Share

18. Awas Ada Anto

Di dalam dapur yang hangat dengan tepung yang berserakan, aroma kue sehabis di panggang, dan rasa manis dari cupcake yang baru saja di kecap Ares mengeluarkan semua beban terpendam di dirinya, menangiskan dengan pelan semua gundah dan laranya, membasahi pakaian Arbel dengan air mata asinnya.

Dengan lembut Arbel mengusap kepala Ares, mendekapnya dengan rengkuhan yang erat, tidak peduli apakah kini tangan kotornya ikut mengotori kemeja yang Ares kenakan.

"Kenapa kamu masuk jurusan pendidikan?"

Itu adalah tanya Ares saat dia melepaskan pelukan Arbel dan mulai bersikap seperti biasa lagi, Ares malu, Arbel dapat lihat dari pipinya yang bersemu sangat terang. Begitu pun Arbel, saat mereka tersadar apa yang sudah mereka lakukan, kecanggungan tentu tidak dapat terelakkan.

"Karena ini yang saya suka? Karena ini yang saya bisa?"

Arbel menimang nimang jawaban apa yang sekiranya pas untuk pertanyaan Ares. "Saya suka anak kecil, dan a

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status