Share

171. Ava Mau Dengar Suara Mommy

last update Last Updated: 2025-05-12 21:04:17

‘Sialan! Apa Lucas tau tentang Ava?!’ batin Ariella menatap tegang.

Perubahan iras mukanya semakin menebalkan asumsi Lucas. Membuat pria itu kian lekat menyidiknya.

“Tuan Lucas, bagaimana kau bisa yakin kalau kita punya anak? Aku ingat, kau terpaksa menikahiku sebagai pengganti Nona Giselle yang kabur. Apa hubungan seperti itu membuat kita punya anak?!” decak Ariella memicing tegas.

Lucas tidak bodoh. Ariella saja sanggup pura-pura hilang ingatan. Tidak mustahil wanita ini menyembunyikan pasal anak mereka.

Lucas terus menyondongkan tubuh, tapi Ariella dengan sigap menahan dadanya dengan sebelah tangan. Sialnya, sang pria malah mencekal lengan Ariella dan mulai merangkak naik ke ranjang juga.

“Apa yang kau inginkan?!” Ariella mendengus tajam.

Dia berupaya menarik tangannya. Sial sekali cengkraman Lucas bertambah kuat. Ariella terpaksa merengkuh handuk kecilnya, lalu menyabitkan ke arah Lucas.

Gerakan sembrono itu mudah terbaca, membuat Lucas menghindar dengan lihai. Bahkan dengan cerdi
Inura Lubyanka

Happy reading, guys!

| 3
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   171. Ava Mau Dengar Suara Mommy

    ‘Sialan! Apa Lucas tau tentang Ava?!’ batin Ariella menatap tegang.Perubahan iras mukanya semakin menebalkan asumsi Lucas. Membuat pria itu kian lekat menyidiknya.“Tuan Lucas, bagaimana kau bisa yakin kalau kita punya anak? Aku ingat, kau terpaksa menikahiku sebagai pengganti Nona Giselle yang kabur. Apa hubungan seperti itu membuat kita punya anak?!” decak Ariella memicing tegas.Lucas tidak bodoh. Ariella saja sanggup pura-pura hilang ingatan. Tidak mustahil wanita ini menyembunyikan pasal anak mereka.Lucas terus menyondongkan tubuh, tapi Ariella dengan sigap menahan dadanya dengan sebelah tangan. Sialnya, sang pria malah mencekal lengan Ariella dan mulai merangkak naik ke ranjang juga.“Apa yang kau inginkan?!” Ariella mendengus tajam.Dia berupaya menarik tangannya. Sial sekali cengkraman Lucas bertambah kuat. Ariella terpaksa merengkuh handuk kecilnya, lalu menyabitkan ke arah Lucas.Gerakan sembrono itu mudah terbaca, membuat Lucas menghindar dengan lihai. Bahkan dengan cerdi

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   170. Apa Dia Lucas yang Aku Kenal?

    “Minggirlah! Ini sudah cukup!” decak Ariella mendorong bahu Lucas menjauh.Dia bergegas bangun. Sial sekali kepala Ariella tak sengaja menyundul mini shower yang dipegang Lucas, hingga air itu mengalir ke tubuhnya. Dress putih gading yang dikenakan wanita tersebut seketika menerawang, terlebih di bagian dadanya. Dan itu menjadi target pandangan Lucas.“Apa yang kau lihat, hah?!” cecar Ariella yang lantas menampar wajah pria itu.Ariella buru-buru menutupi sekitar payudaranya dengan kedua tanggan, tapi Lucas yang melengos malah menyeringai tipis.“Kau menampar suamimu hanya karena melihat tubuhmu?” tukas Lucas disertai sorot dingin.Ariella merapatkan alis, lalu menyambar, “su-suami apa yang kau, hah … jadi kau sengaja membuatku basah?!”“Ariella, kau tidak tahu yang dimaksud basah!” Sahutan Lucas semakin membuat Ariella tak mengerti.Tapi belum sampai sang wanita menimpali, pria tersebut malah melempar mini showernya ke lantai. Sebelah tangannya merengkuh leher Ariella dan lantas mend

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   169. Biarkan Aku Mencuci Rambutmu

