Home / Romansa / Hello Mommy / Bab 4 Anak Kecil Menangis

Share

Bab 4 Anak Kecil Menangis

Author: Myafa
last update Huling Na-update: 2023-05-13 07:31:00

Jadwal Ghea praktik hari ini adalah sore saja. Jadi dia bisa menikmati waktu di rumah. Pagi-pagi sekali dia sudah bersiap berolah raga. Dengan sepatu memakai sepatu olah raga dan topi di kepalanya, rencananya dia akan berlari keliling kompleks.

Sambil memasang earphone di telinganya, Ghea berlari menyusuri jalanan kompleks. Sekali pun libur, dia tidak mau hanya berleha-leha saja di rumah. Sambil berlari, dia memerhatikan sekitar. Perumahan memang disusun dengan baik. Banyak sekali fasilitas yang diberikan di perumahan ini. Dekat dengan mal, ada kolam renang, dan terutama ada taman yang dihuni beberapa rusa. Ghea merasa perumahan ini benar-benar paket komplit. Ke depan, dia akan usulkan pada kakaknya perumahan seperti ini.

“Sepertinya jika perumahan secantik ini, aku akan sangat betah.” Ghea sudah tidak merasa pindah ke kota ini adalah pilihan yang tepat karena dia tidak pusing mendengar suara sang mommy yang protes kapan dia akan menikah.

Tepat saat melihat melintas rumah Gemma, dia memerhatikan rumah anak kecil yang memanggilnya mommy itu. Jarak rumah Ghea dan Gemma memang ternyata tidak terlalu jauh. Mereka berada dalam satu perumahan. Hanya saja perumahan Gemma berada di paling depan. Perumahan yang diisi dengan rumah-rumah megah. Untuk rumah yang disewa Ghea berada di kompleks perumahan paling belakang, karena rumahnya termasuk tipe kecil.

“Daddy, tunggu.”

Ghea mendengar suara Gemma yang berteriak. Dilihatnya anak itu sedang berlari menuju ke mobil sang daddy. Seragam sekolah yang dipakainya, menandakan jika Gemma sedang akan berangkat sekolah. Daddy Gemma yang berada di dalam mobil, membuat Ghea tidak tahu siapa daddy Gemma.

Mobil melintas tepat di depan Ghea. Buru-buru Ghea menunduk. Karena tidak mau Gemma melihatnya. Karena dia memakai topi, pastinya Gemma tidak akan mengenalinya.

Mengingat Gemma, rasanya menyisakan perih di hati Ghea. Sebagai anak kecil yang tumbuh tanpa ibu, pasti sangat berat untuk Gemma.

“Kenapa aku selalu memikirkan anak itu,” ucap Ghea menyadarkan pikirannya. Kemudian melanjutkan kembali untuk berlari. Menikmati olah raga.

⭐⭐⭐

Suara tangis terdengar di lobi Klinik. Suara tangis anak-anak itu sudah menjadi hal biasa di klinik. Biasanya, anak-anak menangis karena tidak mau diperiksa oleh dokter. Namun, Raya yang sedang melintas tertarik untuk mendekat karena sedari tadi anak kecil itu menangis memanggil mommy-nya.

“Kenapa ini?” tanya Raya yang penasaran pada para perawat.

“Ini, Dok, dia mencari mommy-nya.” Perawat menunjukkan anak perempuan yang menangis. “Tapi, asisten rumah tangga ini tidak tahu nama mommy-nya.”

Raya yang melihat anak kecil itu begitu penasaran. Dia memiringkan kepalanya untuk dapat menjangkau wajah anak tersebut. Alangkah terkejutnya ketika melihat jika itu adalah anak kecil yang di sekolah TK tempo hari. Yang memanggil Ghea dengan sebutan ‘mommy’.

“Aku tahu mommy-nya,” ucap Raya pada perawat.

Perawat tersebut pun langsung mengangguk dan menyerahkan anak tersebut pada Raya. Melihat anak kecil di hadapannya, Raya langsung berjongkok. Menyejajarkan tubuhnya dengan tubuh anak kecil.

“Hai, siapa nama kamu?” tanya Raya lembut.

“Gemma.” Dia masih terisak karena tadi dia tidak menemukan mommy-nya.

“Gemma mau bertemu mommy?”

