Hello, Papa!

Hello, Papa!

last update最終更新日 : 2022-04-23
作家:  Author newbie完了
言語: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
9 評価. 9 レビュー
103チャプター
14.7Kビュー
読む
本棚に追加

共有:  

報告
あらすじ
カタログ
コードをスキャンしてアプリで読む

概要

Melarikan diri saat hamil

Tragedi

Drama

Pengkhianatan

Perselingkuhan

Wanita Kuat

Priscilla si gadis polos yang tertipu cinta kekasihnya, Stefan.Terjebak dalam rayuan Stefan hingga melakukan hubungan terlarang, dan berakhir ditinggalkan dalam keadaan hamil. Priscilla frustasi, hidupnya hancur karena ulah Stefan. Dalam kehancurannya, seorang lelaki dengan gayanya yang urakan datang dan menjadi penyelamat hidupnya.

もっと見る

第1話

Chapter 1

Priscilla menutup kancing baju tidurnya yang tadi sempat dilepas oleh Stefan, ia masih syok dengan tingkah liar Stefan. Priscilla menduga Stefan tengah mabuk, dari mulutnya tercium bau alkohol yang cukup menyengat.

"Aku bakal tanggung jawab kok, kamu gak percaya sama aku?"

Bujuk Stefan, membuat Priscilla bingung. Lima tahun Priscilla mengenal Stefan, dan sudah lima tahun pula mereka menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Stefan yang Priscilla kenal sangat baik dan sangat menjaga dirinya entah mengapa malam ini sangat berbeda, stefan meminta hal yang diluar batas dalam hubungan berpacaran.

"Kamu takut apa si Sil? Kamu kenal mami aku, mereka welcome sama kamu. Kalo kamu sampe hamil aku pasti bakal tanggung jawab Sil,"

"Tapi kamu janji Stef?"

Stefan mengangguk dan terus meyakinkan Priscilla, dengan setengah hati Priscilla mengiyakan permintaan Stefan. Ia hanya berharap jika suatu saat nanti terjadi sesuatu padanya Stefan akan menepati janjinya.

Cukup lama mereka bergelut dalam aktifitas panas ini, hingga pukul satu dini hari mereka baru selesai melakukannya. Ada noda darah di sela area intim Priscilla dan rasanya sangat menyakitkan untuknya, Stefan menciumi Priscilla berkali-kali dan terus mengatakan i love you padanya.

"Stef tolong tepatin janji kamu kalo sampe aku kenapa-kenapa ya?" Pinta Priscilla.

"Iya sayang, makasih ya untuk malam ini. Aku pulang ya?"

Priscilla mengangguk dan mengantar Stefan ke garasi untuk mengambil motor kesayangannya, setelah keadaan aman barulah Stefan pergi dari rumah Priscilla. Priscilla tidak bisa tenang, ia terus memikirkan hal yang barusan ia lakukan dengan Stefan. Perasaan menyesal terus membayangi hati dan pikirannya.

"Gak usah dipikirin Sil, Stefan pasti tanggung jawab kok." Gumam Priscilla guna menyingkirkan rasa khawatirnya.

*****

Setelah kejadian malam itu gaya pacaran Stefan dan Priscilla berubah, mereka yang tadinya berpacaran secara sehat kini sering melakukan having sex dan pergi ke klub malam. Tentu Priscilla tidak dengan senang hati melakukannya, ia mau melakukan itu semua karena tekanan dari Stefan. Ia takut Stefan akan meninggalkannya.

"Ayolah kamu gak asik banget, temen aku udah open table nih Sil."

"Tapi aku lagi gak enak badan Stef, mami papi aku juga ada dirumah."

"Terserah kamu lah, kamu gak asik banget Sil jadi cewek."

Melihat Stefan marah Priscilla langsung panik dan berusaha memenuhi keinginan Stefan, ia terpaksa membohongi orang tuanya lagi agar bisa pergi ke klub bersama Stefan.