    “Kau yang membawaku ke sini?!” Ariella bertanya dengan waspada.“Kau lupa?” sahut Lucas menatap lekat.Sang wanita mengerutkan alis. Dipikir berapa kali pun, dia tidak ingat tentang Lucas semalam. Meski memang ada Peter dan beberapa bodyguard Baratheon.‘Mungkinkah dia menyusul Peter? Apa Lucas juga yang menolongku saat lelaki misterius itu menyerang bodyguard Baratheon?’ batin Ariella bertanya-tanya.Lucas yang kini mengenakan bathrope dengan ikatan alakadarnya, melempar handuk kecil yang semula dia gunakan mengeringkan rambut.“Kenapa tidak masuk? Bukankah kau mau mandi?” tukasnya membuyarkan lamunan Ariella.Wanita itu angkat pandangan, sialnya Lucas sudah melangkah lebih dekat hingga memicunya mundur ke belakang.“Tidak, a-aku tidak tau ada kau di dalam. Aku hanya ingin memeriksa siapa orang yang membawaku ke—”“Ah!” Nyaris saja Ariella terhuyung karena kakinya lemas.Namun, Lucas dengan sigap merengkuh pinggangnya agar tak sampai jatuh. Posisi itu sungguh canggung. Apalagi Lucas

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   168. Mau Mandi Bersama?

    ‘Ariella, kau pasti bercanda!’ Damien berujar dalam batin.Tatapannya terpaku pada monitor itu, tapi dirinya tak akan percaya jika tak mendengar secara nyata dari mulut Ariella.‘Aku sangat mengenalmu. Kau hanya menanggapi orang sesuai karakter mereka. Aku yakin terjadi sesuatu padamu. Jika ini ada hubungannya dengan Lucas, aku tidak akan membiarkan pria itu hidup leluasa!’ sambung Damien dengan amarah tertahan.Sialnya, banyak pasang mata yang kini mengarah iba padanya. Ya, semua orang di San Carlo menganggapnya malang karena telah dicampakan. Bahkan Peter yang berada di sebelah, memandangnya tanpa ekspresi.Namun, Damien tak peduli. Dia justru merogoh ponsel dan menghubungi seseorang. Dirinya pun mangkir sambil menunggu panggilan terangkat.“Aku butuh bantuanmu!” tukas Damien setelah seseorang di seberang menjawab telepon.Kepergiannya malah mengundang asumsi buruk setiap pasang mata. Terlebih berita skandal Ariella yang merebut Lucas baru meledak ke publik.“Kau lihat? Dugaanku ben

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   167. Jangan Harap Kau Bisa Hidup Setelah Berkhianat

    “Brengsek! Aku akan membunuhmu sebelum kau mengakui semuanya!” sentak lelaki gempal itu buncah.Sang rekan yang terikat di sebelahnya pun menyambar, “persetan! Diam akan membuat kita terbunuh di tangan mereka!”“Mereka tidak akan berani mem—”“Tutup mulutmu, sialan! Buang otak bodohmu karena Nona itu hanya memanfaatkan kita. Hanya karena dia memberimu segelas bir, kau mau mempertaruhkan nyawa untuknya?!” Lelaki rambut ikal tadi memberang geram. “Sial! Nona itu akan menempatkanku di sisinya jika aku setia. Jadi kau cukup diam, dasar bajingan!” Temannya yang gempal itu terus memberang. “Dasar bodoh! Kau—”“Ugh!” Ucapan lelaki ikal tadi terpangkas saat Peter tiba-tiba memotong tali yang mengikatnya. Begitu Peter memberi kode, bodyguard di sebelahnya langsung menyeret lelaki rambut ikal tadi. “Aish, lepaskan ikatannya, sialan!” cecar saat sang Bodyguard merengkuhnya paksa.Tubuhnya memang masih terlilit tali, tapi bodyguard Baratheon tak menggubrisnya dan langsung menyeret lelaki ters

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   166. Aku Akan Membuatmu Hangat

    ‘Ternyata dia mengigau?’ geming Lucas begitu menoleh dan mendapati Ariella masih memejam.Dia terus memerhatikan, tapi sang wanita kini hanya menggigil dengan bibir pucatnya. Genggaman di pergelangan tangan Lucas juga semakin melemah. Memicu pria tersebut bertambah cemas.‘Dia harus segera berganti pakaian kering.’ Lucas membatin saat mengamati baju Ariella yang basah.Di vila ini, pasti masih ada baju mendiang Elizabeth. Lucas yang tak pernah mengijinkan orang lain menyentuh barang-barangnya, kini mengorek almari demi Ariella.Setelah menemukan baju ganti, Lucas mulai menyeka tubuh Ariella yang kotor akibat kelimpungan di tanah. Bahkan dia tak segan membasuh kaki wanita itu dengan handuk basah.Meski pria tersebut tak cakap merawat seseorang, tapi dirinya cukup telaten membersihkan luka di pelipis Ariella. Dia lantas membubuhkan obat, sebelum menutupnya dengan perban.Saat itulah, Ariella yang kembali bertutut lirih, “dingin … aku sangat dingin.”Lucas seketika menoleh padanya. Dia be

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   165. Apa Bajingan Itu Memukulmu?

