Share

Hati yang Remuk dan Mati
Hati yang Remuk dan Mati
Author: Arabelle

Bab 1

Author: Arabelle
"Nyonya, surat cerai dari brankas sudah saya bawa."

Di hari ulang tahun pernikahan kelima, di sebuah restoran barat, sekretaris menyerahkan surat cerai pada Sheila Gunawan.

Lima tahun lalu, di hari Dave Diego dan Sheila mendaftarkan pernikahan mereka, demi menunjukkan ketulusan hatinya, Dave membuat surat cerai dan menandatanganinya, lalu menyimpannya di brankas.

Artinya jika dia berselingkuh, Sheila bisa menandatangani surat cerai kapan saja.

Kini dia keluarkan surat cerai itu, dan dengan cepat menandatangani namanya.

Dia menatap ke kursi kosong di seberangnya, ekspresinya redup.

"Berikan surat cerai ini pada Pengacara Alex, lalu pesan hotel dan siapkan tempat pernikahan."

Sekretaris itu terdiam sejenak, lalu bertanya dengan ragu, "Apa nama pengantin pria dan wanita yang harus ditulis?"

"Tulis nama Dave Diego dan Steph Tanu."

Sekretaris itu terdiam beberapa detik.

Steph adalah cinta pertama Dave.

Suaranya bergetar saat dia bertanya lagi, "Nyonya, kapan pernikahannya akan diadakan?"

Sheila perlahan melihat ke luar jendela.

Kembang api biru yang berlangsung selama satu jam akhirnya padam, meninggalkan tulisan di udara.

[Dave & Sheila, Selamat Ulang Tahun Pernikahan Kelima.]

Sheila mengalihkan pandangannya dan mengatupkan bibirnya.

"Adakan pernikahan tujuh hari lagi, dan pesan tiket pesawat ke Negara Veridia untuk hari itu."

"Veridia?" Sekretaris itu terkejut beberapa detik, lalu dengan ragu menasihati, "Nyonya, apa Anda yakin nggak mau pertimbangkan lagi?"

Sebenarnya lima tahun lalu di hari pendaftaran pernikahan, selain surat perjanjian cerai yang ditandatangani Dave, orang tua Sheila yang tinggal di Veridia tidak minta mahar puluhan miliar dari Dave.

Mereka hanya minta Dave menandatangani perjanjian pranikah.

Jika Sheila sedih dalam pernikahannya dan kembali ke rumah orang tuanya sendirian, Dave tidak boleh menginjakkan kaki di Negara Veridia seumur hidupnya.

Saat itu, Dave bahkan tidak akan memiliki kesempatan untuk meminta rujuk.

"Nggak perlu dipertimbangkan lagi."

Sheila menggelengkan kepalanya.

Tujuh hari lagi adalah hari ulang tahunnya.

Dia akan tinggalkan Dave dan terbang ke Veridia, minta orang lain adakan pernikahan untuk Dave dan Steph. Dia restui mereka.

Setelah sekretaris pergi, ponsel Sheila tiba-tiba bergetar.

Sebuah pesan muncul.

Dave menggunakan akun Twitter perusahaan, memposting foto kembang api biru dan menandai Sheila.

[Istriku, selamat ulang tahun pernikahan kelima, aku akan selalu mencintaimu.]

Begitu postingan Twitter ini diposting, dalam waktu kurang dari satu menit, jumlah komentar mencapai lebih dari 999.

[Iri banget, pantesan aku bingung kenapa kembang api biru dinyalakan selama satu jam malam ini di Kota Lintang, ternyata Tuan Dave yang nyalakan untuk istrinya.]

[Selama lima tahun nikah, Tuan Dave selalu ungkapkan cintanya dengan gitu meriah tiap tahun.]

