/ Romansa / Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya / Bab 3 Cara Membunuh Naga

공유

Bab 3 Cara Membunuh Naga

작가: Nyx Rai
Sudut pandang Valerie:

"Bodoh, transplantasi sumsum tulang belakang itu sudah 3 bulan lalu," ujar Marcel. Tawanya terdengar hingga ke koridor yang sepi.

Tanganku memegang kenop pintu, tetapi aku tidak memiliki tenaga untuk memutarnya. Aku sudah pernah melihat mereka bermesraan, sudah terlalu sering untuk waktu yang terlalu lama.

Seakan-akan ingin menyiksa diri, aku hanya mematung di sana, mendengar percakapan di dalam.

"Hari ini hanya pemeriksaan rutin. Lagian, sebelum ini hasilnya selalu bagus, 'kan?" hibur Marcel.

Aku bisa membayangkan senyum lembut Marcel saat dia membujuk Alisa. Tangannya yang kuat menepuk pelan kepalanya, seolah-olah Alisa adalah bunga paling rapuh sedunia.

Kehangatan seperti itu hanya pernah kuterima sekali darinya. Saat itu, kupikir aku telah menemukan matahari. Demi satu-satunya cahaya di hidupku yang gelap, aku mempertaruhkan segalanya dan melemparkan diri ke matahari itu. Hasilnya, aku terbakar.

Tidak peduli seberapa dalam cintaku dan sebanyak apa pun pengorbananku untuknya, aku tidak akan pernah mendapatkan balasan. Sebab, Marcel sudah memberikan bayaran terbesar dengan menikahiku, wanita yang tidak dicintainya. Hal itu seakan-akan membenarkan perlakuannya selama ini padaku.

"Gimana kalau ... gagal lagi?" ucap Alisa dengan sendu.

Untuk saat ini, belum ada pengobatan yang bisa menyembuhkan Willebrand. Bangsal VIP ini pada dasarnya sudah Marcel beli untuk Alisa.

Selama lima tahun terakhir, pria itu memanfaatkan gaji berjumlah fantastisnya untuk terus membuat rencana pengobatan termutakhir bersama dokter. Andilnya bisa dikatakan telah membuat terobosan dalam penyembuhan penyakit Willebrand.

"Kalau begitu, kita akan terus coba. Kamu tahu aku nggak akan membiarkanmu kenapa-kenapa," jawab Marcel dengan sangat lembut.

Tidak bisa. Aku tidak bisa masuk. Kata-kata Marcel menguras semua kekuatan yang kumiliki dan membuatku tidak berdaya.

Aku tahu Marcel mencintai Alisa. Aku selalu diingatkan akan fakta itu setiap hari. Kamu mungkin pikir aku seharusnya sudah mati rasa. Kuharap juga begitu. Namun, hati pemberontakku masih saja terluka karena dia.

"Aku tahu, tapi ...," gumam Alisa. Setelah ragu-ragu sejenak, dia baru melanjutkan, "Aku nggak akan bisa bersamamu kalau tubuhku masih nggak sempurna ...."

Tubuh yang rentan hancur hanya karena sentuhan kecil. Biasanya, kata-kata Alisa ini selalu bisa membuat semua orang iba dan segera menghiburnya. Namun, kali ini Marcel tidak langsung menyahut.

Tenggorokanku terasa kering dan begitu sakit hingga aku harus menahan napas. Apa Marcel akan memberitahukan kabar baik itu padanya? Bahwa dia akan kembali melajang hari ini?

Ya, Marcel bisa melakukannya sekarang. Dia tahu kebebasannya akan segera datang, dia bisa memberikan hidupnya pada Alisa sekarang.

Aku ingin menerobos masuk dan menghentikan Marcel. Aku tidak ingin mendengar kata-kata itu dari mulutnya. Namun, aku tidak berani. Terakhir kali aku bertindak dengan mengikuti perasaanku, aku berakhir hidup dalam hukuman selama lima tahun.

"Alisa, aku sudah menikah," ujar Marcel.

Apa katanya? Aku mengerjap kaget. Apa Marcel benar-benar mengatakan bahwa dirinya sudah menikah? Apa itu sebuah penolakan? Bolehkah aku sedikit berharap, meski harapan itu akan berakhir menyiksaku?

"Aku minta maaf, kamu nggak seharusnya melakukan itu untukku ...," ucap Alisa sambil menangis terisak-isak. Nada bicaranya begitu memelas hingga aku bahkan merasa bersalah.

Ya, seharusnya Marcel tidak melakukannya. Meskipun saat itu dia tidak setuju, aku tetap akan menyelamatkan Alisa. Bagaimanapun, orang tuaku tidak mungkin mengizinkan aku menolak.

Aku dan Alisa sama-sama terlahir dengan golongan darah rhesus negatif. Sebuah anugerah baginya dan sebuah kutukan bagiku. Sebab, aku terlahir sehat.