Sesampainya disana mereka disambut oleh teman-teman Stefan yang tidak Priscilla kenal, dan sepertinya mereka juga bukan orang baik-baik.

"Wah jadi nih kayaknya, bagus banget bro mulus." Ucap salah seorang teman Stefan.

Ia terus memandangi tubuh Priscilla dan membuatnya risih, tapi Stefan malah secara sengaja menyuruhnya duduk di samping temannya itu.

Segelas minuman datang dipesan khusus untuk Priscilla, ia tidak ingin meminumnya namun lagi-lagi Stefan mengancamnya. Tegukan demi tegukan hingga akhirnya minuman itu lenyap, tidak butuh waktu lama minuman itu berhasil membuat Priscilla tidak sadarkan diri dan terus meracau tidak jelas.

"Sikat nih!"

Teriak Stefan sambil mendorong Priscilla ke dalam pelukan lelaki itu, tanpa Priscilla sadari ia sudah ditukar oleh Stefan dan Stefan menikmati pacar temannya di tempat lain.

*****

Mentari pagi menyeruak masuk dari jendela dan menyilaukan Priscilla yang tengah tidur terlelap, beberapa menit kemudian ia terbangun. Priscilla masih belum tau apapun tentang kejadian semalam, ia masih merasakan sakit di kepalanya dan terus berusaha memulihkan kesadarannya penuh.

Priscilla menyingkirkan selimut yang dipakai untuk menutupi tubuhnya, betapa terkejutnya saat ia tau tidak ada sehelai benangpun yang menempel di badannya.

"Stefan! Stefan!" Priscilla gelagapan, ia berusaha memanggil Stefan.

Namun bukan Stefan yang datang padanya melainkan teman Stefan, ia keluar dari kamar mandi hanya dengan memakai handuk untuk menutupi area intimnya. Ia menghampiri Priscilla dan terus menampilkan senyum menjijikkannya.

"Gue gak nyangka hebat juga permainan lo, padahal tampang lo polos banget." Ia menyentuh dagu Priscilla dan berusaha mencium Priscilla.

"Mana stefan?!" Tanya Priscilla dengan intonasi nada tinggi.

Ia tertawa, "Stefan? Ada tuh di Hotel Amarys sama cewek gue. Mau gue anter kesana biar kita bisa nge-sex bareng?"

Plakk!

Sebuah tamparan mendarat di pipinya, Priscilla menangis dan nafasnya berderu kencang menahan sesak amarah di dada. Tamparan dari Priscilla membuatnya naik pitam, ia membalas tamparan Priscilla dengan beberapa pukulan di wajah Priscilla.

"Dasar lonte!" Bentaknya sambil meludahi Priscilla lalu pergi.

Wajah Priscilla memerah akibat pukulan kencang tadi dan di sudut bibirnya ada luka robekan kecil, ia meringis kesakitan dan terus memanggil nama Stefan. Priscilla mencoba menghubungi Stefan berkali-kali tapi nihil, ia tau kalau Stefan telah mengabaikannya.

"Stefan brengsek!" Rutuk Priscilla.

Hotel ini sangat dekat dengan rumah Priscilla, ia takut jika ada orang yang melihatnya keluar dari hotel. Apalagi semalam ia sudah membohongi orang tuanya demi Stefan. 

Priscilla keluar dari hotel dengan menundukkan wajah dan menutupinya dengan sehelai tissue, tapi sepertinya nasib buruk memang sedang senang mengelilinginya. Priscilla tanpa sengaja berpapasan dengan tantenya, ia terkenal usil dan sering membicarakan masalah keluarga pada orang lain.

"Sil? Kamu ngapain di Hotel?" Tanya Amelia.

"Oh tante Amelia, aku cuma lewat aja kok tan."

Amelia sepertinya tidak percaya dengan alasan Priscilla, terlihat dari sorot matanya. Senyumnya sinis dan memandangi Priscilla dari atas hingga bawah, lalu mendekati Priscilla.