    ‘Sial! Apa yang mereka lakukan padamu?!’ Lucas mencecar dalam batin.Rahangnya mengeras saat mendapati gelenyar merah merembes dari pelipis kiri Ariella. Ya, itu luka karena kecelakaan dengan Giselle sore tadi. Tak heran, Ariella terus merasa pening saat kabur dari para lelaki yang menculiknya.Dahi Lucas mengerut begitu memeriksa kening dan leher wanita tersebut. Kecemasannya membumbung menyadari Ariella juga demam. Apalagi hujan masih tak kunjung reda, wanita itu pasti kedinginan.“Ariella?” Lucas memanggil kembali, tapi wanita tersebut tak bereaksi apapun.Tanpa buang waktu, Lucas langsung merengkuh Ariella dan berniat membopongnya ala bridal style.Namun, tiba-tiba saja Bodyguard yang berada di belakang memekik, “Tuan Lucas!”Sang pemilik nama seketika berpaling saat merasakan seseorang mendekat. Benar saja, lelaki gempal yang dihajarnya habis-habisan tadi, malah meraih belatinya dan bermaksud menusuk Lucas.Beruntung Lucas segera menoleh dan sigap menahan senjata tajam itu dengan

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   164. Jatuhkan Senjatamu Dan Berlututlah!

    Jatuhkan Senjatamu Dan Berlututlah! “Brengsek!” Lelaki rambut ikal itu mengumpat saat timah panas tenggelam di lengannya. Ya, tanpa diduga, dari depan seseorang menembaknya saat mengejar Ariella. Bahkan beberapa orang tampak berlari ke arahnya. “Sialan! Siapa para bajingan itu?!” cecar lelaki rambut ikal tadi. Dia buru-buru merogoh pistol dari selipan pinggangnya. Baru saja mengacungkan senjata api tersebut, sejumlah orang berjas hitam sudah mengepung. Dari bros di sisi kirinya, jelas bahwa mereka bodyguard setia Lucas. Benar, setelah mati-matian melacak posisi van hitam yang membawa Ariella, Peter akhirnya berhasil menemukan titik lokasi di kawasan danau De Forte. Dia dan beberapa bawahannya langsung melesat ke sana. Sementara Lucas sedang menyusul dari rumah sakit. “Jatuhkan senjatamu dan berlututlah!” dengus Peter saat berjalan di tengah orang-orang itu. Alih-alih menurut, lelaki rambut ikal tadi justru terkekeh sinis. Tatapannya memindai beberapa orang berjas hitam tersebut.

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   163. Jalang Ini Sangat Cerewet Padahal Akan Segera Mati

    “Siapa kalian? Kenapa membawaku ke sini?!” Ariella mendengus dengan leher tegang.Dadanya bergemuruh was-was saat lelaki di hadapannya menyeringai sengit.“Siapa yang menyuruh kalian?!” Ariella kembali bertanya lebih waspada. “Biarkan aku pergi, maka aku akan memberikan apapun yang kalian inginkan!”Alih-alih menanggapi, lelaki gempal itu malah terkekeh.“Aish, sial! Jalang ini sangat cerewet padahal akan segera mati!” decaknya penuh tekanan.Tanpa segan dia merengkuh lengan Ariella, berniat menariknya keluar.“Lepas! Apa yang kau inginkan?!” Ariella menampik keras.Tangan yang lain segera meraih heels di sebelah kakinya, lantas mengayunkan bagian yang lancip ke bahu lelaki tersebut. Sialnya, lelaki itu bisa membaca gerakan Ariella, hingga berhasil menahan pergelangannya.“Hah?!” Iris Ariella kembali melebar.Dia hendak menarik tangannya, tapi cengkraman lelaki gempal itu amat kuat.“Brengsek! Kau pikir bisa menyerangku?!” sentak laki-laki tadi marah.Ariella merontak seraya mendecak,

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status