Alisa membutuhkan darahku dan aku meminta bayaran tinggi dari Marcel untuk menyelamatkan pujaan hatinya. Dia pun setuju.

Kupikir akhirnya aku mendapatkan apa yang kuinginkan. Alhasil, semua itu hanya membuktikan cinta Marcel pada Alisa dan meninggalkan luka mendalam di hatiku.

Aku mencuri kesempatan Marcel untuk berbahagia dengan sang pujaan hati dan dia memastikan kehidupan asmaraku juga hancur. Itu adil.

"Sudah kubilang, aku nggak akan membiarkan kamu kenapa-kenapa," hibur Marcel lagi dengan suara rendah.

Marcel pernah menjanjikan hal yang sama padaku. Kurasa janji seorang anak laki-laki memang tidak bisa dipegang hingga dia tumbuh menjadi pria yang bisa menepatinya.

Alisa menghambur ke pelukan Marcel atau seperti itulah kedengarannya. Aku tidak tahu. Aku tidak ingin tahu. Aku melangkah mundur, seperti yang selalu kulakukan dalam hubungan ini.

[ Aku di rumah sakit, keluarlah saat kamu sempat.]

Aku mengirim pesan ke nomor Marcel. Kupikir aku sudah merelakan segalanya. Namun, ternyata aku masih tidak sanggup masuk. Pada akhirnya, aku tetap kalah dari Alisa.

Aku adalah tokoh antagonis dalam cerita ini. Antagonis tidak akan pernah menang, titik.

Begitulah yang seharusnya terjadi di cerita yang bagus. Sang pangeran membunuh naga, lalu hidup bahagia bersama sang putri untuk selama-lamanya.

Marcel tentu tidak akan menyakitiku secara fisik. Dia adalah kesatria mulia, dia hanya menginjak-injak hatiku hingga hancur di tengah sorak-sorai pasukan kerajaan putrinya.

Bodohnya, akulah yang mengizinkan Marcel melakukan itu. Aku tidak bisa lagi hidup seperti itu. Sudah tidak ada ruang di hatiku untuk diinjaknya.
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
댓글 (2)
goodnovel comment avatar
Sri Lestari Aritonang
mantap tapi sakit🥲
goodnovel comment avatar
Yan Hrf
terlalu banyak puisi...
댓글 모두 보기

최신 챕터

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 286 Hormati Kesepakatan

    "Nona Salim, senang bertemu denganmu." Okto membungkuk pada Val dengan sikap sopan, tetapi Val bersumpah dia melihat sekilas senyuman mengejek yang coba ditahannya saat dia menundukkan kepala.Apa-apaan ini? Okto adalah "pangeran misterius" yang akan diumumkan Keluarga Wibowo hari ini? Dia adalah putra dari Erawan Wibowo? Okto tahu kalau Val sedang menghindari ayahnya dan dia membantunya? Apakah Okto tahu tentang Nico? Apa arti semua ini?Begitu banyak kejutan meledak di kepala Val."Sudah lama nggak ketemu, Okto!" Alisa menyambutnya dengan senyum cerah, matanya berbinar penuh suka cita."Kami baru saja ketemu kemarin di gedung Tanzil." Okto membalas senyuman itu dengan antusiasme yang setara, kalau tidak lebih. "Mungkin kamu lupa karena waktu itu kamu cuma melirikku sekilas dan nggak berhenti buat ngobrol pas aku nyapa kamu. Nggak ngenalin aku, ya?"Alisa terkenal karena tidak pernah melempar senyum pada siapa pun, kecuali targetnya. Dia bersikap seperti malaikat di hadapan orang-oran

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 285 Pangeran yang Hilang

    Val mulai serius mempertimbangkannya sekarang.Dia tidak bisa menuntut mereka kalau mereka cuma menyaksikan kecelakaan mobil, seburuk apa pun itu, menyaksikan seorang ibu mati saat mencoba menyelamatkan bayinya. Mereka bisa dan Val yakin mereka pasti akan, mengklaim bahwa Erin memohon agar mereka menyelamatkan bayinya.Faktanya, itulah versi pertama dari "kebenaran" yang diceritakan oleh Joshua ketika Val mencoba mencari keluarganya sendiri.Namun, kalau mereka terlibat langsung dalam kecelakaan itu? Mungkin Val bisa menuntut mereka! Dengan catatan kalau Val bisa membuktikannya, sebelum masa kedaluwarsa penuntutan berakhir.Berapa lama batas waktu untuk kasus tabrak lari? Val tidak yakin."Katakan padaku apa yang sebenarnya terjadi waktu itu," tuntut Val, tetapi dia tidak bergerak meski tatapan Nyonya Wibowo mulai curiga, matanya tajam menelisik bisik-bisik mereka."Jangan maksa!" Aveline memperingatkan.Nyonya Wibowo menatap Val dengan mata penuh kecurigaan, begitu juga dengan semua o

