Share

Bab 2

Author: Arabelle
Sheila mengabaikan pernyataan cinta publik Dave yang berlebihan.

Dia bangkit, mengambil tasnya dan pulang. Setelah kembali ke kamar tidur, dia meminta gunting dari pembantu rumah tangga.

Sheila mengeluarkan kemeja pasangan miliknya yang dulu dia pesan, lalu memotongnya jadi potongan kain, lalu juga potong akta nikah mereka jadi serpihan.

Dia memasukkan semua ini ke dalam kotak hadiah, menulis [Hadiah Pernikahan Kedua] di atasnya.

Sheila baru saja selesai melakukan ini ketika dia berbalik dan melihat Dave yang baru saja pulang.

Wajah tampan pria itu penuh dengan kasih sayang, dia meraih tangannya, menggandengnya turun ke bawah.

"Sayang, aku sudah siapkan kejutan untukmu, cepat turun lihat."

Setelah Sheila turun, dia melihat sebuah truk kotak besar.

Truk kotak itu memuat kotak hadiah merah muda raksasa.

Dave menepuk tangannya, kotak hadiah besar itu pun terbuka secara otomatis, balon dan kembang api langsung muncul, terlihat sebuah Maybach merah muda.

Dua staf dengan cepat mengangkat spanduk - [Untuk Putri Kecil Sheila]

Adegan ini membuat orang-orang di sekitar yang menonton langsung iri.

Dave keluarkan kunci Maybach, menyerahkannya pada Sheila, dengan penuh perasaan berkata, "Sheila, sebelumnya kamu bilang pengen ganti mobil. Aku masih ingat sampai sekarang. Jadi sebagai suamimu, tentu saja aku harus belikan semua yang kamu inginkan."

Saat Sheila ulurkan tangan mengambil kunci mobil, dia dengan tajam menyadari.

Di pergelangan tangan kiri pria itu ada gelang yang terbuat dari tali pakaian dalam wanita.

Dia langsung merasa jijik, dan mengerutkan kening.

"Kenapa? Nggak mau Maybach? Atau nggak suka warna merah muda?"

Dave menyadari keanehan sikap Sheila, mata hitamnya tampak penuh kekhawatiran.

Sheila menggelengkan kepalanya, lalu menatapnya dengan mata merah.

"Mobil ini lumayan bagus."

Yang tidak diinginkannya lagi, bukanlah Maybach, tapi dia.

Mendengar ini, Dave menghela napas lega.

Saat mereka kembali ke kamar tidur, Dave menyadari adanya sebuah kotak hadiah di depan meja rias.

Dia hendak membukanya, tapi Sheila selangkah lebih maju dan menghalangi tulisan di atasnya.

"Sheila, apa ini kejutan yang kamu siapkan untukku?"

Mata hitam Dave menunjukkan sedikit kegembiraan.

Sheila menarik sudut bibirnya, tersenyum palsu, dan berkata,

"Ya, tapi belum bisa dilihat, aku sedang siapkan hadiah kedua, tujuh hari lagi, akan kuberikan kedua hadiah itu sekaligus."

"Dengan pemahamanku tentangmu, kamu pasti bakal sangat suka."

"Kejutan ganda tujuh hari lagi?"

Dave samar-samar menantikannya, tapi setelah berpikir sejenak, dia mulai bergumam tentang hari apa tujuh hari lagi itu.

Tiba-tiba dia sadar, setelah keluar dari kamar tidur, dia lalu menelepon asistennya.

"Hampir lupa, tujuh hari lagi, Sheila ulang tahun."

"Kamu pergi siapkan pesta ulang tahun yang meriah, ya. Semeriah mungkin, aku nggak boleh perlakukan dia dengan buruk."

Saat Dave menelepon, dia tidak menyadari Sheila yang berdiri di pintu kamar tidur, wajahnya sangat dingin.

Selama 7 tahun pacaran, Dave tidak pernah melupakan hari ulang tahunnya.

Tahun ini, setelah Steph kembali, dia malah melupakan hari ulang tahunnya.

