Share

Bab 202.

Author: BayS
last update Last Updated: 2025-06-11 17:57:46

Sementara di Athena.

Athena dijuluki sebagai kiblat seni dan budaya di Yunani, dan itu tidak berlebihan. Dengan sejumlah museum dan galeri seni.

Kota ini memelihara kekayaan seni dari masa lalu hingga masa kini. Salah satu destinasi utama adalah Museum Nasional Arkeologi, yang menyimpan koleksi artefak kuno yang menakjubkan.

Dan di sebuah kediaman mewah yang berada di pinggiran Plaka, sebuah distrik tua di Athena. Distrik ini memang memiliki kehidupan malam paling memukau di Athena, khususnya di saat matahari terbenam.

"Mmmhsp..! Darah yang bergejolak dan menantang..!" desis Monica, seraya beranjak turun dari ranjang kamar pribadinya.

Sementara di atas ranjangnya, nampak serbuk debu hitam teronggok begitu saja. Seolah tak berharga..! Padahal onggokkan debu hitam itu, tadinya adalah sosok pria gagah di puncak usia produktifnya.

Ya, mengerikkan memang makhluk cantik bernama Monica itu. Karena membunuh dan menjadikan kaum lelaki sebagai korban dan tumbal bagi kelanggengan usia dan k
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 204. Konsultan Asmara

    "Evan. Sampaikan saja salamku pada Ayahmu, semoga berjaya di tender besok. Dan berhati-hatilah dengan si licik Prayoga itu," ujar Hendra berpesan. "Baik Pak Hendra. Ayah pasti senang sekali, mendengar salam dari Bapak. Dan terimakasih sekali atas ijin Pak Hendra, hingga Ki Sabdo bisa mendampingi Ayah besok," ucap Evan sopan dan hormat. "Hahaha..! Kau sungguh menuruni sifat Ayahmu Evan, tak heran jika Halim Group akan bersinar di tanganmu kelak. Ayahmu Halim adalah sahabatku sejak kami masih sama-sama muda dulu. Sementara aku memang agak penat dan ingin slow move dulu, untuk proyek-proyek di dalam negeri. Winata Group sedang ingin belajar bermain di proyek global saat ini. Namun dari pengalaman sejauh ini, Prayoga Group memang selalu bermain 'halus' dalam setiap lelang atau tender-tender yang diikutinya. Ayahmu pasti sudah memahami hal itu Evan," ujar Hendra, mengungkapkan posisi Winata Group saat itu. "Wah..! Luar biasa sekali Pak Hendra..! Saya percaya Winata Group bukan han

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 203.

    Tiga hari kemudian. Di sebuah suite room hotel, dekat pantai Kuta."Yuriko. Apakah kau benar-benar tak ingin mencari pria lain setelah Mas Bimo menikah..?" tanya Devi seolah tak percaya. Ya, Devi dan Yuriko kini memang tengah berlibur bersama di Bali. Dan keduanya baru saja saling membuka kartu diri mereka, bahwa ternyata mereka menyimpan rasa yang sama terhadap Bimo. "Benar Devi. Aku tak ingin mencari pria lain, setelah Mas Bimo berada di luar harapanku. Namun aku juga tak akan menolak, jika ada pria yang datang dan berhasil menghidupkan hatiku. Jadi biarkan saja pria itu datang, tapi aku tak akan mencarinya. Karena aku sudah sangat siap untuk hidup sendiri, seumur hidupku," ujar Yuriko pelan dan dalam. "Ahh, dalam sekali Yuriko.." desah prihatin Devi. Hatinya merasa ikut sedih mendengar tekad sahabatnya itu. "Kau sendiri bagaimana Devi. Apakah kau akan mulai membuka diri, untuk hadirnya pria lain dalam hatimu Devi..?" ucap Yuriko tenang. "Entahlah Yuriko. Sampai saat ini aku

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 202.

    Sementara di Athena. Athena dijuluki sebagai kiblat seni dan budaya di Yunani, dan itu tidak berlebihan. Dengan sejumlah museum dan galeri seni.Kota ini memelihara kekayaan seni dari masa lalu hingga masa kini. Salah satu destinasi utama adalah Museum Nasional Arkeologi, yang menyimpan koleksi artefak kuno yang menakjubkan. Dan di sebuah kediaman mewah yang berada di pinggiran Plaka, sebuah distrik tua di Athena. Distrik ini memang memiliki kehidupan malam paling memukau di Athena, khususnya di saat matahari terbenam. "Mmmhsp..! Darah yang bergejolak dan menantang..!" desis Monica, seraya beranjak turun dari ranjang kamar pribadinya. Sementara di atas ranjangnya, nampak serbuk debu hitam teronggok begitu saja. Seolah tak berharga..! Padahal onggokkan debu hitam itu, tadinya adalah sosok pria gagah di puncak usia produktifnya. Ya, mengerikkan memang makhluk cantik bernama Monica itu. Karena membunuh dan menjadikan kaum lelaki sebagai korban dan tumbal bagi kelanggengan usia dan k

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 201.

