Share

Tersangka

"Ram, gue enggak keberatan lu interogasi. Tapi tolong waktunya dijadwal ulang. Gue cuma sebagai saksi bukan, bukan tersangka?"

"Iya, kamu sebagai saksi saja. Kami hanya ingin meminta keteranganmu tentang korban."

"Apa gue harus ke kantor polisi?"

"Hm, apa kamu bisa kesini?"

"Gue usahakan setelah pulang kantor gimana?" Tawar Damian.

"Itu juga boleh. Oke, gue tunggu jam 5 ya." Lalu telepon ditutup.

Damian meletakkan hape kembali di atas meja, dia mengusap wajahnya. Kenapa jadi begini?

Tiba tiba terdengar bunyi sambungan telepon dari Titania.

"Ya Tit?"

"Pak, ada yang ingin bertemu?"

Damian mengernyitkan kening, "Pak Samsul?" Damian teringat bahwa hari ini dia ada janji bertemu seorang klien.

"Bukan pak. Belum ada janji sebenarnya. Dia, Eng...pak Johan Bahar."

"Eh, Johan Bahar?" Damian sedikit terkejut. Dia mengenal nama Johan Bahar sebagai pewaris perusahaan rokok Sempurna. Pengusaha kelas kakap di Indonesia. Beberapa waktu yang lalu Johan Bahar yang terbilang muda menerima perusahaan ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status