Jay dan Niko berjalan beriringan memasuki aula tempat pertunangan Priscilla dan Ares di selenggarakan, dua orang itu kini menjadi pusat perhatian para tamu undangan terutama tamu perempuan. Jay dengan setelan warna hitamnya dan Niko dengan setelan warna putihnya, membuat para perempuan sulit menentukan pilihan antara good boy atau bad boy.
"Hai, boleh kenalan?" sapa seorang perempuan.
"Maaf saya udah punya istri, kalo mau sama dia aja kenalannya." Jay mendorong Niko ke arah perempuan tersebut.
"Maaf, tapi aku pengennya kenalan sama yang pakai jas hitam." ucapnya.
Jay menahan tawa melihat Niko ditolak, wajah Niko mulai terlihat memerah karena menahan kesal. Niko kesal karena Jay menertawakannya, soal perempuan itu ia tidak mau ambil pusing karena perempuan itu juga bukan tipenya.
"Jay kita harus fokus sama rencana kita datang kesini, jangan di hirauin perempuan-perempuan yang datengin kita.
"Selamat, anda positif hamil Nyonya Sherin. Usia kandungan anda sudah delapan minggu,"Sherin syok, di tengah proses perceraiannya dengan Stefan ia dinyatakan positif hamil. Dokter memberikan sebuah kertas berisi catatan kehamilan juga foto hasil USG bayinya, tidak lupa juga dokter meresepkan beberapa vitamin agar bayi Sherin bisa bertumbuh dengan sehat."Bagaimana nak? kata dokter kamu sakit apa?" tanya Hilda, ia baru saja kembali dari kantin rumah sakit membeli makanan untuk Sherin."Sherin, hamil mah." jawabnya pelan."Hamil? sudah berapa minggu?""Delapan minggu," jawab Sherin, wajah Hilda nampak terlihat bahagia saat tau Sherin hamil."Cepat hubungi Stefan, dia harus tau kalau kamu lagi hamil nak."Sherin tidak bereaksi apa-apa, pasalnya Sherin tau kalau kini Kalina juga tengah hamil anak Stefan. Rasa benci di hati Sherin kini sudah lebih besar daripada cintanya, ia lebih memilih mengalah dan t
Kalina terpuruk meratapi nasibnya, impiannya untuk menjadi nyonya Stefan musnah sudah. Meskipun Stefan bilang ia akan bertanggung jawab, tetap saja statusnya akan tidak jelas. Kalina malu dan tidak tahu harus bagaimana menghadapi kedua orangtuanya, jika harus membesarkan anak tanpa suami Kalina dan bayi ini akan habis menjadi bahan hujatan orang-orang. Kalina melirik laci nakas yang ada di dekat ranjangnya, ia mengambil satu strip obat yang sudah ia siapkan sejak lama jika Stefan tidak mau bertanggung jawab."Maafin mamah ya nak, ini semua juga demi kebaikan kamu." ucap Kalina seraya mengelus perutnya.Kalina mengambil 1 tablet obat dan segera meminumnya, tapi hingga beberapa menit tidak ada reaksi apapun yang terjadi pada dirinya. Kalina mengambil lagi obat tersebut dan mendouble dosisnya, kini perutnya mulai terasa mulas dan nyeri tapi tidak ada tanda janin itu akan keluar. Masih belum puas juga, Kalina mengambil lagi obat tersebut dan m
Berkat daftar informasi tamu undangan pesta pertunangan Ares, akhirnya Dean dapat menemukan rumah seseorang yang pasti bisa menolong Priscilla. Dean awalnya tidak mau melakukan ini, tapi melihat fisik dan mental Priscilla yang hancur perlahan membuat Dean nekat melakukannya."Saya ingin menemui Jayden, apa benar ini tempat tinggalnya?" tanya Dean."Benar, silahkan masuk." jawab Niko seraya membukakan pintu untuk Dean.Setiap hari jika tidak ada pekerjaan Jay selalu berada di ruang galeri, entah hanya untuk tertidur ataupun mencoba semua barang yang ada disini."Jay, sekretaris Ares datang. Saya gak tau dia mau apa, tolong kamu temuin dulu." ucap Niko lalu keluar lagi menemui Dean.Jay nampak heran dengan kedatangan Dean ke kediamannya, firasatnya jadi tidak enak. Jay segera keluar dari ruang galeri dan menguncinya lagi, lalu menghampiri Dean yang nampak gelisah di ruang tamu.