"Kamu bau alkohol, mami papi kamu pasti gatau kan?" Bisik Amelia.

Priscilla membulatkan kedua matanya, jantungnya berdegup kencang dan wajahnya mulai terlihat sangat panik.

"Ma- maaf tante, Sila pergi dulu." Tanpa menengok Amelia lagi Priscilla langsung pergi menggunakan taksi.

Amelia tertawa sinis, "haha bahan gosip baru nih, Julie pasti gak tau kalau anaknya main ke hotel murahan kayak gini."

****

Hingga kini Stefan masih belum bisa Priscilla hubungi, ia harus meminta penjelasan Stefan tentang apa yang terjadi kemarin malam.

"Sayang, are you okay?" Tanya Julie.

Melihat Priscilla yang terus melamun sejak kemarin membuat Julie khawatir, bahkan makanan favorit Priscilla yang Julie buatkan tidak disentuhnya sama sekali. Naluri keibuan Julie berkata bahwa putrinya sedang tidak baik-baik saja, namun Julie tidak akan bertanya kalau bukan putrinya sendiri yang bersedia bicara. Bukan Julie tidak perduli, kalau Julie yang bertanya lebih dulu mungkin Priscilla tidak akan jujur padanya. 

"Okay mi, aku cuma lagi gak nafsu makan aja karena sariawan." Ucapnya berbohong seraya menunjuk sudut bibirnya yang luka.

"Bener?" Tegas Julie.

Priscilla hanya mengangguk dan menampilkan senyumnya, jelas Julie tau kalau Priscilla sedang berbohong. Julie menebak kalau Priscilla sedang ada masalah dengan Stefan.

"Kamu gak ada masalah sama Stefan kan?"

Priscilla yang sedang mengunyah pisang keju tersedak saat mendengar nama Stefan disebut, memang salah ia berbohong pada maminya.

"Cuma masalah kecil mi."

"Selesaikan ya? Sekecil apapun masalah harus diselesaikan."

Julie mengusap kepala Priscilla, meski sudah mendengar jawaban Priscilla tapi hatinya masih tetap tidak tenang.

Priscilla tidak nafsu lagi untuk melanjutkan makannya, Priscilla membuka sosial media miliknya dan mencari sedikit hiburan. Namun Priscilla syok saat sebuah foto muncul di timeline-nya, Stefan bersama dua orang perempuan berpakaian minim sedang berpose di atas ranjang kamar hotel. Secepatnya Priscilla menghubungi Stefan, tapi lagi-lagi Stefan mengabaikannya.

Notifikasi chat masuk berurutan ke dalam ponselnya, semua teman Priscilla yang juga mengenal Stefan bertanya padanya tentang foto yang Stefan unggah. 

