Share

Bab 92

"Hah! Kamu menganggap enteng aku, Alina. Kamu akan tersingkirkan, aku yakin itu!"

"Coba saja!" Tantangku.

"Nanti kamu akan mengemis meminta aku melepaskan Mas Ubay. Saat itu aku akan mencampakkan dirimu dan anak kamu itu ke jalanan. Aku lah yang seharusnya menjadi ratu di rumah ini. Karena sebentar lagi, Mama akan tau jika aku sedang hamil anak Mas Ubay,"

"Jangan yakin, dulu. Kalau gagal nanti nangees!"

Aina mendengkus kesal. Lalu berjalan dengan menghentak-hentakan kaki menuju mobilnya.

Pasti setelah ini dia akan kerumah Bibi Rosita. Seperti kebiasaannya beberapa hari ini. Perempuan itu memanfaatkan perselisihan kakak beradik itu untuk kepentingannya.

Aku menarik napas dalam-dalam. Jangan lemah Alina! Jangan lemah!

****

Malam itu, makan malam terasa beku. Sejak perdebatan Mama dan Mas Ubay, laki-laki itu lebih banyak diam jika di dekat Mama. Begitu juga dengan Mama. Tak ada niat sama sekali untuk memperbaiki hubungan mereka.

"Tumben nih, pada diam. Lagi sariawan?" tanya Papa yang su
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status