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 284 Tabrak Lari

    Nenek mengatakan itu?Aveline jelas tidak mengetahuinya, berbeda dengan Alisa. Namun, Alisa juga tidak menyangka Marcel akan menyebutkannya di sini. Val sebenarnya merasakan keterkejutan yang sama ....Apakah Marcel sadar bahwa dia sedang menginjak lapisan tipis dari kebohongan Alisa?Namun, tak ada yang lebih terkejut daripada Nyonya Wibowo ...."Tunggu, bukankah kamu sudah mendapatkan pernikahan yang dijanjikan itu lima tahun lalu? Aku datang ke pernikahanmu!"Lima tahun yang lalu, tepat setelah dokumen perceraian resminya dengan Val selesai, Marcel menikahi Alisa dengan perayaan yang megah. Seluruh kota merayakan hari bahagia mereka, melupakan mantan Nyonya Tanzil yang dibiarkan membusuk dalam penjara.Val mengatupkan bibirnya, berusaha keras menahan senyum.Jadi, bukan hanya Alisa yang mengaku sebagai wanita Marcel di depannya, tetapi juga di depan semua orang? Seorang ibu yang penuh kasih, membawa putri kesayangannya untuk mengunjungi orang berpengaruh yang ingin mereka dekati set

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 283 Syarat dari sang Wanita Baja

    Nyonya Wibowo berbalik, mendorong lengan Aveline seperti seekor bulldog di atas ring. Diam-diam, Marcel melangkah maju dengan senyuman cerah, menghalangi Val darinya."Dia menolak datang hari ini hanya karena aku mengundangmu! Aku nggak menyangka dia benar-benar nggak datang, tapi ternyata benaran!" Nyonya Wibowo langsung melupakan Val. "Masalah sebesar apa yang membuatnya bahkan nggak mau bicara dengan cucunya sendiri yang begitu baik selama bertahun-tahun?"Marcel bahkan terhenti sejenak ....Bukankah Gloria melakukan hal yang sama kepada putrinya? Dia bahkan tidak datang ke pemakaman Erin. Sebenarnya, tidak ada satu pun anggota keluarga yang datang, atas perintahnya, tampaknya.Kata-kata itu juga menghentikan amarah Val sesaat ....Bertahun-tahun? Dia mengira Nenek mengusir Marcel hanya sebagai bentuk sikap, sebagian untuk memberinya kesempatan menantang dirinya sendiri tanpa nama Tanzil yang membuka jalannya. Namun, dia tidak menyangka Nenek benar-benar tidak berbicara dengannya se

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 282 Gloria yang Marah

    Acara ini sebenarnya tidak ada hubungannya dengan Aveline. Yah, kecuali fakta bahwa dia yang menyelenggarakannya sebagai cara untuk menjilat Nyonya Wibowo.Nyonya Wibowo ada di sini untuk mengumumkan kembalinya si bajingan, putra dari Erawan Wibowo yang hilang, ke publik. Acara ini bukan untuk Aveline dan sudah pasti bukan untuk Val. Aveline sudah bersusah payah menjaga Val tetap jauh dari Keluarga Wibowo dan dia tidak akan gagal sekarang.Satu-satunya celah, hal yang terus-menerus dipikirkannya sejak melihat Val adalah ....Bagaimana Val bisa mendapatkan undangan?Untuk mencegah mimpi buruk terbesarnya menjadi kenyataan, Aveline bahkan tidak mengundang Keluarga Demian. Putri mereka adalah salah satu sahabat Val. Ditambah lagi, ada Adrian, yang tiba-tiba saja membela Val tanpa alasan.Mereka telah membuat hidup Keluarga Salim sulit di dunia bisnis. Mereka akan berperan besar dalam kejatuhan Rumah Z, yang keuntungannya bisa lebih dari dua kali lipat bisnis Keluarga Salim dalam beberapa

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 281 Nama yang Tak Boleh Disebut

    Setiap Natal, Aveline akan membawa Alisa dalam kunjungan "keluarga", di mana Joshua tidak ikut serta. Alasannya selalu berkaitan dengan bagaimana keluarganya tidak menyetujui pernikahannya dengan Joshua, yang dianggap berada di bawah standar mereka. Sementara itu, Val akan ditinggalkan bersama Joshua, dengan alasan untuk menjaga keseimbangan antara orang tua dan anak-anak.Jika itu benar-benar alasan utamanya, maka Aveline seharusnya tidak membawa Gerry bersamanya juga.Val dulu berpikir bahwa itu karena Alisa tidak menyukainya. Namun, sekarang dia tahu alasan sebenarnya di balik semua itu ....Dari bagaimana Aveline dan Alisa berusaha menjilat Nyonya Wibowo, sudah jelas bahwa mereka tidak ingin Val memiliki kesempatan untuk bertemu dengan seseorang yang berkuasa seperti ini. Terlebih lagi, sebagai putri Aveline sendiri.Bagaimana jika Nyonya Wibowo mulai menyukai Val? Kemudian, akan ada seseorang di "keluarga" ini yang benar-benar memperlakukannya dengan baik. Itu adalah hal yang haru

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status