Share

Melipat Luka

"Apa kabar?"

Hasna tersenyum dan menyambut uluran tangan Azka dengan canggung. "Baik."

Azka menggangguk, ikut tersenyum. Dia tak mengira Hasna yang menangani promosi usaha barunya.

"Silakan duduk." Azka berjalan menuju kursinya, setelah Hasna bergerak duduk di depannya.

Ada gelombang aneh, tapi menyenangkan merambat ke dada Azka, melihat Hasna berada tepat di hadapan. Wanita itu masih terlihat memesona. Auranya pun memancarkan kepercayaan diri yang sangat kuat.

"Aku enggak ngira kalau kamu photografernya," ujar Azka memulai pembicaraan.

"Aku juga enggak ngira kamu yang punya kafe." Hasna membalas singkat.

Azka mengangkat bahunya ringan, dia tersenyum menatap Hasna dengan lembut. "Aku juga enggak ngira usahaku bisa berkembang kayak gini. Semua ketidaksengajaan aja." Sadar mengucapkan kalimat yang sama berkali-kali, keduanya kembali melempar senyum canggung.

"Kamu masih kerja di BUMN, kan?"

Pria itu menggeleng. "Aku dipecat," ujar Azka ringan.

"Kenapa?" tanya Hasna dengan raut terkejut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
jadi laki2 koq bodoh dan lembek
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status