Bagus juga, dia juga ingin tahu ekspresi seperti apa yang akan dia tunjukkan ketika pesta ulang tahun yang dia siapkan dengan susah payah, malah tidak dihadiri oleh orang yang berulang tahun.

Sheila mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan pada sekretarisnya.

[Cari tahu pesta ulang tahun yang Dave siapkan untukku diadakan di hotel mana. Kamu siapkan pernikahannya di lantai atas pesta ulang tahun itu.]

[Baik, Nyonya.]

Sheila pun berbalik untuk mandi. Saat Dave hendak kembali ke kamar tidur, dia menerima telepon dari asistennya lagi.

"Ngomong-ngomong, Tuan Dave, jangan lupa, hari ini Anda harus ajak Nyonya makan kue di toko kue depan universitas. Kalau Nyonya nggak makan, dia bakal sedih malam ini."

"Ya, ya, hampir lupa, kamu pesan kue sesuai selera Sheila, aku bawa dia ke sana."

Setelah Dave selesai bicara, dia buru-buru membuka pintu kamar tidur.

Kalimat terakhirnya tadi terdengar jelas oleh Sheila.

Dave pun mengambil jubah mandi dari tangannya dan meletakkannya di samping.

"Sheila, ayo pergi ke toko kue di depan universitas untuk makan kue, aku sudah suruh pemiliknya buatkan, kita bisa langsung makan di sana."

Toko kue di depan universitas itu adalah tempat yang sangat dia sukai saat kuliah.

Saat itu, karena insiden kecil, dia dan Dave bertemu untuk pertama kalinya di depan toko kue.

Setelah dua tahun pacaran, mereka pun nikah. Setiap tahun, di hari ulang tahun pernikahan mereka, Dave akan menemaninya makan kue.

Dulu Dave akan mempersiapkannya terlebih dahulu, sekarang dia bahkan harus diingatkan oleh asistennya.

Satu jam kemudian, Bentley hitam berhenti di depan toko kue kecil itu, jelas sangat mencolok.

Seorang selebriti internet kecil yang sedang siaran langsung melihat Dave dan Sheila. Dia lalu dengan bersemangat mengambil ponselnya dan maju.

"Ya Tuhan, aku lihat Tuan Dave, sang maniak memanjakan istri."

“Penonton sekalian, lihat, pasangan yang paling aku dukung ini serasi banget! Kudengar tiap tahun di hari ulang tahun pernikahannya, Tuan Dave pasti selalu bawa istrinya ke sini untuk makan. Ternyata rumor itu benar.”

Setelah Dave turun dari mobil, dia menggandeng Sheila menuju toko kue, lalu menyadari tali sepatu kaki kanan Sheila terlepas.

Di tengah tatapan semua orang, Dave berhenti, membungkuk dengan tulus untuk mengikat tali sepatu Sheila.

Tindakan ini membuat para mahasiswi di sekitarnya jadi iri, beberapa dari mereka bahkan berani maju dan memberikan ucapan selamat.

"Presdir dengan kekayaan miliaran membungkuk untuk ikat tali sepatu istrinya. Aku bahkan nggak berani bermimpi seperti ini, semoga langgeng selamanya!"

Sheila menatap pria yang membungkuk dengan ekspresi datar, mengangkat kepalanya dan memberikan senyum sopan dan acuh tak acuh.

Dave yang sudah selesai pun menggandeng Sheila ke toko kue, keduanya duduk di posisi dekat jendela yang biasa mereka duduki.

Dia melihat ke pemilik toko di kasir.

"Apa kuenya sudah siap? Lapisan tengahnya rasa mangga, krimnya rasa stroberi, Sheila suka kombinasi ini, tulis ‘Selamat Ulang Tahun Pernikahan Kelima’ di atasnya."

"Baru saja selesai dibuat."

Pemilik toko memiliki kesan yang mendalam terhadap pasangan Dave dan Sheila.

