Share

Part 42 Menjeput Raka, Menghajar Inur

Seketika Raka menangis dalam gendongan mas Bayu. Suara bapak sangat lantang, begitupun mas Bayu menjawab. Aku terpana menahan hati. Bukan karena takut, tapi syok jika seperti ini jadinya.

"Aku akan bawa Raka, baik kalian suka atau tidak!" Lalu mas Bayu membalikan badan menuju mobil terpakir.

"Tunggu!" teriakku, hingga ia membalikan badan.

"Raka masih menyusui, seandainya di tanganmu anakku tersiksa dan sakit, aku tak segan melaporkan kasus penelantaran anak. Kita sama-sama tau gimana sikap semua keluargamu, Mas." Menekan ucapan, ini agar Raka kembali padaku. Aku yakin ia tak kan bisa mengurus Raka.

Kami saling beradu pandang. Rasa hati semakin kesal melihat tindakannya hari ini. Apakah begini sifat aslinya yang baru kuketahui sekian lama kami berumah tangga.


Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
jangan kasih ampun.... semoga Bayu di pecat lagi.. biar tau rasa dn keluarganya... dia pun dpat kerja karna lesaaran dan ketabahan istri yang selalu bersedia sisinya.. udah enak lupa gimana sakitnya pas jalan bersama dan dihina
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
Jangan kasih ampun rina, itu udah termasuk kekerasan pada anak2 ,
goodnovel comment avatar
Riska Wahyu Suryani
sy baca pas cie "batu lebih percaya kata² cie inur,& jaka". smp d bab ini, uhhhhh gemes, jd ikut greget.... pengen ikut ngeremes.... ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status