Ketiganya berjalan keluar gedung rumah sakit, Aspen yang tak tega melihat Amerika berjalan di sisinya segera membantunya. Tangan Amerika menggamit lengan Aspen dengan kuat, seperti ini membuatnya lebih baik dari sebelumnya.
Meski terlihat sehat tapi bahu Amerika masih terasa nyeri dan itu membuatnya tidak nyaman setiap kali dia bergerak.
Sambil menahan sakit, meringis sesekali Amerika masih bisa menahannya.
Saat sudah sampai di parkiran belakang gedung, Aspen dengan cepat menekan tombol kunci otomatis pada mobil Porsche warna hitam yang terlihat mencolok.
Amerika tertegun sesaat, menatap takjub mobil mewah di depannya. Benarkah dia akan naik mobil ini? Seumur hidupnya baru kali ini dia mencoba merasakannya.
Amerika menatap As
Saat itu juga suara panggilan telepon berdering dari dalam saku pakaian Niko.Mom Calling …Secepat kilat Niko melempar ponsel miliknya ke Aspen.Seperti sudah biasa dengan kebiasaan Niko, Aspen menangkap ponsel itu dengan cepat dan tepat mendarat di tangannya.“Hallo … Yang Mulia … saya Aspen.”“ASPEN … MANA ANAKKU.”Suara teriakan dari ujung telepon dapat di dengar oleh semua orang termasuk Amerika yang sudah berdiri dengan mulut terbuka.“Pangeran Niko …” jawab Aspen lalu menatap Niko.Dengan cepat Niko
Satu minggu telah berlalu …Amerika memutuskan untuk kembali ke rumahnya setelah dia yakin kalau dirinya sudah baik-baik saja.Kini yang ada dibayangannya adalah para penagih hutang yang akan menghajarnya atau bahkan membunuhnya.Memikirkan hal itu membuat Amerika bergidik ngeri.“Apa kau sudah siap Nona?” tanya Aspen saat dia keluar dari kamar dan melihat Amerika tengah duduk di sofa ruang tengah.Niko masih tertidur pulas setelah beberapa hari melakukan pekerjaan padatnya dan beberapa hari juga ketegangan antara Niko dan Amerika berkurang.Niko dan Aspen hampir setiap hari kembali ke rumah lewat tengah malam dan Amerika sudah tertidur, pun dengan
“Jadi, aku harus tinggal bersama kalian di sini?”Tanya Amerika lagi, lebih tepatnya menegaskan pertanyaannya.“Yups!”Jawab Aspen singkat lalu tersenyum.“Karena Niko tidak suka dengan orang yang terlambat, dengan kau tinggal di sini itu akan memudahkan semua pekerjaanmu tanpa harus bolak balik ke rumah lalu datang ke sini. Poin pertama pekerjaan utama kamu adalah membantu semua keperluan Niko, baik menyiapkan sarapan, pakaian dan segala hal keperluannya. Kedua, kau juga harus menemaninya kemanapun dia pergi selama jam kerja dan kalau ada pekerjaan di luar jam kerja kami akan memberikanmu bonus, sesuai yang tertera di pasal kedua. Selanjutnya semua hal yang berkaitan dengan kehidupan pribadi Niko tidak boleh disebarluaskan, ji
Mendengar teriakan Niko dari dalam kamar mandi, Aspen dengan cepat langsung berlari.Beberapa saat yang lalu tiba-tiba lampu padam, Niko tengah berada di dalam kamar mandi.Saat pintu dibuka, Niko tengah terduduk di lantai dengan lemas, kedua tangan mendekap kakinya, wajahnya tertunduk dia seperti kehilangan kendali. Aspen menyalakan lampu pada ponsel pribadinya agar Niko bisa melihat cahaya dengan jelas.Tubuhnya yang setengah telanjang dalam keadaan basah kuyup.Jantungnya naik turun, Aspen dengan cepat juga membawa Niko keluar dari kamar mandi.Amerika yang melihat kondisi Niko berubah menjadi terkejut, dia berdiri di luar dengan masih tercengang.Aspen sudah membawanya ke dala
Amerika sudah tiba di rumahnya, saat membuka pintu dia langsung terkejut melihat semua isi rumahnya berantakan.Menghela napas panjang Amerika masuk dengan berjalan sedikit berjinjit, berusaha menghindari beberapa barang miliknya yang masih layak pakai agar tidak rusak terinjak olehnya.Wajahnya berubah sedih saat dia berusaha membereskan satu persatu barang-barang miliknya yang berserakan semuanya.Memang kamar berukuran kecil itu tidak terlalu ada banyak barang akan tetapi semua barang ini juga masih terpakai olehnya.Buku-buku yang dia beli rusak parah padahal buku itu adalah buku panduan cara merawat rambut dan seni memotong rambut yang dia beli dengan menabung beberapa bulan lamanya dari hasil kerja kerasnya.Tidak bisa
Aspen sedang berada di sebuah ruangan bersama Niko dan Caesar, salah seorang anak buah Aspen.“Bagaimana hasilnya? Apa kalian sudah menemukan Bella?” tanya Niko pada keduanya.“Beberapa hari yang lalu kami menemukannya sedang menginap di sebuah hotel tak jauh dari tempat kejadian penembakan. Tapi keesokan harinya dia sudah tidak berada di sana.”Jelas Caesar pada Niko.“Aku pikir dia tahu kalau sedang kita awasi.” Ujar Aspen duduk dengan gelisah tangan kanannya mengepal.“Aku harap kita bisa segera menemukannya sebelum acara berlangsung. Aku ingin dia ditangkap secepatnya dan kita bawa pulang.”Niko meremas tangannya sendiri saat ber
Di istanah Rosen – Kediaman keluarga William.Nenek sudah duduk di meja makan saat menjelang makan malam. Beberapa anggota keluarga juga sudah berdatangan.Malam ini nenek mengundang semua keluarga besar untuk makan malam, sudah lama sekali mereka tidak berkumpul bersama.Alan William dan Lisa Hansen, kedua orang tua Niko duduk berdekatan dengan nenek. Mereka terlihat panik, karena malam ini Niko lagi-lagi absen untuk menghadiri acara ini.Adrian William berserta keluarganya juga sudah berada di sana.“Yang Mulia, kami sudah hadir semua. Ada apakah mendadak mengundang kami untuk jamuan makan malam hari ini.” Tanya Alex pada neneknya yang duduk di kursi kepala keluarga.
Aspen dan Amerika sudah berada dalam mobil yang dikendarai oleh Caesar.Amerika menatap lurus ke depan, memperhatikan Aspen dari belakang yang duduk di sebelah anak buahnya.Mobil ini berbeda dengan mobil yang kemarin dia naiki saat kembali dari rumah sakit.Diperhatikan cukup lama oleh Amerika, Aspen merasa ada sesuatu dia bertanya, “Apa yang sedang kau pikirkan, Ameerika?”Mendengar pertanyaan Aspen membuat Amerika sedikit terkejut karena dia juga tanpa sadar sudah terlalu lama memperhatikan pria itu, semenjak masuk dalam mobil tadi.“Eh, tidak … hm … “ Amerika menjawab dengan gugup dan pipinya merona karena merasa malu.Aspen yang melihat e