hilang dari penglihatannya.Ia duduk bersimpuh di lantai dapur, ia tak habis pikir dengan sikap Ezhar. Ia kira lelaki itu mencintainya dan merindukannya. Tapi kenapa Ezhar malah meninggalkannya?“Kenapa semua lelaki sama!” teriak Maira kesal.“Tidak, Maira,” ucap seorang wanita yang berjalan mendekat ke arah Maira.Maira mendongakkan kepalanya saat mendengar suara yang tak asing baginya, ia tak percaya dengan apa yang ada di hadapannya. Perlahan ia berdiri dan berjalan menghampiri wanita itu.“Tania,” lirihnya.&

  • Hasrat Terlarang   Bebasnya Tania

    Maira benar-benar pergi dari kantor Ezhar, bukan hanya itu ia pulang ke rumah kekasihnya dan segera membereskan semua pakaiannya. Kali ini ia akan memberikan pelajaran bagi Ezhar. Ia tahu bahkan sangat tahu jika lelaki itu sangat mencintainya, akan tetapi apa yang di lakukan Ezhar salah, bahkan sangat salah.“Lho ada apa, Nyonya?” tanya mbok Rati bingung, karena Maira membereskan barang-barangnya.“Aku mau pulang ke rumah ibu. Tolong sampaikan ke, Ezhar ya, Mbok,” pamit Maira.Ia ingin membuktikan jika ancamannya bukan hanya sekedar untuk menggertak Ezhar. Tapi, ia hanya ingin menegakkan kebenaran. Nyatanya Tania tak bersalah dalam kecelakaan yang membuatnya koma. Tapi, tanpa mendengarkan alasannya, Ezhar sudah membulatkan keputusannya yang tak akan pernah membebaskan Tania. Karena ia menganggap wanita itu adalah dalang dibalik kecelakaan itu.“Nyonya!” panggil mbok Rati sambil mengejar langkah Maira.Namun, wani

  • Hasrat Terlarang   Menjenguk Tania

    Maira mengikuti Ezhar untuk beristirahat di kamarnya. Namun, ada hal yang masih mengganjal di hatinya.“Tania, kemana dia? Dan kenapa saat, Hani akan menjawab pertanyaan ku, Ezhar menghentikannya?” ucap Maira dalam hati.“Aku akan kembali ke kantor, kau istirahatlah. Jika ada apa-apa hubungi aku,” ucap Ezhar sembari mencium keningnya.Maira hanya mengangguk dan tersenyum, otaknya pun langsung bekerja setelah mobil Ezhar terdengar meninggalkan halaman rumah.“Bagus, ini kesempatan ku mencari tahu yang sebenarnya.” Maira meraih tas nya dan segera turun.“Mau ke mana, Nyonya?” tanya mbok Rati yang tiba-tiba muncul di hadapannya.“Mau jalan-jalan sebentar, Mbok.” Maira melanjutkan langkahnya tanpa memedulikan apa yang dipikirkan mbok Rati.Dengan menaiki taksi Maira mendatangi kediaman Hani. Ia berpikir jika hanya Hani yang bisa memberitahunya tentang semua kebenaran yang tak ia

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status