Home / Romansa / Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak / Diperkenalkan Sebagai Istri

Share

Diperkenalkan Sebagai Istri

Author: Mommykai22
last update Last Updated: 2023-11-09 16:35:03

Rafael tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya, tapi sejak melihat betapa cantiknya Alba dalam balutan gaun pengantinnya, hasrat Rafael pun sedikit terlecut, tapi mati-matian ia berusaha menahan dirinya.

Sampai saat akhirnya mereka sah menjadi suami istri dan kesempatan mencium Alba tiba, Rafael pun tidak menyia-nyiakan kesempatan dan langsung mencoba bibir wanita itu yang ternyata sangat lembut. Bahkan tanpa bisa dicegah, Rafael pun memagutnya singkat.

Alba sendiri langsung menahan napasnya kaget saat mendadak bibir Rafael bertemu dengan bibirnya. Alba mematung dan tidak bergerak sedikit pun sampai akhirnya Rafael melepaskan bibirnya.

"Jangan lupa bernapas, Alba," bisik Rafael di depan wajah Alba.

Alba pun langsung mengerjapkan mata dan menelan salivanya dengan salah tingkah. Sungguh pernikahan kontrak ini terasa seperti pernikahan sungguhan. Gaun indah, dekorasi indah, janji pernikahan, dan wedding kiss.

Namun, sayangnya, tidak terjadi apa-apa setelahnya. Bahkan ekspresi Rafael kembali datar saja.

"Baiklah, terima kasih atas bantuan semuanya. Kalian sudah mengambil foto dan video yang diperlukan kan?" tanya Rafael pada Onad dan Yola.

"Sudah, Bos!"

"Baiklah, kita akan kembali ke apartemen sekarang," seru Rafael.

"Eh, kembali ke apartemen?" celetuk Alba tanpa bisa dicegah.

Rafael sampai memicingkan mata mendengarnya. "Kalau tidak kembali ke apartemen, kau mau pulang ke mana? Jangan bilang kau mau menginap di hotel dan melakukan ritual malam pertama denganku, Alba."

Alba kembali menahan napasnya dan langsung menggeleng. Onad dan Yola sampai mengulum senyum sendiri melihat ekspresi Alba.

Rafael pun mengangguk. "Baguslah, karena aku juga sedang tidak berminat! Onad, Yola, ayo kemasi semuanya dan pulang!"

"Baik, Bos!" sahut Onad dan Yola bersama.

Dengan cepat, mereka pun kembali ke apartemen dan Alba yang tadinya cantik pun kembali menjadi upik abu dengan pakaian santainya. Bahkan Alba kembali ditinggal sendirian di apartemen itu.

Namun, keesokan harinya, Yola datang lagi sambil membawa gaun yang cantik untuk Alba.

"Untuk apa aku harus memakai gaun lagi, Yola?"

"Bos akan mengajakmu bertemu keluarganya malam ini, Alba."

"Astaga, benarkah malam ini? Cepat sekali. Mendadak jantungku berdebar kencang, Yola. Aku belum siap," seru Alba gugup.

Yola pun menangkup kedua tangan Alba dan menenangkannya. "Tenanglah! Selama ada Bos Rafael, semuanya akan baik-baik saja."

"Tapi ... apa anggota keluarganya baik, Yola? Aku takut salah bicara atau bersikap."

"Intinya tetap tenang dan ikuti saja perintah Bos Rafael. Lalu tentang keluarganya, jadi Bos Rafael itu berasal dari keluarga kaya, tapi sayangnya hubungan keluarganya tidak harmonis. Ayahnya menikah lagi dan Bos tidak menyukai ibu tirinya. Itulah sebabnya Bos sering bertengkar dengan ayahnya. Bos punya Kakek yang sangat baik, tapi dia juga punya sepupu yang sangat sinis dan menyebalkan. Nanti kau juga akan mengenal mereka."

