Share

22. Skandal Perusahaan

“Lihat itu,” Arianto Djaya melempar koran harian dengan kasar di hadapan Ray.

Ray hanya bisa menghela napas pasrah. Secara khusus, Arianto memanggil putra bungsunya itu ke rumah.

Tangan Ray menjangkau koran itu. Matanya terpaku pada headline hari ini. Mendadak kepalanya pening. Lagi-lagi masalah menimpa perusahaan yang dipimpinnya.

“Mereka menyoroti soal pembuangan limbah di pabrikmu.” Arianto berujar berang. “Kau tahu, wartawan itu bahkan berhasil melakukan investigasi yang mendalam. Pembuangan limbah Sinar Tekstil ternyata membahayakan warga sekitar! Kau tahu kan konsekuensinya bagi perusahaanku yang lain?!”

“Maaf, Pa.”

“Sudah kesejuta kalinya kau minta maaf padaku. Tapi ucapan maafmu itu hanya omong kosong belaka!” Arianto menggebrak pinggiran meja kerjanya.

“Aku sudah berusaha setengah mati untuk menekan biaya operasional perusahaan. Kalau Sinar Tekstil menerapkan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status