Share

Ledakan Peringatan

“Apa benar dia ibuku?” Hero bertanya-tanya, tiga hari berlalu sejak festival berdarah yang membuat setiap orang siaga hingga saat ini.

Hero berjalan menuju istana dari latihan malamnya, otot-otot di tubuhnya sekarang lebih terbentuk. Kecepatan dan ketangkasannya juga membaik, namun ia masih saja belum dapat mengalahkan Arion saat latihan di siang hari.

“Walau dalam mimpi, semoga nanti aku bisa bertemu dengannya lagi,” lirihnya pelan dan tersenyum.

Dulu Hero memang tak penasaran tentang orangtuanya, ia tak pernah mencari tahu, karena menurut Hero jika ia berada di panti asuhan itu berarti orangtuanya tak membutuhkan Hero. Namun sekarang berbeda, ia sangat ingin tahu, “Mungkin saja terlempar ke kota ini menjadi jalanku untuk menemukan kedua orangtua kandungku,” kata Hero penuh harapan.

Ia sudah sangat bersyukur diangkat menjadi anak oleh Atalla dan Mana, tetapi Hero penasaran apa alasan orangtuanya menitipkan Hero di panti asuhan.

“Aduh!”

<
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status