Huh, Menghela napas pendek, satu sudut bibir Ellina terangkat tipis. Apa dia terlihat sangat menyedihkan meski dia tak memiliki nama keluarga di belakang namanya? Apakah hanya karena dia bukan lagi anggota keluarga Rexton, keluarga Reegan berpikir dia tak memiliki tujuan? Tak memiliki singgahan? Apakah dia terlihat sangat miskin hingga kedua orang tua Kenzie berpikir uang dapat menggerakkan hatinya? Bahkan jika dia sangat kekurangan, dia tak membutuhkan uluran tangan siapa pun untuk keuangan! Karena dia merasa sanggup berdiri sendiri hanya dengan mengandalkan kemampuannya! Jadi, apa alasan dia harus menerima penghinaan ini? Bahkan jika itu Kenzie, dia juga tak menginginkannya! Orang-orang kaya ini, benar-benar sangat mengerikan! Dalam satu waktu menginginkan dia menjadi anggota keluarga dalam acara perjodohan, lalu membuangnya jika dia tak memiliki nilai! Siapa yang berani menilai tentang semua hal yang tak dia miliki? Meski jika ayah dan ibu kandungnya mati, tak ada satu pun oran
Mobil itu melaju meninggalkan halaman villa di ujung selatan. Ellina duduk di belakang dengan tenang, tangannya membalikkan buku yang sempat dia baca sebelum kedatangan orang tua Kenzie. Ini adalah satu-satunya barang yang dia bawa dari villa. Sedetik kemudian matanya terpaku pada cincin di jari manisnya, entah bagaimana perasaannya menjadi rumit. "Kita akan memasuki kota setengah jam lagi," tegur Raven datar. Azzura melirik ke belakang karena merasa Ellina sangat tenang. "Apa ada yang kau butuhkan?" Ellina mendongak, menggeser buku di tangannya tanpa minat. Matanya menatap jalanan yang mulai ramai dan tanpa sadar senyumnya mengembang. Satu bulan, selama satu bulan dia jauh dari keramaian. Dia terkurung tanpa alasan dan saat dia bisa kembali, itu adalah untuk pergi dari kota tempat ia di besarkan. Beberapa orang tak menginginkannya ada di kota ini, tapi deretan orang yang harus dia temui juga terbayang rapi. Tak mendapati jawaban, Azzura melirik Ellina sekali lagi. "Apakah ada yan
Azzura adalah orang yang paling waswas tepat ketika pemberangkatan Ellina dari bandara. Dia selalu melihat telepon genggamnya yang tak pernah jauh darinya. Melirik Raven yang tenang, tentu tak ada yang tahu apa yang dia rencanakan. Bagaimana bisa dia rela gadis yang tak layak itu memeras keluarga setelah menggoda putranya? Bagaimana bisa gadis rendahan yang tak memiliki apa-apa memiliki saham keluarga Reegan dengan begitu mudah? Tak peduli apa yang telah dia lakukan putranya, itu tetap putra kesayangannya dan keluarganya tak harus membayar kompensasi apa pun! Sedikit pun, gadis itu tak berhak mendapatkan kompensasinya. Jadi, kenapa jika suaminya mengirimnya jauh ke lain negara? Dia hanya perlu mengasingkannya ke tempat yang tak semestinya lalu membunuhnya secara tiba-tiba. Tak akan ada yang curiga, karena dia meletakkan orangnya dengan sangat hati-hati. Bahkan suaminya tak menyadarinya, bahwa dia benar-benar berniat melenyapkan Ellina. *Jika rumah utama keluarga Reegan tampak tenan
Selama perjalanan menuju rumah utama keluarga Reegan, Kenzie hanya diam. Lander bahkan tak berani mengeluarkan suara sampai perintah dingin Kenzie turun. "Cari tahu kemana Ellina pergi, siapa yang mengirimnya dan jam berapa dia pergi ke negara Y." "Negara Y?" Ulang Lander terkejut. "Tuan, apakah nona pergi ke negara Y? Dari mana tuan tahu? Tapi-""Lander!" Potong Kenzie geram membuat Lander diam. "A-aku akan mencarinya." Selama perjalanan tangan Kenzie selalu mengelus kepala Bing Bing yang di letakan di pangkuannya. Serigala putih itu tampak sangat menikmatinya dengan mata terpejam malas. Sedangkan Lander mulai menghubungi semua orang-orangnya untuk mencari semua informasi secepat mungkin. Tak lama, hanya dalam hitungan menit kedepan, beberapa informasi mulai masuk dengan tanda telepon genggamnya yang berdering berkali kali. "Tuan, ini adalah orang-orang tuan besar pada awalnya, lalu Nyonya besar mengganti pada akhirnya. Ada enam orang total dalam pesawat. Tapi yang mengikuti no
