Share

Bab 100

Mata Erlina hampir terpaku pada sosok Sergio, jadi dia mengabaikan Hazel yang duduk di kursi samping kemudi.

Melihat paras Sergio yang sempurna tanpa celah, detak jantung Erlina berdetak makin cepat, bahkan rona merah mulai muncul di pipinya.

Dia telah menyiapkan sup ini sejak sore. Butuh waktu empat atau lima jam dari mengolah bahan hingga merebusnya dengan api kecil.

Sergio hanya memandangnya dengan dingin dan mengerutkan kening. "Aku nggak butuh. Pulang saja."

Erlina tidak terkejut dengan penolakan ini. Sebelumnya, dia sudah pernah datang beberapa kali dan berakhir dengan penolakan.

Dia merasa sedih pada awalnya, tetapi perlahan menjadi terbiasa.

Apa pun yang terjadi, kesempatan yang dia miliki untuk menikah dengan Sergio terbuka lebar.

Sergio memiliki temperamen yang acuh dan bukan pria yang suka main perempuan.

Hanya dia yang bisa dekat dengan Sergio dengan mengandalkan hubungannya dengan Irma.

Setiap kali menceritakan hal ini, dia akan mendapat banyak tatapan iri dan cemburu dari
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status