Share

Alvin

“Kay... aku ingin bercerita sesuatu. Untuk pertama kalinya kisah rahasia ini sampai ke telinga orang lain. Jangan tanya alasan kenapa aku memilih cerita denganmu.”

“Apa... ada hubungannya sama aku?”

Alvin menghela napsa. Dia memejamkan mata seolah sedang menggali ingatan yang jauh. Perlahan bibirnya mulai mengucapkan kata-kata. Sebuah cerita yang kamu juga harus tahu. Bahwa tidak ada orang yang sempurna, termasuk Sultan, aku, juga Alvin.

***

 “Sayang, kamu pulang jam berapa?” tanya seorang perempuan cantik melalui sebuah sambungan telepon. Suara di seberang sana menjawab dengan santai.

Padahal perempuan bergaun biru muda itu tengah menunggu dengan cemas. Ia berkali-kali menggigit kukunya yang runcing lalu menutup ponsel dan membuang dengan kasar ke atas tempat tidur. Mata bulatnya menatap sendu jalanan ibu kota. Jendela apartemen tempat tinggalnya sangat jernih. Ia bisa melihat seekor kucing yang tengah

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status