Yola pun menceritakan sekilas tentang keluarga Rafael dan Alba pun bergidik sendiri. Namun, Alba pasrah saja saat Yola membantunya berdandan sampai Alba sudah secantik dan seanggun saat pernikahan kemarin.

"Wah, kau memang cantik sekali, Alba. Aku suka sekali melihat wajahmu yang sempurna ini, seperti seseorang yang sering sekali melakukan perawatan," puji Yola.

"Eh, kau itu bicara apa? Perawatan apa? Aku tidak ingat perawatan apa pun. Jangankan perawatan, bisa mendapatkan waktu istirahat di rumah saja aku sudah senang karena ayahku tidak pernah membiarkan aku merasakan ketenangan itu."

Yola yang mendengarnya pun mengernyit dan ia mulai kepo akan kehidupan Alba sebelumnya. Namun, belum sempat Yola bertanya lagi, bel pintu apartemen sudah berbunyi.

"Eh, itu pasti Bos Rafael. Ayo, Alba! Bos sudah datang dan dia tidak suka menunggu."

Yola segera membawa Alba ke pintu dan dengan jantung yang berdebar kencang, Alba pun langsung membuka pintu untuk Rafael.

Benar saja, Rafael sudah berdiri di depan pintu dan untuk sesaat, lagi-lagi Rafael mematung menatap Alba yang begitu cantik dengan gaun indah yang dipakainya. Tidak dapat dipungkiri, Alba adalah wanita dengan fisik yang sangat sempurna dan sungguh memperkenalkan Alba sebagai istrinya akan sangat membanggakan.

"Well, kalau kau sudah siap, ayo pergi!" titah Rafael singkat.

Alba hanya mengangguk dan langsung mengikuti langkah besar Rafael. Mereka tidak bergandengan dan juga tidak mengobrol. Mereka hanya sama-sama melangkah dalam diam hingga akhirnya mereka tiba di mobil dan Rafael pun langsung melajukan mobilnya pergi.

*

"Ingat apa yang aku bilang, Alba! Kau harus banyak tersenyum tapi jangan sembarangan bicara. Kau hanya boleh bicara saat aku sudah mengijinkannya dan setuju saja pada semua ceritaku nanti. Kau mengerti?" pesan Rafael saat akhirnya ia sudah menghentikan mobilnya di parkiran sebuah hotel mewah.

"Aku mengerti, Pak."

"Baiklah, kita juga harus bersikap mesra seperti suami istri pada umumnya, dan berhenti memanggilku Pak! Tidak ada suami istri yang memanggil dengan sebutan itu!"

Alba mengerjapkan matanya. "Eh, lalu aku harus memanggilmu apa, Pak?"

"Rafael. Panggil namaku saja."

"Eh, R-Rafael," ucap Alba akhirnya.

"Bagus! Itu terdengar lebih baik. Ingat ya, panggil namaku."

Alba mengangguk dan terus menenangkan napasnya, sedangkan Rafael langsung keluar duluan dari mobilnya. Dengan gentle, Rafael membukakan Alba pintu sampai Alba begitu sungkan.

Secara mengejutkan, Rafael pun menyodorkan lengannya ke arah Alba sampai Alba makin salah tingkah dibuatnya.

"Gandeng aku dengan mesra, Alba! Dan tersenyumlah!"

Alba menelan salivanya sebelum ia memeluk lengan Rafael. Alba berusaha tersenyum manis dan Rafael yang melihatnya pun mengangguk puas.

Dengan cepat, Rafael pun mengajak Alba ke ruang VIP di mana keluarganya sudah menunggu kejutan darinya. Rafael memang sudah memberitahu semuanya kalau ia akan memperkenalkan seseorang malam ini dan semua anggota keluarganya tentu saja antusias, terutama Kakek Rafael yang begitu ingin agar cucu kesayangannya itu segera menikah.

"Ingat pesanku lagi, Alba! Percaya diri dan tersenyumlah!" bisik Rafael begitu mereka sudah berdiri di depan ruang VIP.

"Aku tahu!" Lagi-lagi Alba hanya mengangguk yakin.