もっと見る
次へ
ダウンロード

最新チャプター

読者の皆様へ

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

コメント

user avatar
Latem Schot
bestnya nie klu ada extra chapter thor.... ^_^v
2022-09-26 15:56:05
0
user avatar
Ririn
novelnya bagus banget
2022-06-22 10:42:58
0
user avatar
Lunetha Lu
Ayo thor, promo di medsos biar tambah rame pembaca. Ceritanya bagus lohh
2022-04-12 15:42:53
0
user avatar
HER MAN
kira2 kapan UP NYA?
2022-04-02 13:26:38
2
user avatar
ANGEL'S DEATH
author kalo bisa yah... kasih tambahlah lebaranya jangan hanya 25_24 aja... terus koin 12 terus...kita yg gumpul koin udah sampai 95lebih hanya bisah baca 7 episode
2022-03-28 09:11:54
4
user avatar
Lunetha Lu
Bagus banget ceritanya!!
2022-03-27 13:48:59
1
user avatar
Author newbie
mohon maaf kepada readers, ada kesalahan upload pada chapter 71 ...
2022-03-27 08:50:09
0
user avatar
Ririn
novelnya bagus banget...
2022-02-28 18:02:11
1
user avatar
Zila Aicha
menarik.. g bosenin.. keren
2021-12-14 10:08:04
2
103 チャプター
Chapter 1
Priscilla menutup kancing baju tidurnya yang tadi sempat dilepas oleh Stefan, ia masih syok dengan tingkah liar Stefan. Priscilla menduga Stefan tengah mabuk, dari mulutnya tercium bau alkohol yang cukup menyengat."Aku bakal tanggung jawab kok, kamu gak percaya sama aku?"Bujuk Stefan, membuat Priscilla bingung. Lima tahun Priscilla mengenal Stefan, dan sudah lima tahun pula mereka menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Stefan yang Priscilla kenal sangat baik dan sangat menjaga dirinya entah mengapa malam ini sangat berbeda, stefan meminta hal yang diluar batas dalam hubungan berpacaran."Kamu takut apa si Sil? Kamu kenal mami aku, mereka welcome sama kamu. Kalo kamu sampe hamil aku pasti bakal tanggung jawab Sil,""Tapi kamu janji Stef?"Stefan mengangguk dan terus meyakinkan Priscilla, dengan setengah hati Priscilla mengiyakan permintaan Stefan. Ia hanya berharap jika suatu saat na
last update最終更新日 : 2021-10-14
続きを読む
Chapter 2
Sudah hampir empat hari Stefan tidak menghubunginya, Priscilla sudah tidak bisa bersabar lagi untuk menuntut penjelasan dari Stefan. Hari ini Priscilla berniat menemui Stefan di rumahnya, tapi entah mengapa tubuhnya hari ini terasa lemas. Suhu tubuhnya normal, tapi Priscilla merasa seperti orang sakit."Priscilla sarapan yuk? mami udah masak sup ikan kesukaan kamu nih." Panggil Julie dari luar kamar Priscilla.Mendengar kata sup ikan membuat Priscilla sedikit bersemangat untuk beranjak dari ranjang, apalagi ia memang sudah merasa lapar sekali tidak seperti biasanya."Aku otw ke bawah mi!" Teriak Priscilla.Ponsel Priscilla berdering, setting alarm pengingat haid Priscilla berbunyi. Priscilla baru ingat kalau hari ini jadwal menstruasi tiba, tapi Priscillia sama sekali belum merasakan tanda-tanda haid."Telat kali ya gara-gara kebanyakan minum alkohol." Ucapnya.Di balik pe
last update最終更新日 : 2021-10-14
続きを読む
Chapter 3
 Sudah satu bulan kejadian memalukan itu berlalu, namun Leonard masih enggan menyapa Priscilla. Hanya Julie yang selalu ada untuknya, walaupun Priscilla tau bahwa Julie juga kecewa berat padanya. Bahkan kekhawatiran Priscilla satu bulan yang lalu hampir terlupakan juga olehnya, hari ini siklus datang bulannya tiba tapi lagi-lagi darah haid itu tidak kunjung keluar juga. Priscilla menarik laci nakas yang ada di samping tempat tidurnya, mengambil benda yang selama ini ia sembunyikan. Priscilla tidak ingin menundanya lagi, jantungnya berdegup kencang saat alat itu mulai bekerja. 'tolong aku tuhan.' batin Priscilla. Ia membuka matanya perlahan dan menatap hasil yang muncul di testpack tersebut, seketika bahunya melemas dan testpack itu jatuh dari genggaman tangannya. "Aku hamil?" Ucap Priscilla seakan tidak percaya, tubuhnya bergetar. Masalah dengan kedua orangtuanya saja belum selesai, kini sudah muncul masal
