Share

18; Persetujuan

Pada awalnya, Rinji ingin tetap kukuh pada pendirian nya. Tapi, ketika mendengar kalimat pria di depan nya, dia jadi takut. Benar juga, penjahat mana yang tidak akan terpancing ketika melihat seorang wanita berdiri sendirian di jalanan?

Ya, sampai pada akhirnya di sinilah Rinji. Duduk manis di kursi penumpang mobil Jeffrey Karenzio.

Suasana di dalam mobil senyap, nampak seperti tidak ada manusia di dalam nya. Sampai kemudian Rinji mendengar dehaman Jeff, lalu di lanjut dengan suara bariton pria itu.

"Kamu mau ke rumah sakit mana?"

Ah iya, Rinji lupa kalau dia belum mengatakan rumah sakit mana yang akan menjadi tujuan nya.

"Pelita Bangsa."

"Oke."

Lalu hening lagi.

Sebenarnya Rinji tidak tahan dengan suasana seperti ini. Tapi bagaimana lagi, pikiran nya sedang kacau, jadi untuk mencairkan suasana saja rasanya sulit.

"Rinji," Ucap Jeff yang kontan membuat wanita di samping nya menoleh.

"Ha?"

"Saya minta maaf untuk waktu itu yang hampir mena
Weni Anzari

Jd gimana nih? Kenapa Rinji dipanggil Jia? Hayoooo tebakkk. Tungguin terus yaaa😍

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status