Short
Dia Menjadi Gila Setelah Mengurungku di Gudang Pendingin

Dia Menjadi Gila Setelah Mengurungku di Gudang Pendingin

By:  Elvia AzraCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
10
3 ratings. 3 reviews
9Chapters
11.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Cinta pertama William Yuardi tidak sengaja terkunci dalam kantor. Demi menghukumku, dia mengurungku ke dalam gudang pendingin untuk mengintrospeksi diri. “Kamu juga harus rasakan penderitaan yang dialami Nelly. Dengan begitu, kamu baru bisa jera!” William hanya memberiku semangkuk air sebelum mengunciku di dalam. Namun, dia tidak tahu bahwa gudang pendingin yang sudah tidak dipakai ini tiba-tiba menyala setelah dia pergi. Aku yang kedinginan di dalam tidak berhenti meminta tolong. Baik di pintu maupun di dinding, terdapat bekas darah dari jariku. Tujuh hari kemudian, William ingin aku meminta maaf dan membuka pintu gudang pendingin ini. Namun, yang dia temukan hanyalah seonggok mayat yang sudah beku.

View More

Chapter 1

Bab 1

Setelah sibuk seharian, William melirik jam dan bertanya, “Sudah 3 hari, Mandy masih belum mau ngaku salah? Wanita itu benar-benar keras kepala!”

Nelly, cinta pertama William membawakan semangkuk sup ayam dan berkata, “Wil, sudahlah. Dia juga bukan sengaja. Sudah 3 hari, hukumannya sudah cukup.”

Setelah melihat Nelly, ekspresi William pun melembut. “Kamu terlalu baik hati. Andaikan Mandy juga sepengertian kamu.”

“Nggak usah begitu marah. Dia cuma terlalu peduli padamu.”

Setelah mendengar ucapan Nelly, William mengeluarkan ponselnya dan bertanya pada bawahannya, “Mandy sudah ngaku salah?”

“Belum. Tapi, di dalam nggak ada suara. Pak William, apa mungkin sudah terjadi sesuatu?”

“Memangnya apa yang bisa terjadi? Kalau dia masih nggak mau ngaku salah, biarkan saja dia lanjut tinggal di dalam!”

Seusai memutuskan sambungan telepon, wajah William kembali menjadi dingin. Sementara itu, Nelly terlihat sangat bangga.

‘William, kamu nggak akan pernah dapat balasan dariku lagi. Sebab, aku sudah mati!’

Tiga hari lalu, aku sudah mati. Setelah mereka semua pergi, gudang pendingin itu tiba-tiba menyala. Aku yang berada di dalam seorang diri tidak berhenti meminta tolong, tetapi tidak ada yang menolongku.

Awalnya, masih terdengar suara percakapan orang di luar pintu. Aku pun berusaha menggedor pintu dan meminta tolong. Namun, penjaga pintu bersikap sangat dingin.

“Kata Pak William, kamu harus introspeksi diri di dalam. Nyonya, jangan persulit kami.”

“Jangan! Aku mohon. Gudang pendingin ini sudah menyala! Cepat keluarkan aku!”

Namun, tidak terdengar suara apa pun lagi dari luar. Mereka sudah pergi. Awalnya, aku masih merasa tenang dan berusaha mencari jalan keluar. Namun, seiring dengan suhu yang bertambah rendah, aku sama sekali tidak mampu berpikir lagi. Aku hanya bisa berlari berkeliling untuk meningkatkan suhu tubuhku.

Pada akhirnya, aku bahkan tidak mampu berlari lagi dan merasa seluruh tubuhku sudah membeku. Aku meringkuk di ujung ruangan dan berharap bisa mendapatkan sedikit kehangatan.

Gudang ini awalnya digunakan untuk menyimpan makanan laut beku. Setelah barangnya dipindahkan, yang tersisa hanyalah rak. Aku menumpuk rak-rak itu di depanku dengan harapan bisa menahan hawa dingin. Namun, itu tetap tidak berguna.

Saat menyadari diriku akan segera mati, hatiku juga perlahan-lahan menjadi dingin. Saat melihat mayatku sendiri, aku benar-benar terkejut. Tubuh yang ditutupi dengan es di sudut ruangan itu adalah aku. Mataku dipenuhi dengan keputusasaan, kesepuluh jariku berdarah, sedangkan pintu dan dinding dipenuhi dengan bekas cakaranku.

Baru saja aku ingin mendekati mayatku, tubuhku tiba-tiba disedot oleh suatu energi dan datang ke sisi William. Saat mendengar ucapannya saat ini, aku merasa dia sangat konyol.

‘William, aku sudah introspeksi diri dengan pakai nyawaku. Di kehidupan selanjutnya, aku nggak mau ketemu sama kamu lagi!’

Aku berdiri di samping sambil menatap William dan Nelly yang saling bertatapan. Nelly menunjukkan ponselnya dan berkata, “Wil, aku sudah pesan tiket pergi ke pameran lukisan. Besok, temani aku ke sana, ya!”

“Oke. Ini sudah malam, kamu pergi istirahat saja dulu.”

Nelly menarik tangan William dan berkata, “Aku takut gelap. Temani aku, ya.”

William merasa tidak berdaya dan hanya bisa bangkit dari tempat duduknya.

Aku sudah lupa bahwa Nelly tinggal di rumahku. Sejak dia pulang dari luar negeri, hal pertama yang dilakukannya adalah menghubungi William. Dengan alasan dia merasa asing dengan tempat ini, dia meminta untuk tinggal bersama kami.

Hal ini benar-benar sangat konyol. Dia adalah penduduk kota ini dan baru hidup di luar negeri selama 5 tahun. Kenapa dia bisa merasa asing dengan tempat ini?

Ketika aku membantah, William hanya menjawab dengan kesal, “Mandy, orang tuanya nggak tinggal di sini. Apa kamu tahu seberapa bahaya seorang wanita tinggal sendiri?”

Aku tahu. Sebab, sebelum menikah, aku juga tinggal sendiri. Pada saat itu, William memberitahuku, “Mandy, wanita harus hargai dirinya. Sebelum nikah, aku nggak mau kita tinggal serumah.”

Setelah dipikir-pikir sekarang, dia benar-benar berstandar ganda.

William menemani Nelly pergi ke kamar tamu. Kamar tamu itu sebenarnya adalah kamar yang berada di samping kamar tidur utama dan ingin kubuat menjadi kamar anak kelak. Hanya saja, begitu datang, Nelly mengatakan dia menyukai kamar ini karena kamarnya terang. William pun langsung membiarkan dia menggunakan kamar itu.
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
lia latifah
sudah selesai
2025-05-22 17:29:45
0
user avatar
Anna Xie
ceritanya ringan, mudah dimengerti
2024-12-26 22:18:55
0
user avatar
lisa lisa
Sedih bacanya, tapi rasain!!! Wkwkwk. Kurang hukuman buat William. Harusnya dibuat gila atau tersiksa seumur hidup. CEO bodoh!!!
2025-01-04 19:12:42
0
9 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status