Satu botol minuman jatuh dan pecah berserakan di lantai, entah sudah botol ke berapa Leonard menegak minuman alkohol tersebut untuk melepas penat pikirannya. Bisnisnya di ambang kehancuran, tidak ada investor yang mau bergabung di perusahaannya bahkan yang lainnya juga sudah menarik sahamnya dari perusahaannya. Andrew bisa saja kembali menaruh sahamnya disana, dengan syarat pertunangan antara Ares dan Priscilla dibatalkan tapi Leonard menolaknya.Rana dan Santi sudah tidak sanggup lagi bekerja di rumah ini, suasana rumah di rumah ini sudah jauh berbeda dan tidak lagi nyaman untuk ditinggali. Pernah suatu ketika, saat Leonard pulang dalam keadaan mabuk Rana mencoba menolong Leonard yang terjatuh di ruang tamu. Bukannya berterima kasih, Leonard justru malah hampir memperkosa Rana hingga Rana trauma keluar dari kamar saat Leonard sedang mabuk."Teh, ayo kita pergi. Mumpung pak Leonard lagi gak sadarin diri, kita pulang ke kampung halaman Sant
Sejak kemarin Leonard belum makan apapun dan hanya meminum minuman keras, perutnya terasa sakit tapi ia tidak punya uang untuk makan. Bahkan bensin mobilnya saja sekarang hanya tinggal sedikit, jika sudah habis maka mobil ini tidak bisa digunakan lagi. Karena tidak punya uang untuk memarkir mobilnya di tempat yang aman, terpaksa ia memarkirkan mobilnya di sebuah halaman kosong perkampungan. Leonard tidak tau sekarang sedang berada dimana, karena sedari tadi ia terus mengemudi tanpa tujuan.Leonard keluar dari mobilnya, ia membawa handphone yang kelak akan di jual untuk biaya makan juga mengisi bensin mobilnya. Lima belas meter dari jaraknya saat ini, ada sebuah warung makan yang lumayan ramai. Leonard berjalan ke warung tersebut, berharap bisa mendapatkan kemurahan hati si pemilik warung. Namun alangkah terkejutnya Leonard saat mengetahui siapa pemilik warung tersebut, perempuan yang dulu Leonard buang kini menjadi penjual warung makan dengan pakaian seder
Suara desahan dan lenguhan terdengar keras dari dalam kamar Ares, malam ini ia tengah menyewa seorang perempuan untuk melampiaskan nafsunya. Ia sudah jenuh menyetubuhi Priscilla, karena semakin hari Ares merasa seperti menyetubuhi orang dalam gangguan jiwa.Semakin hari kewarasan Priscilla semakin hilang, semua itu terjadi karena tekanan dan siksaan dari Ares juga obat-obatan yang selalu Ares suntikan padanya. Priscilla selalu menjerit ketakutan saat melihat sesuatu benda yang sekiranya bisa dibuat untuk mengikat tubuh, bahkan ia juga ketakutan setiap kali ada yang menyentuh tubuhnya termasuk Firda dan Dini. Firda dan Dini menjadi agak kesulitan dalam mengurus Priscilla, karena setiap Firda ingin memandikannya Priscilla selalu meronta-ronta dan bahkan Priscilla pernah menggigit lengan Firda hingga nyaris luka robek. Setiap Dini memberikan makan Priscilla juga selalu menolaknya, Priscilla selalu bilang kalau ia ingin mati saja menyusul Julie.Malam ini Prisc
Ares terus mondar mandir di dalam ruang sempit yang dihuni banyak orang, pikirnya sebentar lagi akan ada utusan dari Damian yang bertugas membebaskannya. Namun berjam-jam menunggu bahkan sampai seharian tidak ada yang datang mengunjunginya, ia terus berteriak memanggil polisi agar bisa menghubungi Damian. Biasanya mereka akan memperlakukan Ares dengan hormat meskipun statusnya adalah tahanan, tapi sekarang di mata para polisi itu Ares sama saja dengan para tahanan lainnya. Ares lupa kalau selama ini ia bisa hidup bak seorang raja berkat Damian, dan ketika Damian mengangkat kedua tangannya maka Ares hanya akan menjadi orang biasa."Brengsek! siapapun yang sudah menjebloskan saya ke penjara akan menerima akibatnya!" rutuknya sembari menggenggam erat jeruji besi pembatas."Woy berisik! ganggu orang aja!" ucap seorang lelaki bertubuh gempal dengan tato di sekujur tubuhnya."Diam kamu! berani kamu membentak saya?
Hari ini Jay berencena ingin mengunjungi Priscilla di rumah sakit, ia membawa satu buket bunga sebagai permintaan maaf untuk Priscilla. Jay tentu tidak tau apakah cara ini akan berhasil atau tidak, dan jika tidak Jay akan berusaha mencari cara yang lain demi bisa mendapatkan maaf dari Priscilla."Mau kemana?" tanya Niko yang masih sibuk sarapan di meja makan."Mau ke rumah sakit liat Priscilla," sahut Jay."Ya udah titip salam dari saya buat dia ya. Oh iya Jay, tadi pak Andrew berpesan kalau pagi ini kamu harus datang ke kantornya. Tapi karena kamu mau menemui Priscilla dulu, jadi biar saya yang akan menyampaikannya pada pak Andrew alasan keterlambatan kamu." jelasnya."Hmm," Jay mengangguk dengan mulut penuh roti, sengaja ia makan buru-buru agar bisa cepat menemui Priscilla."Jangan lupa kasih makan molly sebelum berangkat Nik!" titahnya.