last update最終更新日 : 2021-10-14
続きを読む
Chapter 4
"Priscilla, bangun sayang sudah siang."Ini sudah ke tiga kalinya Julie berusaha membangunkan Priscilla, namun tidak satupun jawaban terdengar dari dalam kamarnya. Ini tidak seperti biasanya, selelap apapun tidur Priscilla ia tidak akan pernah bangun lewat dari jam sembilan pagi. Julie yang sudah tidak sabar menunggu membuka paksa pintu kamar Priscilla dengan kunci cadangan."Sila?" Panggil Julie lagi.Kamar Priscilla kosong dan tempat tidurnya tertata rapih, Julie memeriksa ke dalam kamar mandi namun Priscilla juga tidak ada disana. Langkah Julie terhenti saat kakinya tanpa sengaja menyentuh sebuah benda yang tidak asing baginya, Julie mengambil benda kecil tersebut dan seketika tubuhnya jatuh tidak berdaya."Papi!" Teriak Julie, membuat Leonard terkejut."Ada apa mi?"Julie tidak sanggup berbicara, ia menyerahkan testpack tersebut pada Leonard. Rahang Leonard menge
last update最終更新日 : 2021-10-16
続きを読む
Chapter 5
Priscilla mulai merasa sangat bosan, seharian penuh yang ia lakukan hanya duduk dan membantu Yeyen berjualan di warung. Priscilla sudah tidak tahan lagi dan meminta izin pada Yeyen untuk berjalan-jalan sebentar, Yeyen awalnya tidak mengizinkan karena takut Priscilla akan tersasar tapi Priscilla terus membujuknya.Priscilla pergi keluar hanya dengan menggunakan daster usang milik Yeyen, cuma itu yang pas di badan Priscilla. Walaupun begitu ia masih tetap cantik.Terlalu menikmati perjalanannya, Priscilla sampai terlampau jauh berjalan dan tidak mengingat arah. Ia tersesat di sebuah jalur gang sempit, di ujung gang ada beberapa anak muda yang tengah berkumpul. Tatapan mereka membuat Priscilla tidak nyaman, Priscilla membalikkan badan berusaha menghindar dari mereka tapi sayang salah satu dari mereka mengejarnya."Hai cantik," sapa preman kampung itu.Priscilla tidak menyahutinya dan terus berjalan secepat mu
last update最終更新日 : 2021-10-16
続きを読む
Chapter 6
"Al?" Panggil Jay sambil mengetuk pintu kontrakan Alexa.Dua menit mereka menunggu akhirnya Alexa keluar dari rumahnya, ia menyambut Jay dengan senyum penuh di bibirnya. Tapi senyumnya hilang saat pandangannya teralihkan ke arah Priscilla, Alexa belum pernah melihatnya selama ini."Siapa dia Jay?" Jarinya menunjuk ke arah Priscilla."Dia temen gue, Al boleh gue minta tolong sama lo?""Tolong apa?" Perasaan Alexa mulai tidak enak, ia bisa menebak bahwa Jay akan menitipkannya disini."Gue titip dia di kontrakan lo boleh? Cuma beberapa hari aja sampe gue nemu tempat tinggal buat dia."Alexa tidak langsung menyahuti permintaan Jay, ia melirik dulu Priscilla dari atas hingga ke bawah. Pandangannya langsung berbinar saat melihat cincin dan gelang berharga fantastis tertaut di tangan Priscilla, ia bisa menebak Priscilla bukan anak dari kalangan sepertinya dan Jay.
last update最終更新日 : 2021-10-18
続きを読む
Chapter 7