Dia baru saja beri tahu suaminya, “meski sudah lewat jam sembilan, dengan kemesraan mereka, mereka pasti bakal datang hari ini untuk rayakan ulang tahun pernikahan mereka.”

‘Lihat, mereka benar-benar datang.’

Pemilik toko pun bawakan kue yang sudah dibuat, wajahnya yang ramah penuh dengan senyuman.

"Sudah lima tahun, Tuan Dave masih saja begitu baik pada Nona Sheila, kapan kalian berencana punya anak?"
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Made Sukasih
bagus ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Hati yang Remuk dan Mati   Bab 23

    Steph menyadari dia secara tidak sengaja mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak dia katakan, dan dia segera berhenti.Mata Dave makin suram. Dia menatap Steph, dan berkata kata demi kata, "Kamu yang suruh Andi bunuh Sheila?"Steph buru-buru menggelengkan kepalanya, masih berdalih, "Aku nggak..."Bang!Sebelum dia selesai ucapkan kata terakhirnya, Dave meninju wajahnya.Pukulan ini langsung buat wajah Steph bengkok.Seteguk darah keluar dari mulutnya.Dave menyipitkan matanya, seolah-olah dia gila, lalu meninju wajah Steph lagi dan lagi.Beberapa menit kemudian, Steph tidak tahan dan jatuh ke tanah.Tapi tinju Dave tidak berkurang.Para tamu di sekitarnya menatap Dave yang gila, dan tidak ada yang berani maju.Sampai polisi dan ambulans datang, barulah Dave berhenti memukul Steph.Ketika Steph dibawa pergi oleh ambulans, dia sudah berlumuran darah.Segera, perjamuan satu bulan genap yang meriah dan bahagia itu hanya menyisakan suara tangisan bayi.Tiga hari kemudian, Sheila menghadiri

  • Hati yang Remuk dan Mati   Bab 22

    Awalnya, dia harus mengambil rambut Steph untuk tes DNA, yang tentu bakal sangat merepotkan.Tapi untungnya, Steph biasanya tidak perlakukan asisten rumah tangga dengan baik.Dia tidak hanya meremehkan, tapi juga kasar pada ART di rumah.Ketika dia mengobrol dengan ART secara diam-diam, bahkan sebelum keluarkan uang yang sudah disiapkan, ART langsung setuju untuk membantunya cabut rambut Steph hanya untuk lampiaskan amarahnya.Di lantai atas, lima pelayan menyajikan hidangan tepat waktu.Seorang pelayan wanita mengenakan masker, membawa piring dengan penutup hidangan gaya barat dan berjalan ke sisi Dave.Kemudian dia perlahan membuka tutupnya.Tidak ada hidangan di atas piring, tetapi empat lembar salinan.Orang-orang di meja yang sama segera melihat ke atas. Karena suara di sini terlalu keras, para tamu di meja sebelah pun mencondongkan kepala untuk melihat."Apa ini?""Aku nggak tahu, sepertinya bakal ada gosip lagi."Steph di samping jadi waspada, dia hendak mengambil salinan itu, t

  • Hati yang Remuk dan Mati   Bab 21

    "Ini adalah hukuman atas perilaku tidak pantasmu baru-baru ini. Ajaran leluhur Keluarga Diego, harus setia dan berdedikasi pada perasaan dan pernikahan. Keluarga yang harmonis akan bawa keberuntungan dalam segala hal!"Dave menundukkan kepalanya dengan muram.Kakek menghukumnya dengan melarangnya campur tangan dalam industri Keluarga Diego selama lima tahun. Ada banyak cucu laki-laki kakek, jadi selama lima tahun ini, entah akan ada berapa banyak saudara laki-laki yang akan melampaui dan mengalahkannya.Dia kemungkinan besar akan kehilangan kualifikasi sebagai ahli waris selamanya.Namun, dia telah kehilangan Sheila, apa gunanya warisan keluarga Diego ini?"Oke, Kakek."Tuan Justin menggelengkan kepalanya dengan kecewa, dan pergi dengan tongkatnya.Sore harinya, Steph dapat kabar bahwa Dave telah diperintahkan oleh Tuan Justin untuk dilarang campur tangan dalam industri Keluarga Diego selama lima tahun.Dia pun duduk sendirian di ruang tamu, pikirannya kacau.Terakhir kali, dia menelep