[Kudengar, tahun lalu Tuan Dave ‘kan baru dioperasi dan bius total. Saat kembali ke kamarnya, dalam keadaan oyong, dia lihat istrinya. Dan kalian tahu, kalimat pertama yang dia bilang apa? Kalimat pertamanya adalah ‘lambungmu nggak gitu sehat, apa kamu sudah makan siang tepat waktu?' Eh, perawat yang dengar pun sampai nangis terharu.]

Di antara tumpukan komentar, Dave membalas: [Sheila itu istriku, mencintainya, memanjakannya, dan melindunginya seumur hidup, adalah tanggung jawabku sebagai suami.]

Seketika, kolom komentar dipenuhi dengan teriakan iri.

Sheila yang menjadi objek kecemburuan, sekarang menatap kosong ke kursi kosong di seberangnya.

Sebenarnya, dia dan Dave pernah memiliki cinta.

Selama tujuh tahun pacaran, mereka tidak pernah bertengkar.

Selama tujuh tahun itu, Dave memberikan semua uang, status, dan cinta padanya.

Namun, sebulan yang lalu, pada malam Dave pergi dinas, dia menemukan Dave berselingkuh.

Malam itu, Dave mengirim pesan suara.

Saat dia membukanya, terdengar suara wanita asing.

"Aku baru enam bulan kembali, tapi dengan mudahnya dia terpikat padaku."

"Dia siapkan kembang api biru malam ini untukku. Aku nggak suka biru, jadi daripada mubazir, aku berikan padamu saat ulang tahun pernikahanmu."

Saat itu, dia belum tahu siapa wanita ini.

Hingga dua minggu lalu di pesta, Dave dan wanita ini masuk ke ruang VIP.

Dave memperkenalkannya sebagai kerabat jauhnya, sepupunya.

Steph, dengan wajah kecilnya yang cantik, tersenyum cerah dan menyapanya, "Hai, setelah enam bulan kembali ke negara ini, akhirnya aku bertemu kakak ipar."

Suara wanita yang akrab itu membuat pikiran Sheila kosong seketika.

Dia pun tidak tahan dan pulang lebih awal. Sementara saat Dave pulang tengah malam, Sheila menerima pesan asing.

[Malam ini di lantai atas seru banget, aku nggak bisa kendalikan diri, jadi ada cakaran tertinggal di tubuh mantanku.]

[Harus diakui, mantanku emang hebat, pinggulnya seperti motor.]

Sheila melihat Dave yang mabuk di tempat tidur, dua kancing bajunya terbuka, dadanya penuh dengan cakaran.

Kemeja putih yang dia kenakan adalah kemeja pasangan yang dia pesan pada ulang tahun pernikahan mereka tahun lalu.

Di kerahnya, ada tulisan [Suamiku] yang dia bordir sendiri.

Malam itu, ketika Dave menerima kemeja itu, dia dengan terharu menarik tangannya dan berjanji, "Sheila, mulai sekarang, aku bakal pakai kemeja yang kamu berikan ini untuk ingatkan diriku agar jauhi wanita lain, akan kujaga kesucianku untukmu."

Sekarang, di atas tulisan itu, ada bekas lipstik merah cerah.

Kembali ke hari ini, hari di mana mereka sudah genap menikah selama 5 tahun.

Saat ini dia tiba lebih dulu di Restoran Westin, lima menit kemudian, dia dapat telepon dari Dave.

Dia bilang dia sedang siapkan kejutan untuknya, jadi tidak bisa datang untuk makan malam romantis bersamanya, dan memintanya untuk menonton kembang api terlebih dahulu.

Setelah Dave menutup telepon, dua menit kemudian, dia dapat pesan baru dari Whatsapp Dave.

Saat dia membukanya, ternyata itu adalah fotonya yang sedang makan malam romantis bersama Steph.

Di atas meja, ada bunga dan anggur merah, sangat romantis.

