Share

Bab 98

Ketika Sergio yang berdiri di luar pintu mendengar kata-kata Hazel, sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman, bahkan sorot muramnya digantikan oleh kegembiraan.

Dia mendorong pintu hingga terbuka dan melangkah masuk.

Kedua orang yang berada di dalam kamar langsung menoleh saat mendengar suara pintu terbuka.

Mata Hazel berbinar. "Om, sudah selesai?"

Melihat mata Hazel yang penuh ketergantungan padanya, Sergio mengelus puncak kepalanya dengan lembut. "Ya. Apa yang kalian bicarakan?"

Hazel tidak ingin Sergio mengetahui pembicaraan tidak mengenakkan keduanya barusan, jadi menggeleng pelan.

"Bukan apa-apa, kok. Om, nggak tahu makan siangnya sudah siap atau belum, tapi ayo turun dulu, aku sudah lapar."

Sergio menatap Justin dalam-dalam, lalu mengiakan perkataan Hazel. Dia melangkah pergi sambil menggandeng tangan Hazel.

Justin ditinggalkan sendirian. Punggungnya terasa kaku dan dia terus bergidik. Butuh waktu lama sebelum dia kembali tersadar.

Cara Sergio memandangnya sungguh menakutkan,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status