Namun, saat pelayan membukakan pintu ruang VIP, jantung Alba pun menghentak makin tidak terkendali, apalagi saat mereka melangkah masuk dan semua mata langsung tertuju padanya.

"Selamat malam semuanya! Seperti janjiku, aku akan mengenalkan seseorang malam ini. Dan ini adalah Alba, istriku!"

**

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak (END)

    "Oek ... oek ...." Satu bulan lebih sejak pernikahan Onad dan Yola akhirnya Sophia pun melahirkan seorang bayi laki-laki yang sangat gemuk dan tampan. Sungguh, prosesnya sama sekali tidak mudah karena Sophia mengalami sakit seharian sejak kemarin, sebelum hari ini akhirnya bayinya berhasil lahir dengan selamat juga. Sophia sendiri sudah lama memutuskan untuk melahirkan secara normal. Rafael yang tidak tega melihat istrinya kesakitan pun sudah berulang kali hampir menyerah dan meminta operasi saja, tapi Sophia bertahan dan ia masih yakin mampu menahan semua rasa sakit itu. Dan perjuangannya tidak sia-sia. Semua rasa sakitnya pun mendadak lenyap saat mendengar tangisan merdu dari bayi mereka. "Oh, Sophia, Sayang, bayi kita, Sayang. Bayi kita!" seru Rafael yang terus menciumi wajah Sophia yang masih berkeringat itu. Rafael terus menggenggam tangan Sophia saat Sophia mengejan dan setiap detik kesakitan Sophia membuat hati Rafael begitu pilu. Kalau bisa, Rafael saja yang sakit, janga

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Bahagia Untuk Semua

    "Hmm, akhirnya kita satu kamar lagi, Rafael." "Dan selamanya kita akan satu kamar sekarang, Sayang!" Rafael dan Sophia saling bertatapan mesra di kamar mereka malam itu. Setelah pesta sederhana di pagi hari, mereka kembali menjamu beberapa tamu makan malam sebelum mereka bisa beristirahat di malam pengantin mereka itu. Keduanya saling bertatapan mesra dan mereka pun menyatukan bibir mereka dengan mesra juga. Kali ini pagutan bibir mereka begitu menghayati karena tidak ada penonton seperti wedding kiss tadi, hanya ada mereka berdua di kamar sampai tangan Rafael pun leluasa membelai punggung Sophia. Tangan Sophia sendiri juga sama membelai punggung Rafael sambil ia terus memagut bibir suaminya. Mereka baru saling melepaskan bibir mereka saat mereka mengambil napas, namun napas mereka sendiri sudah tersengal. Rafael pun menatap Sophia dengan penuh cinta. "Dokter bilang kita sudah boleh melakukannya kan, Sayang? Aku sudah menahan diriku begitu lama," bisik Rafael dengan suara parau

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Bersatu Dalam Cinta

    "Apa itu anak Jackson, Sophia?" Sophia langsung dibawa ke ruang keluarga begitu Jenni mengetahui Sophia hamil. Sungguh, perasaan Sophia tidak karuan saat ini. Sebenarnya bukan hal aneh Sophia hamil karena memang ia punya suami sebelumnya, tapi yang jadi masalah adalah suaminya sudah meninggal dan anak ini bukan anak suaminya. "Ayah senang sekali akan mempunyai cucu, tapi Ayah sedih karena cucu Ayah akan lahir tanpa Papanya," seru Lewis lagi. Namun, baik Jenni maupun Sophia tidak berkomentar apa pun. "Tunggu dulu, Lewis. Sophia, bukankah kau pernah bilang kalau kau belum pernah berhubungan dengan Jackson?" tanya Jenni tiba-tiba. Lewis mengernyit mendengarnya. Tentu saja bagi Lewis, suami istri itu sudah biasa berhubungan ranjang, malahan kalau belum pernah berhubungan itu baru tidak biasa. Dan Lewis tidak tahu kalau Sophia dan Jackson belum pernah berhubungan karena Sophia tidak terbuka pada ayahnya. Sophia hanya terbuka tentang hubungan ranjang pada ibunya. "Apa maksudmu, Jenni?