Sekarang, Dave pasti mengirim foto romantis ini saat sedang terbaring di pelukan Steph, ‘kan?
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Hati yang Remuk dan Mati   Bab 23

    Steph menyadari dia secara tidak sengaja mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak dia katakan, dan dia segera berhenti.Mata Dave makin suram. Dia menatap Steph, dan berkata kata demi kata, "Kamu yang suruh Andi bunuh Sheila?"Steph buru-buru menggelengkan kepalanya, masih berdalih, "Aku nggak..."Bang!Sebelum dia selesai ucapkan kata terakhirnya, Dave meninju wajahnya.Pukulan ini langsung buat wajah Steph bengkok.Seteguk darah keluar dari mulutnya.Dave menyipitkan matanya, seolah-olah dia gila, lalu meninju wajah Steph lagi dan lagi.Beberapa menit kemudian, Steph tidak tahan dan jatuh ke tanah.Tapi tinju Dave tidak berkurang.Para tamu di sekitarnya menatap Dave yang gila, dan tidak ada yang berani maju.Sampai polisi dan ambulans datang, barulah Dave berhenti memukul Steph.Ketika Steph dibawa pergi oleh ambulans, dia sudah berlumuran darah.Segera, perjamuan satu bulan genap yang meriah dan bahagia itu hanya menyisakan suara tangisan bayi.Tiga hari kemudian, Sheila menghadiri

  • Hati yang Remuk dan Mati   Bab 22

    Awalnya, dia harus mengambil rambut Steph untuk tes DNA, yang tentu bakal sangat merepotkan.Tapi untungnya, Steph biasanya tidak perlakukan asisten rumah tangga dengan baik.Dia tidak hanya meremehkan, tapi juga kasar pada ART di rumah.Ketika dia mengobrol dengan ART secara diam-diam, bahkan sebelum keluarkan uang yang sudah disiapkan, ART langsung setuju untuk membantunya cabut rambut Steph hanya untuk lampiaskan amarahnya.Di lantai atas, lima pelayan menyajikan hidangan tepat waktu.Seorang pelayan wanita mengenakan masker, membawa piring dengan penutup hidangan gaya barat dan berjalan ke sisi Dave.Kemudian dia perlahan membuka tutupnya.Tidak ada hidangan di atas piring, tetapi empat lembar salinan.Orang-orang di meja yang sama segera melihat ke atas. Karena suara di sini terlalu keras, para tamu di meja sebelah pun mencondongkan kepala untuk melihat."Apa ini?""Aku nggak tahu, sepertinya bakal ada gosip lagi."Steph di samping jadi waspada, dia hendak mengambil salinan itu, t

  • Hati yang Remuk dan Mati   Bab 21

    "Ini adalah hukuman atas perilaku tidak pantasmu baru-baru ini. Ajaran leluhur Keluarga Diego, harus setia dan berdedikasi pada perasaan dan pernikahan. Keluarga yang harmonis akan bawa keberuntungan dalam segala hal!"Dave menundukkan kepalanya dengan muram.Kakek menghukumnya dengan melarangnya campur tangan dalam industri Keluarga Diego selama lima tahun. Ada banyak cucu laki-laki kakek, jadi selama lima tahun ini, entah akan ada berapa banyak saudara laki-laki yang akan melampaui dan mengalahkannya.Dia kemungkinan besar akan kehilangan kualifikasi sebagai ahli waris selamanya.Namun, dia telah kehilangan Sheila, apa gunanya warisan keluarga Diego ini?"Oke, Kakek."Tuan Justin menggelengkan kepalanya dengan kecewa, dan pergi dengan tongkatnya.Sore harinya, Steph dapat kabar bahwa Dave telah diperintahkan oleh Tuan Justin untuk dilarang campur tangan dalam industri Keluarga Diego selama lima tahun.Dia pun duduk sendirian di ruang tamu, pikirannya kacau.Terakhir kali, dia menelep

