Share

17. Runtuh

Aku membuka mataku, menggerakan tubuhku saat ku rasakan kaku yang teramat sangat di punggung dan leherku.

KREK

Aaaaah, memang paling enak merasakan punggung dan leher yang lega setelah tulangmu berbunyi karena perenggangan.

Ku pandang sekeilingku, ada bayangan tubuh manusia yang melayang di depan pintu, hampir saja aku berteriak jika tidak ingat di mana sekarang aku berada.

Ruang keluarga, dengan jam menunjukan pukul 5 pagi dan suasana yang masih sepi. Oh iya, bayangan orang tadi tentu saja satu dari sekian banyaknya kerangka tubuh manusia yang keluargaku miliki.

Tadi malam Arbel tertidur setelah ku cekoki obat yang sudah ku gerus, meski ada perlawanan terlebih dahulu, tentu saja aku lebih gesit dan lebih kuat untuk mendominasi Arbel.

"Hoam..."

Benar saja, Arbel tertidur di kamarku, di ranjangku, sedangkan aku si tuan rumah harus tidur di sofa di ruang keluarga.

Sudah ku tebak sejak melihat wajahnya yang hampir ngiler di stasiu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status