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Kejutan yang Tidak Disangka

    Beberapa hari berlalu sejak meninggalnya Gemma dan semua ritual untuk penghormatan terakhir pun sudah selesai keluarga Lewis lakukan. Semua prosesnya berjalan lancar dan kali ini, keluarga Rafael datang semua untuk mengucapkan belasungkawa. Kakek Robert dan orang tua Rafael datang sebagai teman dan Lewis pun menyambut mereka dengan perasaan yang tidak bisa dijelaskan. "Kami turut berduka cita, Pak Lewis." "Terima kasih, Pak Robert. Terima kasih, Pak Thomas dan Bu Ivana. Terima kasih." "Turut prihatin dan berduka cita, Bu Jenni," ucap Ivana sambil memeluk wanita itu. "Terima kasih, Bu Ivana. Aku tidak akan melupakan bantuanmu menemaniku di rumah sakit waktu itu. Terima kasih." Jenni masih begitu melow dan berpelukan erat dengan Ivana dan Ivana pun seolah bisa merasakan kesedihan Jenni. Bagaimanapun, kehilangan anak adalah hal yang sangat menyakitkan. "Yang sabar ya, Bu. Gemma sudah tenang di sana." Jenni hanya mengangguk dengan air mata yang belum mau berhenti menetes. Sophia

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Maaf yang Melapangkan Jalan

    Dua minggu berlalu dan kondisi Lewis terus berangsur membaik. Lewis sudah diijinkan keluar dari rumah sakit dan Rafael adalah orang yang selalu setia menemani di rumah sakit serta membantu semua untuk Lewis. Bahkan, Rafael membantu memapah Lewis ke mobil hari itu lalu mengantarnya pulang ke rumah. "Untung ada Rafael, terima kasih, Rafael," seru Jenni. "Mengapa harus merepotkan Rafael? Bukankah ada sopir?" seru Lewis yang masih kaku. Lewis sendiri sebenarnya sudah membuka hatinya. Bahkan, selama dua minggu ini, Lewis sudah tidak pernah protes melihat Rafael di kamarnya. Rafael membantu Lewis melakukan banyak hal dan menjaga Lewis saat semua orang tidak ada. Hanya saja, untuk mengatakan secara langsung masih berat bagi Lewis. Sophia yang mendengar ucapan Lewis hanya tertawa geli. "Rafael dan sopir tentu saja berbeda, Ayah. Bahkan, Rafael sampai sering meninggalkan pekerjaannya hanya demi menemani kita." "Ayah tidak pernah menyuruhnya. Tapi mana kakekmu yang tua itu? Mengapa dia t

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Penerimaan Tersirat

    "Kondisi pasien sangat kritis. Kami hanya bisa bilang kami akan berusaha semaksimal kami." Setelah menangis begitu lama melihat jasad Jackson, akhirnya keluarga Sophia kembali menunggu Gemma di depan ruang operasi. Operasi besar berjalan sangat lama karena luka yang serius di tubuh dan kepala Gemma. Dan setelah menunggu begitu lama sejak Gemma dioperasi dan dipindahkan ke ruangan lain, akhirnya dokter pun menemui Sophia dan Jenni untuk memberitahu kabar yang sama sekali tidak baik itu. "Apa maksudnya, Dokter? Apa maksudnya?" tanya Jenni lemas. Namun, Sophia terus memeluk dan menenangkan Jenni. "Tenanglah, Ibu. Dokter bilang akan berusaha semaksimal mungkin kan? Kita tunggu saja. Kita tunggu saja." Jenni hanya bisa menggeleng dan terus menangis di pelukan Sophia, sedangkan Rafael mencoba bicara dengan dokter tentang kondisi Gemma yang ternyata memang sangat kritis, tapi Gemma masih tetap bertahan. Ivana juga tetap ada di rumah sakit untuk memberikan Jenni semangat, sedangkan Yol

