Share

57. Balas Dendam

#57

Beberapa hari sebelumnya.

“Anton, aku butuh bantuanmu.”

Prita duduk di sebuah ruangan yang lembab. Di sekitarnya terdapat beberapa kabinet yang berkarat. Cat tembok di ruangan itu begitu kusam dan beberapa bagian bahkan terlihat mengelupas.

Sebuah kipas angin yang reyot berputar di atas. Kipas itu hanya memutar angin panas yang bersirkulasi di ruangan ini.

“Prita, sudah lama sekali aku enggak bertemu denganmu.” Pria yang bernama Anton itu menyibakkan rambut ikal gondrongnya itu. Matanya memindai Prita yang sedari tadi mengipasi dirinya dengan kertas, dari atas sampai bawah. “Kamu terlihat begitu berbeda.”

“Yah, tentu saja. Terakhir kita bertemu itu saat reuni SD. Ingat?”

Anton mengangguk. “Lantas, apa yang bisa kubantu?”

“Aku tahu kamu masih berkecimpung di bisnis itu kan?” Prita menyipitkan matanya.

“Bisnis apa?” ula

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status