Share

23. Cinta yang Bersemi

Embusan angin kencang membuat butiran-butiran air hujan serta beberapa daun kering menghantam jendela kaca di ruangan Kiara. Di luar, hujan turun dengan derasnya. Sesekali petir menyambar yang membuat Kiara tersentak.

Tiba-tiba saja ada satu pesan masuk di ponselnya. Dia sedikit kaget mendapati nama Gian muncul di layar. Kiara tidak bisa menahan senyumnya yang langsung mengembang begitu tahu bahwa Gian mengajaknya bertemu di sebuah café setelah jam kerja selesai.

“Gimana kabar Nabila?” tanya Gian setelah menyeruput minuman hangat di hadapannya.

Kini, mereka duduk di sebuah café bergaya retro dengan banyak sentuhan kayu dan pajangan-pajangan klasik yang menghiasi ruangan. Lagu-lagu akustik yang diputar seperti tertelan dengan lebatnya air hujan yang turun.

“Ibunya sudah keluar dari RS, tapi Nabila masih harus tinggal beberapa hari di sana,” ungkap Kiara, mengaduk sup asparagus yang asapnya mengepul. “Sebenarnya a

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status