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Perpisahan yang Menyedihkan

    Tragis. Tidak ada kata lain yang lebih tepat lagi mengungkapkan apa yang Jackson dan Gemma alami. Mereka mengalami kecelakaan yang begitu tragis, bahkan mungkin lebih tragis dibanding kecelakaan Sophia waktu itu. Jackson sempat menyingkirkan Gemma sesaat sebelum mobil mereka menabrak pembatas beton, tapi malah sebuah benda tajam yang entah apa menembus dada Jackson. Benda tajam itu terbawa oleh mobil dengan kecepatan tinggi itu dan terus menusuk ke dada Jackson hingga rasanya begitu menyakitkan. Jackson merasakan dengan jelas detik-detik napasnya mulai memendek, detik-detik malaikat maut mempermainkannya dan menertawakannya. Semua sakit, sakit sampai Jackson tidak sanggup menjelaskan rasa sakitnya. Tubuhnya menggigil dan gemetar, perutnya bergejolak sampai ia hampir muntah. Rasanya dingin dan nyeri di sekujur tubuhnya, terutama di jantungnya, seolah organ berharga itu sedang dikoyak saat ini. Pecahan kaca dan serpihan lain dari mobil juga menghantam wajahnya dan membuat tusukan d

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Karma Instan

    Jackson masih melajukan mobilnya tidak beraturan karena ulah Gemma. Keduanya terombang ambing di dalam mobil Jackson yang sudah berjalan zig-zag, tapi Gemma belum mau menghentikan serangannya pada Jackson. Tidak hanya mencekik Jackson, Gemma bahkan mulai memukuli Jackson sampai Jackson terus mengumpat dan makin kasar pada Gemma. Jackson menarik kencang rambut Gemma sampai Gemma terjungkal ke depan dan Jackson pun memukul Gemma di bagian mana pun yang bisa ia raih dengan tinjunya. "Akhh!" pekik Gemma kesakitan dan frustasi. "Rasakan itu, Wanita Jalang!" "Kau brengsek, Jackson! Kau brengsek! Seharusnya dari awal aku tidak bekerja sama denganmu! Kau brengsek!" pekik Gemma yang berniat menyerang Jackson lagi. Gemma sendiri sudah terjungkal sampai ke kursi depan tadi. Gemma berusaha keras memperbaiki posisinya dan bermaksud mencekik Jackson lagi, tapi malah Jackson sekarang yang mencekik Gemma duluan dengan satu tangannya. "Akhh! Lepas!" Gemma memukuli tangan Jackson, tapi Jackson m

  • Hasrat Terpendam Sang Suami Kontrak    Saling Menghancurkan

    "Sayang, kau baik-baik saja kan? Tidak ada yang terluka kan?"Rafael begitu cemas sekaligus lega saat akhirnya ia melihat Yola membawa Sophia keluar. "Rafael! Rafael!" Sophia langsung memeluk Rafael begitu erat sambil menitikkan air matanya. "Sophia!" Rafael juga memeluk dan menciumi pelipis Sophia dengan begitu sayang. "Untunglah kau selamat, Sayang. Aku tidak akan memaafkan diriku sendiri kalau sampai terjadi apa-apa padamu," ucap Rafael lagi sambil menangkup wajah Sophia. Sophia begitu terharu sekaligus sedih mendengarnya. Terharu karena ada pria yang bersedia bertaruh nyawa demi menyelamatkannya. Ucapan Rafael, tatapan mata Rafael, dan semuanya benar-benar membuat hati Sophia tersentuh akan cinta yang begitu besar. Sedangkan Jackson, suami Sophia sendiri yang seharusnya menjaga dan melindungi Sophia, tapi malah menjadi orang yang ingin membunuh Sophia. "Aku mencintaimu, Rafael! Aku mencintaimu!" ucap Sophia akhirnya yang tidak bisa menahan perasannya lagi. Sejak kembali mengi

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status