Share

51. Langkah Terakhir Nehan

Di dalam kamarnya, Mimi menangis tersedu-sedu. Dia menelungkupkan wajah pada bantal. Suara tangisnya tidak terdengar jelas, tetapi bahunya berguncang-guncang.

Dayinta mendekati Mimi. Dia mengusap punggung Mimi, tapi tidak bicara apapun. Dia biarkan Mimi melepas marah dan sedihnya. Untuk kesekian kali gadis itu menangis. Padahal dia berusaha tegar. Namun kali ini, pertahanannya runtuh. Kedatangan kekasih Nehan membuat hati Mimi carut marut lagi. Apalagi di depan teman-teman kos yang lain. Entah apa pikiran mereka tentang Mimi.

Mimi sangat malu. Orang tidak akan menahan pikirannya untuk bertanya lebih dulu yang mereka lihat benar atau salah. Sangat mudah mereka langsung menyimpulkan yang mereka lihat itulah kenyataannya. Mimi rasanya tidak bisa bertemu dengan siapapun. Dia ingat mamanya, dia juga ingat Velia. Tapi malu untuk menghubungi mereka. Mimi pun tidak ingin jadi beban orang-orang yang sayang padanya.

Setelah sekian lama menangis, Mimi duduk. Dia bersandar di dinding, sibuk men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status