  • Hati yang Remuk dan Mati   Bab 20

    "Baik, Nyonya."Seminggu kemudian, Pengacara Alex datang ke vila Dave.Dia menatap pria yang kehilangan hampir tiga puluh kilogram di depannya dengan sangat terkejut.Tapi itu hanya sesaat. Kemudian, ekspresinya langsung kembali normal."Tuan Dave, ibu Nyonya Sheila minta saya jual vila. Pemilik baru sudah tanda tangan kontrak untuk ambil alih hari ini, jadi mohon Anda..."Sebelum Pengacara Alex selesai bicara, Dave tiba-tiba mengangkat kepalanya, dan tersenyum sedih."Mau suruh aku pindah, kan? Sheila sudah mati, vila ini sudah lama nggak ada barang-barangnya, jadi nggak ada gunanya aku tinggal."Dave terhuyung-huyung keluar, asisten di sampingnya pun mengikuti dengan khawatir.Akhir-akhir ini dia sering mabuk, terlalu merindukan Sheila, dan hanya tidur satu atau dua jam sehari.Ketika rindunya sangat dalam, dia bahkan mencoba memotong urat nadi pergelangan tangannya.Sebelum Dave berjalan keluar taman, kakinya terkilir, dan dia pingsan lagi.Asisten lalu mengirim Dave ke rumah sakit.

  • Hati yang Remuk dan Mati   Bab 19

    Dia menatap Dave yang hampir gila dan putus asa, matanya tampak makin suram.Pria itu seperti singa jantan yang kehilangan istrinya, tertunduk lesu.Ketika dulu dia dengan tegas memutuskan untuk tinggalkan Dave, dia tidak melihatnya begitu putus asa...Apa bagusnya Sheila?Steph berjalan ke depan Dave, meraih tangan Dave, dan histeris menceritakan keluhannya,"Kamu mau ke Veridia? Sheila sudah mati, apa gunanya kamu pergi ke sana? Kalau kamu pergi sekarang, kamu bakal jadi bangkrut!"Dave tiba-tiba mengangkat kepalanya, dan dengan kejam melepaskan tangan Steph.Dia bangkit, dengan wajah muram, dia selangkah demi selangkah mendekati Steph.Steph tampak ketakutan dengan tatapan suramnya.Rasa takutnya membuatnya terus mundur, hingga dia menyentuh dinding. Kemudian Dave dengan keras mencengkeram lehernya."Kalau bukan karena kamu mencegahku saat itu, dan nggak izinkan aku cari Sheila, aku dan dia pasti sudah balikan, gimana mungkin dia bisa kena kecelakaan?""Kamu sudah secara nggak langs

  • Hati yang Remuk dan Mati   Bab 18

    "Andi suruh kami tunggu hujan berikutnya. Ketika mobil Nona Sheila melaju ke tempat parkir perusahaan, kami akan otak atik mobilnya."Setelah itu, suara William makin suram."Andi berulang kali perintahkan, kita harus buat kecelakaan terparah, yang bisa langsung buat Nona Sheila mati.""Kalau berhasil, dia akan tambahkan satu miliar lagi untuk kita."Gerakan Hugo memutar pulpen berhenti, wajah tampannya menunjukkan hawa dingin."Huh, dia murah hati juga."William mendengar dinginnya suara Hugo, dan terkejut beberapa detik.Tuan Hugo biasanya tidak menunjukkan emosinya, tapi kali ini dia tidak menyembunyikan emosinya."Lalu kita harus gimana sekarang?"Hugo berpikir sejenak, dan memerintahkan, "Kamu cuma perlu otak atik sedikit, sisanya serahkan padaku."Dia akan mengatur pengganti Sheila untuk kendarai mobil, dan kemudian menciptakan ilusi kematian akibat kecelakaan mobil."Baik, Tuan Hugo."Lima hari kemudian, hujan deras turun di Veridia.Pagi harinya, Sheila seperti biasa mengendara