 Suara ribut dari luar membangunkan Priscilla dari tidurnya, terdengar suara dua lelaki tengah beradu mulut dengan Alexa. Priscilla enggan melihatnya tapi sepertinya Alexa benar-benar butuh bantuan."Ada apa ini?" Tanya Priscilla."Pergi gak lo atau mau gue panggil polisi?!" Bentak Alexa.Dua lelaki itu pergi saat mendengar ancaman dari Alexa, Alexa nampak frustasi dan terduduk di depan pintu sambil memijit kepala dengan kedua tangannya."Kak ada apa sih?""Gak apa-apa, sorry udah bikin istirahat lo keganggu." sahut Alexa.Melihat respon Alexa yang seperti itu Priscilla tidak mau bertanya lagi, ia merasa Alexa tidak ingin siapapun tau masalahnya.Priscilla melihat jam yang terpajang di dinding, ia baru ingat kalau satu jam lagi akan pergi ke dokter kandungan untuk memeriksa kandungannya. Priscilla bergegas mandi lalu berdandan secant
last update最終更新日 : 2021-10-20
続きを読む
Chapter 8
 "Pagi bumil cantik." Sapa Jay dengan intonasi nada ceria.Priscilla tercengang melihat penampilan Jay pagi ini, ia nampak rapih dengan kemeja putih dan celana bahan berwarna hitam. Kaki yang biasanya selalu menggunakan sepatu bots kini menggunakan sepasang sepatu pantofel mengkilap, piercing yang menghiasi tubuhnya juga kini sudah tidak ada."Ini beneran kak Jay kan?" Tanya Priscilla. Jay tertawa, ia tau kalau Priscilla pasti syok dengan penampilannya sekarang. Hari ini Jay mendapat panggilan kerja di sebuah perusahaan arsitektur, ia berusaha mati-matian berdandan serapih mungkin agar penampilannya terlihat sopan."Doain gue lolos interview ya?" Jay mengelus kepala Priscilla pelan."Pasti kak! Aku doain biar kakak lolos terus jadi arsitek terkenal ya." Sahutnya."Hey kamu jangan nakal ya, papa Jay berangkat kerja dulu." Jay tanpa sadar mengelu
last update最終更新日 : 2021-10-22
続きを読む
Chapter 9
Priscilla membalut luka di jarinya yang terkena pisau saat memasak, ia memasak beberapa makanan untuk Jay walaupun rasanya mungkin sedikit meragukan. Sudah hampir sore Jay belum juga kembali, semua masakan yang Priscilla sajikan juga sudah mulai hampir dingin.Menjelang maghrib Jay baru menampakkan batang hidungnya, ia tampak kusut dan lelah. Penampilannya yang tadi sangat rapih kini terlihat berantakan, bibirnya tersenyum saat melihat Priscilla yang tengah menunggunya di depan rumah."Maaf ya gue pulang telat.""Gak apa-apa kak, ayo masuk aku udah masak buat kakak."Priscilla menarik tangan Jay untuk masuk ke dalam rumah, tapi Jay justru menghentikan langkahnya dan melihat jari Priscilla yang terbalut plester. "Tangan lo kenapa?""Kena pisau, gak apa kok kak cuma kegores sedikit aja."Jay menghela nafas kasar, "lain kali hati-hati, dan kalo bi
last update最終更新日 : 2021-10-24
続きを読む
Chapter 10
Jay meregangkan tubuhnya yang terasa pegal, ternyata pekerjaan sebagai office boy cukup melelahkan juga baginya. Bis terakhir juga sudah lewat dari kantornya, terpaksa Jay berjalan kaki beberapa ratus meter ke pangkalan angkot."Jay!" Sapa Kalina yang baru keluar dari parkiran gedung."Lo jalan kaki Jay?""Iya, gue ketinggalan bis terakhir.""Ayo gue anter pulang." tawar Kalina.Jay terus menolaknya karena arah rumah mereka berbed, tapi Kalina terus memaksanya bahkan mengancam akan marah jika Jay terus menolak. Mau tidak mau Jay menurutinya,  sepanjang jalan Kalina terus mengoceh dan bertanya banyak tentang Jay. Jay hanya menjawab ocehan Kalina seadanya karena ia sedang fokus menyetir, lagipula ia tidak suka terlalu banyak bicara apalagi bukan untuk membicarakan hal yang penting. Seperti biasanya, Priscilla dengan setianya menunggu Jay di depan rumah sambi
last update最終更新日 : 2021-10-26
続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status