  • Hati yang Remuk dan Mati   Bab 20

    "Baik, Nyonya."Seminggu kemudian, Pengacara Alex datang ke vila Dave.Dia menatap pria yang kehilangan hampir tiga puluh kilogram di depannya dengan sangat terkejut.Tapi itu hanya sesaat. Kemudian, ekspresinya langsung kembali normal."Tuan Dave, ibu Nyonya Sheila minta saya jual vila. Pemilik baru sudah tanda tangan kontrak untuk ambil alih hari ini, jadi mohon Anda..."Sebelum Pengacara Alex selesai bicara, Dave tiba-tiba mengangkat kepalanya, dan tersenyum sedih."Mau suruh aku pindah, kan? Sheila sudah mati, vila ini sudah lama nggak ada barang-barangnya, jadi nggak ada gunanya aku tinggal."Dave terhuyung-huyung keluar, asisten di sampingnya pun mengikuti dengan khawatir.Akhir-akhir ini dia sering mabuk, terlalu merindukan Sheila, dan hanya tidur satu atau dua jam sehari.Ketika rindunya sangat dalam, dia bahkan mencoba memotong urat nadi pergelangan tangannya.Sebelum Dave berjalan keluar taman, kakinya terkilir, dan dia pingsan lagi.Asisten lalu mengirim Dave ke rumah sakit.

  • Hati yang Remuk dan Mati   Bab 19

    Dia menatap Dave yang hampir gila dan putus asa, matanya tampak makin suram.Pria itu seperti singa jantan yang kehilangan istrinya, tertunduk lesu.Ketika dulu dia dengan tegas memutuskan untuk tinggalkan Dave, dia tidak melihatnya begitu putus asa...Apa bagusnya Sheila?Steph berjalan ke depan Dave, meraih tangan Dave, dan histeris menceritakan keluhannya,"Kamu mau ke Veridia? Sheila sudah mati, apa gunanya kamu pergi ke sana? Kalau kamu pergi sekarang, kamu bakal jadi bangkrut!"Dave tiba-tiba mengangkat kepalanya, dan dengan kejam melepaskan tangan Steph.Dia bangkit, dengan wajah muram, dia selangkah demi selangkah mendekati Steph.Steph tampak ketakutan dengan tatapan suramnya.Rasa takutnya membuatnya terus mundur, hingga dia menyentuh dinding. Kemudian Dave dengan keras mencengkeram lehernya."Kalau bukan karena kamu mencegahku saat itu, dan nggak izinkan aku cari Sheila, aku dan dia pasti sudah balikan, gimana mungkin dia bisa kena kecelakaan?""Kamu sudah secara nggak langs

  • Hati yang Remuk dan Mati   Bab 18

    "Andi suruh kami tunggu hujan berikutnya. Ketika mobil Nona Sheila melaju ke tempat parkir perusahaan, kami akan otak atik mobilnya."Setelah itu, suara William makin suram."Andi berulang kali perintahkan, kita harus buat kecelakaan terparah, yang bisa langsung buat Nona Sheila mati.""Kalau berhasil, dia akan tambahkan satu miliar lagi untuk kita."Gerakan Hugo memutar pulpen berhenti, wajah tampannya menunjukkan hawa dingin."Huh, dia murah hati juga."William mendengar dinginnya suara Hugo, dan terkejut beberapa detik.Tuan Hugo biasanya tidak menunjukkan emosinya, tapi kali ini dia tidak menyembunyikan emosinya."Lalu kita harus gimana sekarang?"Hugo berpikir sejenak, dan memerintahkan, "Kamu cuma perlu otak atik sedikit, sisanya serahkan padaku."Dia akan mengatur pengganti Sheila untuk kendarai mobil, dan kemudian menciptakan ilusi kematian akibat kecelakaan mobil."Baik, Tuan Hugo."Lima hari kemudian, hujan deras turun di Veridia.Pagi harinya, Sheila seperti biasa mengendara