  • Hati yang Remuk dan Mati   Bab 17

    "Ya."Sheila mengangguk, dia menganalisis dengan tenang, "Begitu aku pura-pura mati, Dave bakal datang melayat, dan aku bisa rebut hartanya. Siapa suruh dia suka pura-pura penuh kasih sayang.""Setelah aku pura-pura mati, Steph nggak akan biarkan Andi datang menggangguku lagi. Merepotkan juga kalau terus diawasi seperti CCTV.""Yang paling penting, selama Dave datang melayat ke Veridia, aku juga bisa buat Steph yang mau uangnya, nggak dapat apa pun!"Ini adalah metode sekali mendayung, dua tiga perahu terlampaui!Namun, untuk membuat kematian palsu, dia masih butuh sebuah bantuan.Setelah berpikir berulang kali, Sheila minta bantuan Hugo."Maksudmu, mau aku rekomendasikan metode yang bisa buat orang itu membunuhmu dengan cepat, tapi nggak benar-benar membunuhmu?"Wajah tampan Hugo tampak menunjukkan ekspresi yang berbeda.Sheila mengangguk, dia tidak menyembunyikan apa pun dari Hugo, dan menceritakan apa yang terjadi dalam dua bulan terakhir.Ketika dia menyebutkan masa lalu, emosinya

  • Hati yang Remuk dan Mati   Bab 16

    Dari analisis kekuatan dorongan itu, seharusnya seorang pria.Hugo bangkit dan berkata dengan perhatian, "Aku bawa kamu temui bos mereka."Setelah beberapa saat, di ruang pengawasan.Staf restoran mencari rekaman CCTV waktu itu, dan berkata tanpa daya, "Orang itu tutupi kamera sebelum bertindak. Nona Sheila, kamera nggak kerekam adegan Anda didorong ke dalam air."Sheila mengerutkan kening."Apa kamera dalam restoran merekam wajah pria ini?"Empat staf mulai bergiliran memeriksa rekaman CCTV.Setelah setengah jam, keempatnya menggelengkan kepala."Maaf, dia pakai masker dan topi, jadi wajahnya nggak terlihat kamera."Wajah kecil Sheila menjadi serius."Kirimkan padaku semua rekaman CCTV yang ada rekaman orang itu."Dalam perjalanan pulang, Sheila mengirim rekaman CCTV pada Lina."Bantu aku selidiki orang ini.""Apa yang terjadi?" Lina samar-samar menyadari ada sesuatu yang tidak beres, dan berkata dengan khawatir.Sheila menceritakan apa yang terjadi di malam hari, dan mengerutkan alis

  • Hati yang Remuk dan Mati   Bab 15

    Sheila tertegun, dan langsung mengerti.Telepon Lina kali ini adalah untuk mengingatkannya agar berhati-hati.Lina benar-benar sahabat baiknya."Aku akan berhati-hati."Setelah menutup telepon, Sheila tidak beri tahu orang tuanya tentang kedatangan Dave.Selama ini, kedua orang tuanya sangat mengkhawatirkannya. Mereka sudah bersiap untuk umumkan secara publik dia akan ambil alih industri Keluarga Gunawan, dan membantunya naik ke posisi atas.Sore itu, ibu Sheila kembali dari perusahaan.Dia mengetuk pintu kamar Sheila dengan lembut."Sheila, temani kami makan malam besok malam, ayahmu dan aku bakal perkenalkan kamu pada seseorang."Sheila mengangkat kepalanya dari depan komputer, dan menjawab dengan patuh.Selama ini, dia sudah tahu perilaku orang tuanya.Biasanya orang yang mereka ajak makan malam bersama adalah tokoh besar terkemuka di sini.Sore hari berikutnya, Sheila mengemudikan mobilnya dan membawa orang tuanya pergi.Dia tidak menyadari ada mobil hitam yang mengikutinya dari be

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status