    "Hmmsh. Milikmu gurih dan harum sekali Ratri sayang. Sedap sekali rasanya.." sahut Bimo, lalu kembali dia melumat dan memainkan sebuah bulatan kecil di dalam sana. Tubuh polos Ratri nampak menggelinjang, meregang, dan menggeliat ke sana sini. Sementara kedua tangannya terus meremas rambut Bimo, bahkan terkadang menekan kepala Bimo ke belahan surganya. Panass..! "Aduhhs..! Bim... aku sudah hampir..!" lenguh Ratri dengan wajah mendongak ke arah langit-langit kamarnya. Nampak dia kerap menggigit sudut bibirnya sendiri, dan kadang mulutnya ternganga lebar. Kedua paha Ratri yang berada di atas bahu Bimo, yang saat itu masih berjongkok di tepi ranjang, dirasakan Bimo mulai menjepit dan menekan punggungnya lebih ketat lagi.Agar wajah Bimo semakin maju dan melesak dalam di belahan surga milik Ratri. Wanita yang telah berada di ambang klimaksnya itu. Dan Bimo tak ingin Ratri terlalu cepat mencapai klimaksnya. Dengan sigap Bimo langsung berdiri dan bersiap dengan 'pistolnya', namun dengan s

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 200.

    "Baik Bimo. Tapi sebaiknya kita mandi dulu ya," ujar Ratri berusaha untuk tenang. Hatinya berdebar namun juga ... Srrsh..! Tak urung hati Ratri memekar indah, serasa melenting tinggi lakukan tarian celebrasi. Ya, tak munafik, Ratri memang juga sangat menginginkan kebersamaan yang dulu terulang kembali. Hal yang ditambah dengan pujian dan ajakkan bernada lembut dari Bimo. Hal itu saja sudah cukup membangkitkan hasrat kewanitaannya. Kendati dia tahu, bahwa saat itu Ki Brajangkalah yang mengendalikan prilaku Bimo. Akhirnya masuklah keduanya ke dalam kamar Ratri. Dia pun langsung bergegas menuju kamar mandi dalam kamarnya itu. "Ratri, aku ikut masuk ke dalam ya. Aku ingin mandi bersamamu sayang," ujar Bimo lembut. Dan Ratri pun hanya anggukkan kepalanya tanda setuju. Akhirnya masuklah kedua insan itu ke dalam kamar mandi, dan dengan cepat Bimo melucuti pakaian yang dikenakan Ratri, begitupun sebaliknya. Hingga kini keduanya sama-sama polos dan saling memandang terpesona ke arah tubu

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 199.

    "Kaukah itu Mbak Ratri..?" suara sapaan yang tak asing di telinga Ratri terdengar. Dan... "Aihh..! B-bimo..! kaukah itu..?" seru tertahan dan terbata Ratri. Dia hampir tak percaya, jika pria yang selalu ada dalam lamunannya itu, kini tiba-tiba muncul di hadapannya. "Iya Mbak ini aku. Mbak Ratri tak apa-apa kan..? Kulihat mobil Mbak tadi oleng di tengah jalan," ujar Bimo tersenyum, seraya mendekat dan melihat kondisi Ratri dari jendela mobil. "Aku baik-baik saja Bimo. Hanya masih kaget saja, tiba-tiba ada kucing yang melintas di tengah jalan tadi," sahut Ratri tersenyum. 'Ahh, Bimo. Sebenarnya ini semua gara-gara aku melamunkan kau Bimo', bathin Ratri. "Sebentar ya Mbak," ujar Bimo, lalu dia pun mendekat ke arah mobilnya. "Pak Atmo. Sebaiknya Pak Atmo langsung saja ke rumah sendiri ya. Aku akan ikut menemani Mbak Ratri sampai ke rumahnya dulu," ujar Bimo pada driver setianya itu. "Baik Mas Bimo. Kalau begitu aku ke rumah duluan ya," ujar Atmo, seraya melajukan sedan hitamnya. B

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status