Rumah utama keluarga Rexton, tampak lenggang dalam kesunyian. Ruang utama yang luas itu tampak kosong dan tak berpenghuni. Di antara dari banyak barang yang tertata rapi, patung emas pemberian Ellina sebagai hadiah ulang tahun Aldric Rexton beberapa waktu lalu terlihat mencolok di antara barang lainnya. Tanpa alasan, Aldric tetap mempertahankan hadiah Ellina tanpa berniat menjualnya meski tahu harga barang itu bisa membantu keuangan keluarganya. Tak hanya sekali, secara diam-diam Aldric mencari keberadaan Ellina. Dia bahkan tidak pulang sejak Ellina menghilang dan keberadaan Kenzie sulit ditemukan. Dia membawa seluruh surat penting dan tak meninggalkan satu pun bahkan tak peduli meski Vania memintanya pulang. Ini karena mereka bertengkar hebat terkait kejujurannya yang masih mencintai ibu Ellina. Dan kejujurannya yang tanpa sengaja mengatakan bahwa dia membenci Ellina itu membuat penyesalan dalam di hatinya. Satu fakta bahwa dia membesarkan Ellina dengan penuh rasa sabar dengan menek
Sekelebat bayangan putih berlari dalam waktu cepat. Hanya dalam sekedip mata, sebuah teriakan terdengar diiringi dengan darah yang terciprat. Sejak kata-kata Kenzie jatuh, Lander dengan cepat melemparkan tubuhnya kesamping untuk menjauh. Dan benar saja, saat dia mencoba berbalik, hewan besar putih itu sudah menerkam leher sang pemandu dengan ganas. Sang pemandu yang jatuh telentang saat berat badan yang hampir mencapai seratus kilo itu menerjang lehernya hanya bisa berteriak kesakitan. Satu tusukan demi tusukan dari kuku-kuku panjang runcing itu mengoyak kulitnya diiringi patah tulang yang terdengar. Darah menggenang, tak mencapai waktu lima menit, suara sang pemandu tak lagi terdengar dengan tubuh yang bersimbah darah. Meski lawannya tak lagi bergerak, Bing Bing sama sekali tak berhenti. Tangannya bahkan lebih fasih mengoyak dada bahkan perut untuk menggali jantung dan seluruh organ dalam sang pemandu dengan liar. Sebuah cincin menggelinding dari saku baju sang pemandu saat terkama
Di luar perusahaan Reegrand World Group itu tampak sangat sunyi. Aldric baru saja merasa tertekan saat lagi-lagi tak dapat bertemu dengan Kenzie meski telah mencoba berkali kali. Dia sangat mengerti bagaimana nasib keluarganya jika Kenzie benar-benar tak mengijinkannya untuk menemui Ellina dan berakhir kerjasama yang putus. Lalu, kesesakan meremas hatinya saat dia melihat sebuah sertifikat di tangannya saat nama Ellina tercetak jelas di tangannya."Tak ada jalan lain, aku harus melelangnya. Dan menyetujui semua syarat yang ada. Tanah ini sangat luas, dan dengan tawaran yang masuk haruslah cukup mengisi dana perusahaan yang kosong. Karena Kenzie menolak keras niat baikku, dan Ellina yang juga tak berniat membalas semua pesanku, maka bukan masalah jika aku harus bersikap kejam. Ikatan tanpa darah ini, mungkin memang seharusnya berakhir." Ada nada sedih dalam kata-katanya, tapi bagaimanapun juga dia harus bertindak cepat untuk menyelamatkan nama keluarganya yang hampir runtuh. Kesulitan
Kota C, Negara Y. Ellina menatap bangunan tinggi dengan plakat "Canuto Hotel" yang ada di depannya. Dia menoleh ke belakang, pada keramaian sebelum akhirnya masuk ke dalam hotel. Menyebutkan nama Lykaios dan namanya, dia akhirnya mendapatkan sebuah kunci kamar VVIP tanpa menunggu lama. Di dalam kamar, dia duduk sendiri dengan menatap langit malam Negara Y yang mendung. Seluruh perasaannya tenggelam dalam sebuah ingatan panjang hingga akhirnya dia terdampar di sebuah negara yang tak pernah dia bayangkan. Sejak kehidupannya yang mati di bawah hewan peliharaan suaminya sendiri hingga dilahirkan kembali, satu-satunya hal yang tak berubah adalah banyak orang yang menginginkan kematiannya. Jika dulu Kenzie, Lexsi, dan Vania, kini dalam kehidupan ini bahkan keluarga Reegan pun menginginkan kematiannya. Dunia, apakah sesulit ini untuk memberiku jalan bahagia? Ellina mendesis perih saat luka ingatan masa lalu, masa kini dan luka di punggungnya terasa nyeri. Dia yakin luka di punggungnya ya