Gemma langsung berbinar. “Mau-mau,” jawabnya pasti. Dia begitu senang ketika melihat

“Kalau begitu ikut Dokter ke rumah, kita bertemu mommy.” Raya tersenyum. Mengulurkan tangan untuk membawa Gemma ke mobil.

Tepat saat di depan mobil, Gemma mengenali jika mobil yang dipakai Raya adalah milik Ghea yang dipakai kemarin. Jadi dia yakin akan bisa bertemu dengan mommy-nya. Raya yang melihat keceriaan itu hanya bisa tersenyum saja. Merasa aneh, tetapi juga merasa bingung.

Mobil melaju ke perumahan yang sama dengan perumahan milik Gemma. Di jalan, Gemma menunjukkan belokan ke rumahnya. Raya baru tahu jika ternyata rumah Gemma berada dalam satu kawasan dengannya. Hanya berbeda blok perumahan saja.

Saat sampai di rumah, Raya mengajak Gemma untuk masuk ke rumah. Anak kecil itu begitu antusias untuk bertemu dengan mommy-nya. Hingga membuat Raya geleng kepala. Raya yang masuk rumah, tidak mendapati Ghea di ruang tamu. Dia yakin sekali jika temannya itu sedang tidur.

“Buka sepatu dulu, lalu Aunty Raya antar ke kamar mommy.”

Gemma mengangguk. Dia langsung duduk di kursi dan membuka sepatunya. Asisten rumah tangga pun ikut membantu Gemma membuka sepatunya.

Raya mengajak Gemma ke kamar Ghea. Dilihatnya Ghea sedang asyik menikmati tidurnya. Pendingin ruangan dengan suhu minus delapan belas derajat itu membuatnya meringkuk di bawah selimut. Melihat hal itu, Raya ingin mengerjai temannya itu.

“Mom—”

“Shutt ….” Raya memberikan kode dengan menempelkan telunjuk di depan bibirnya. Meminta Gemma untuk tidak berisik. Dia berjongkok-menyejajarkan tubuhnya pada Gemma. “Gemma naik ke tempat tidur pelan-pelan. Peluk mommy dan tidur bersama mommy.”

Gemma dengan semangat mengangguk. Kemudian berjalan pelan-pelan ke tempat tidur Ghea. Raya yang melihat itu, langsung keluar dari kamar. Membiarkan anak dan ibu itu berdua.

Gemma naik ke tempat tidur dengan perlahan. Masuk ke dalam selimut yang dipakai oleh Ghea. Tangan mungilnya melingkar di leher Ghea. Bola mata indah milik Gemma pun tak berhenti memandangi wajah cantik Ghea. Dia merasa senang karena mommy-nya begitu cantik. Jauh lebih cantik dari apa yang pernah dia lihat. Satu kecupan mendarat di dahi Ghea. Ungkapan rasa senang Gemma yang akhirnya memiliki ibu.

Merasakan bibir menempel di dahinya, Ghea mengerjap. Hal pertama yang dilihatnya pertama kali membuka mata adalah wajah Gemma. Membuatnya begitu terkejut.

“Mommy,” panggil Gemma dengan senyuman di wajahnya.

Ghea pikir sedang bermimpi, tetapi ternyata dia salah, karena suara Gemma benar ada. Tangan Gemma yang mengeratkan pelukan juga menandakan jika yang terjadi adalah kenyataan.

“Kamu di sini, Sayang?” Ghea masih bingung dengan keberadaan Gemma.

“Iya, Bu Dokter yang membawa.”

Mendengar kata ‘dokter’ Ghea menebak jika itu adalah temannya. Pasti, temannya itu yang membawa Gemma ke rumah dan ke kamarnya.

“Tadi aku menangis mencari mommy.” Ghea menceritakan apa yang terjadi tadi.

“Kenapa menangis?” Ghea membelai rambut Gemma lembut.

“Mommy tidak ada.”

Ghea tersenyum. Walaupun usianya baru lima tahun, Gemma sudah lancar berbicara tanpa cadel. Juga pintar untuk ukuran anak seusianya. “Mommy tidak bekerja tadi pagi, jadi tidak ke klinik,” jelasnya, “tetapi, Gemma sudah di sini, jadi jangan menangis.” Ghea memeluk Gemma. Entah kenapa naluri keibuannya muncul begitu saja. Merasa begitu menyayangi Gemma. Tak rela anak itu menangis.