  • Hati yang Remuk dan Mati   Bab 17

    "Ya."Sheila mengangguk, dia menganalisis dengan tenang, "Begitu aku pura-pura mati, Dave bakal datang melayat, dan aku bisa rebut hartanya. Siapa suruh dia suka pura-pura penuh kasih sayang.""Setelah aku pura-pura mati, Steph nggak akan biarkan Andi datang menggangguku lagi. Merepotkan juga kalau terus diawasi seperti CCTV.""Yang paling penting, selama Dave datang melayat ke Veridia, aku juga bisa buat Steph yang mau uangnya, nggak dapat apa pun!"Ini adalah metode sekali mendayung, dua tiga perahu terlampaui!Namun, untuk membuat kematian palsu, dia masih butuh sebuah bantuan.Setelah berpikir berulang kali, Sheila minta bantuan Hugo."Maksudmu, mau aku rekomendasikan metode yang bisa buat orang itu membunuhmu dengan cepat, tapi nggak benar-benar membunuhmu?"Wajah tampan Hugo tampak menunjukkan ekspresi yang berbeda.Sheila mengangguk, dia tidak menyembunyikan apa pun dari Hugo, dan menceritakan apa yang terjadi dalam dua bulan terakhir.Ketika dia menyebutkan masa lalu, emosinya

  • Hati yang Remuk dan Mati   Bab 16

    Dari analisis kekuatan dorongan itu, seharusnya seorang pria.Hugo bangkit dan berkata dengan perhatian, "Aku bawa kamu temui bos mereka."Setelah beberapa saat, di ruang pengawasan.Staf restoran mencari rekaman CCTV waktu itu, dan berkata tanpa daya, "Orang itu tutupi kamera sebelum bertindak. Nona Sheila, kamera nggak kerekam adegan Anda didorong ke dalam air."Sheila mengerutkan kening."Apa kamera dalam restoran merekam wajah pria ini?"Empat staf mulai bergiliran memeriksa rekaman CCTV.Setelah setengah jam, keempatnya menggelengkan kepala."Maaf, dia pakai masker dan topi, jadi wajahnya nggak terlihat kamera."Wajah kecil Sheila menjadi serius."Kirimkan padaku semua rekaman CCTV yang ada rekaman orang itu."Dalam perjalanan pulang, Sheila mengirim rekaman CCTV pada Lina."Bantu aku selidiki orang ini.""Apa yang terjadi?" Lina samar-samar menyadari ada sesuatu yang tidak beres, dan berkata dengan khawatir.Sheila menceritakan apa yang terjadi di malam hari, dan mengerutkan alis

  • Hati yang Remuk dan Mati   Bab 15

    Sheila tertegun, dan langsung mengerti.Telepon Lina kali ini adalah untuk mengingatkannya agar berhati-hati.Lina benar-benar sahabat baiknya."Aku akan berhati-hati."Setelah menutup telepon, Sheila tidak beri tahu orang tuanya tentang kedatangan Dave.Selama ini, kedua orang tuanya sangat mengkhawatirkannya. Mereka sudah bersiap untuk umumkan secara publik dia akan ambil alih industri Keluarga Gunawan, dan membantunya naik ke posisi atas.Sore itu, ibu Sheila kembali dari perusahaan.Dia mengetuk pintu kamar Sheila dengan lembut."Sheila, temani kami makan malam besok malam, ayahmu dan aku bakal perkenalkan kamu pada seseorang."Sheila mengangkat kepalanya dari depan komputer, dan menjawab dengan patuh.Selama ini, dia sudah tahu perilaku orang tuanya.Biasanya orang yang mereka ajak makan malam bersama adalah tokoh besar terkemuka di sini.Sore hari berikutnya, Sheila mengemudikan mobilnya dan membawa orang tuanya pergi.Dia tidak menyadari ada mobil hitam yang mengikutinya dari be

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status