“Baiklah, ayo kita bangun.” Ghea melepaskan pelukannya. Menyibak selimut dan mengajak Gemma untuk keluar. Dia juga ingin tahu bagaimana ceritanya temannya itu bisa membawa Gemma ke rumah.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Devi Pramita
apa papa gemma nyimpan fotonya Ghea ya jadi prasangka gemma Ghea mama nya
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
pernah lihat di mana gemma foto mamanya, apa mirip Ghea???
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Hello Mommy   Bab 180 Bulan Madu (TAMAT)

    Kiara dan Kafi sampai di hotel. Hotel bertema Santorini tampak begitu indah sekali. Dominasi warna putih dan biru tampak cantik.“Cantik sekali.” Kiara yang melihat kamar yang dapat melihat laut, begitu terpesona. Apalagi suasananya benar-benar serasa di luar negeri.Dia segera membuka pintu balkon. Kolam renang yang berada di depan kamar menghadap ke laut. Warna air yang biru seperti laut membuat hati menjadi begitu tenang sekali. Suasana ini benar-benar memberikan kenyamanan luar biasa.“Kamu suka?” Kafi memeluk Kiara dari belakang. Mendaratkan kecupan di pipi Kiara.Pipi Kiara menghangat. Dia merasa malu dengan apa yang baru saja dilakukan Kafi.“Suka.” Kiara menjawab lirih.“Kita akan menikmati waktu di sini dan menikmati keindahan di sini.” Kafi akan menghabiskan waktu dengan sang istri nanti.Kiara tidak sabar untuk melihat keindahan tempat ini. Apalagi semua orang tahu laut di sini menyajikan keindahan yang luar biasa.Kafi memutar tubuh Kiara. Membuat sang istri berhadapan den

  • Hello Mommy   Bab 179 Malam Pertama

    Gemma akhirnya ikut ke kamar hotel. Dia tampak begitu senang sekali. Apalagi dia akan tidur dengan daddy barunya. Kiara dan Kafi pun tidak keberatan sama sekali. Mereka jadi bersemangat ketika melihat Gemma.Saat masuk ke kamar, Kafi segera menyalakan lampu. Gemma yang bersemangat, langsung masuk lebih dulu. Membuat Kiara dan Kafi hanya bisa tersenyum. “Ada bunga.” Gemma yang melihat bunga di atas tempat tidur begitu senang. “Bunganya bentuk love.” Gemma merasa bentuknya begitu bagus sekali.Kiara dan Kafi yang masuk, melihat kamar yang didekor untuk malam pertama. Ada bunga yang ditata di atas tempat tidur. Mereka berdua merasa jika sepertinya memang salah mengajak Gemma ke kamar pengantin. Namun, mau bagaimana lagi, anaknya begitu ingin sekali tidur bersama.“Mommy boleh naik ke tempat tidur?” tanya Gemma.“Gemma bersihkan diri dulu. Ganti baju dulu, baru nanti naik.” Kiara menasihati sang anak.“Baiklah.”Akhirnya Gemma, Kiara, Kafi memilih segera membersihkan diri dulu sebelum ti

  • Hello Mommy   Bab 178 Pernikahan

    Kiara berjalan ke ballroom hotel diantar oleh Rowan. Rowan mengantarkan Kiara pada pria yang akan menjaga Kiara seumur hidupnya. Kiara berjalan dengan perlahan sambil melingkarkan tangannya di lengan Rowan. Kiara tampak gugup sekali hingga Rowan berusaha untuk menenangkan Kiara. Menggenggam tangan Kiara untuk menenangkannya. Saat Rowan memegangi tangannya Kiara jauh lebih tenang.Dari kejauhan tampak Kafi menunggu Kiara di sana. Kafi begitu tampan dengan setelan jas dengan hiasan dasi. Pin bunga yang tersemat di dada sebelah kirinya tampak pas dengan jas yang dipakai. Saat melihat Kiara, Kafi begitu terpesona. Kiara tampak cantik dengan gaun yang dipakainya. Gaun itu membentuk tubuh Kiara. Wajah Kiara yang dirias pun membuat wajahnya semakin cantik. Jelas Kafi dibuat terpesona dengan kecantikan Kiara.Tidak melihat Kiara selama tiga hari karena sang mama melarangnya, membuat Kafi begitu senang ketika melihat Kiara untuk pertama kali. Rasa rindunya sedikit terobati.Kiara melihat Kafi

  • Hello Mommy   Bab 177 Buru-Buru

    Kiara yang datang langsung menyalami orang tua Kafi. Ini kali pertama mereka bertemu dan langsung lamaran. Tentu saja perkenalan yang cukup mendadak.Orang tua Kafi melihat Kiara yang begitu cantik, terpeona. Pantas saja anak mereka sampai tergila-gila dengan Kiara. Karena ternyata memang secantik itu Kiara.Setelah berkenalan, Kiara langsung duduk di sofa. Duduk di antara Ghea dan juga Rowan. Tentu saja berhadapan dengan keluarga Kafi.“Kak, keluarga Kafi datang ke sini untuk melamar Kak Kiara. Apakah Kak Kiara mau?” Rowan langsung menatap Kiara.Kiara menatap Kafi sejenak sebelum akhirnya menjawab pertanyaan adiknya. “Aku mau.” Kiara mengangguk.“Syukurlah. Akhirnya lamaran kita diterima.” Winda merasa senang sekali.Kafi yang mendengar jawaban dari Kiara pun tak kalah senang. Akhirnya satu tahapan dapat dilalui juga.Rowan bernapas lega. Akhirnya Kiara dapat memulai hidup baru. Ini adalah gerbang pembuka untuk Kiara menuju ke masa depan.“Kapan kira-kira pernikahan diadakan? Apa ak

  • Hello Mommy   Bab 176 Aku Mau

    Kafi mengajak Kiara ke restoran hotel Maxton. Kafi memesan satu tempat di sana untuk menikmati makan malam romantis dengan Kiara.Restoran berada di rooftop hotel. Saat sampai sampai mereka langsung disuguhi pemandangan dari atas. Tampak gedung-gedung bertingkat menjulang tinggi. Lampu-lampu yang menyala tampak indah saat dilihat dari ketinggian. Langit malam pun tampak indah dengan bintang-bintang yang bersinar.“Kenapa sepi?” Kiara tidak mendapatkan satu orang pun di restoran.“Aku memesan semuanya.” Kafi ini makan malam romantis. Karena itu dia memesan satu tempat untuk beberapa jam.Kiara benar-benar tidak menyangka Kafi akan melakukan hal semacam itu. Itu membuat bahagia sekali, karena dengan begitu dia bisa menikmati makan malam romantis dengan Kafi.Kafi menarik mengajak Kiara ke tempat yang sudah dipesan. Alangkankah terkejutnya ketika melihat meja makan dihiasi dengan lampu-lampu kecil. Tampak begitu cantik sekali.“Kamu mempersiapkan ini?” tanya Kiara.“Iya.” Kafi menarik t

  • Hello Mommy   Bab 175 Jadi Daddy Gemma?

    “Kenapa Kak Kiara meminta aku pulang? Apa Kak Kiara baik-baik saja?” tanya Rowan yang panik. Dia takut kakaknya kenapa-kenapa.“Aku baik-baik saja. Hanya saja ada yang aku mau bicarakan denganmu.” Kiara pun menyampaikan apa yang membuatnya menghubungi Rowan.“Ada apa?” tanya Rowan.“Kafi menyatakan cinta padaku. Apa kamu mengizinkan jika aku menerimanya?” Kiara menatap lekat wajah adiknya.Rowan benar-benar tidak menyangka jika Kiara akan menanyakan hal itu. Dia pikir kakaknya sudah menjawab pertanyaan Kafi itu. Namun, ternyata sang kakak menanyakan padanya lebih dulu.“Terima kasih sudah mau bertanya padaku, Kak. Kak Kiara harusnya memberikan jawaban sesuai dengan keinginan Kak Kiara. Sekarang Kak Kiara sudah pulih. Jadi tidak apa-apa jika Kak Kiara menentukan pilihan sendiri.” Rowan menarik tangan Kiara.“Kamu bukan sekadar adikku saja. Kamu adalah waliku. Jadi memang sewajarnya aku meminta izin padamu.” Kiara tidak bisa mengingkari fakta jika Rowan yang bertanggung jawab dengan dir

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status