共有

Bab 67

作者: Natalie
"Jessica, aku akan mengantarmu pulang."

Suara yang dalam dan merdu terdengar.

Jessica tanpa ragu berjalan menuju Dany, lalu meninggalkan ruang perjamuan.

Calvin berdiri di tempat dengan wajah yang tampak sangat muram.

Ketika Sindy melihat keadaan itu, matanya berkilat penuh kegembiraan. Dia berkata dengan nada lembut.

"Calvin, angin di luar sangat kencang, aku merasa nggak nyaman naik taksi ...."

Calvin meliriknya, lalu berkata dengan nada acuh tak acuh, "Aku akan menyuruh Edric mengantarmu."

Setelah berkata demikian, Calvin meninggalkan Sindy, langsung pergi dengan tergesa-gesa.

Di sisi lain.

Musik ringan yang merdu mengalun di dalam mobil.

Dany menatap Jessica. Ketika melihat wajah Jessica yang penuh kekhawatiran, dia pun bertanya, "Kenapa? Apa kamu nggak bertemu dengan Lia?"

"Aku bertemu dengannya." Jessica ingin berbicara, tetapi ragu. Akhirnya, dia berkata dengan suara pelan.

"Apakah kamu dan Nona Lia pernah bersama?"

Gerakan tangan Dany sedikit terhenti, suaranya terdengar sediki
この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード
ロックされたチャプター

最新チャプター

  • Hitung Mundur Kepergian Nona Jessica   Bab 100

    Calvin mengernyit, suaranya dalam dan berat saat berkata, "Tapi, di hatiku cuma ada kamu."Begitu kalimat itu keluar, Jessica tiba-tiba tertawa.Tawa di dalam ruangan makin keras, membuat ekspresi Calvin tampak khawatir. Dia menatap Jessica dengan cemas.Beberapa detik kemudian.Jessica menyeka air mata di sudut matanya, lalu membuka mulut, mengucapkan setiap kata dengan tegas."Di hatimu benaran cuma ada aku atau cuma karena sifat posesifmu?"Selama tujuh tahun menikah, berapa kali Calvin lebih memilih Sindy daripada dirinya?Sekarang, masih bisa-bisanya pura-pura sangat cinta?Jessica menyunggingkan senyum tipis, lalu berbalik pergi tanpa menoleh sedikit pun.Calvin sempat mengulurkan tangan, tetapi matanya penuh penyesalan.Melihat sosok ramping itu benar-benar menghilang dari pandangan, dia berdiri terpaku dan tak bisa bergerak.Sementara itu.Cahaya pagi menembus jendela dan jatuh ke dalam kamar.Setelah Jessica kembali, dia mendapati Ella sudah terbangun.Gadis itu menatap kosong

  • Hitung Mundur Kepergian Nona Jessica   Bab 99

    Calvin mendengar pertanyaan Ricky. Gerakannya sempat terhenti sejenak, teringat akan sikap dingin Jessica kemarin.Karena insiden pura-pura sakit waktu itu, dia tahu Jessica sudah kehilangan kepercayaan pada mereka berdua.Namun.Saat menatap mata Ricky yang penuh harap, Calvin membuka mulut, suaranya agak serak."Ricky, Ayah akan cari cara."Ricky menunduk kecewa karena tak mendapat jawaban pasti.Beberapa saat kemudian.Ricky berkata dengan lirih, "Sayangnya, aku nggak ketemu kunang-kunang."Mendengar itu, ekspresi Calvin langsung dingin. Nada suaranya tegas saat dia berujar, "Lain kali kamu nggak boleh pergi sendiri ke tempat berbahaya. Paham?"Ricky memalingkan wajahnya. Dia menggumam."Tapi, aku mau tangkap kunang-kunang buat Ibu. Kalau Ibu senang, dia mau ajak aku ke taman hiburan. Ayah 'kan sibuk terus, makanya aku pergi sendiri."Kelopak mata Calvin sedikit berkedut. Hatinya campur aduk antara lelah dan perih. Dia hendak bicara saat tiba-tiba ….Tok, tok!Terdengar ketukan pint

  • Hitung Mundur Kepergian Nona Jessica   Bab 98

    Jessica bisa memahami perasaan Dany saat ini. Dia mengangguk ringan dan berkata dengan suara pengertian."Ya, kalau butuh bantuan, bilang saja."Setelah Dany pergi, suasana di sekitar langsung hening.Kamar rumah sakit ini cukup luas. Selain ranjang tempat Ella berbaring, di sebelahnya juga ada satu ranjang lipat untuk pendamping.Jessica berencana bermalam di sini malam ini. Dia merogoh saku, hendak mengambil ponselnya, tetapi malah menemukan dua ponsel.Ternyata, saat buru-buru keluar tadi, dia tak sengaja membawa ponsel milik Ella.Tring!Suara notifikasi pesan tiba-tiba terdengar.Jessica melirik ke arah Ella yang tertidur pulas, lalu tanpa sadar matanya menatap ke layar ponsel yang menyala."Kematian Soni itu salah kamu!""Kalau saja kamu nggak minta putus, dia nggak akan nekat bunuh diri.""Kamu masih bisa hidup setelah semua itu?"…Mata Jessica membelalak, pupil matanya menyempit. Melihat pesan-pesan jahat itu, rasa penasaran yang selama ini dia simpan akhirnya terjawab.Pantas

  • Hitung Mundur Kepergian Nona Jessica   Bab 97

    Jessica mengernyitkan dahi. Begitu melihat Calvin, reaksi pertamanya adalah menghindar. Dia tak ingin terlibat urusan apa pun lagi dengan mereka.Namun.Tepat saat itu, Calvin seperti menyadari keberadaannya, lalu menoleh dan melihat ke arahnya.Pandangan mereka bertemu. Tatapan mereka saling mengunci.Sorot mata Calvin agak cerah. Dia melangkah cepat mendekat, suaranya terdengar agak terkejut."Jessica, kamu juga di sini?"Lalu, ekspresinya berubah jadi cemas dan perhatian."Ada apa? Kamu sakit?"Jessica menatapnya dingin, menggeleng pelan. Dia menjawab, "Terima kasih atas perhatian Pak Calvin. Aku baik-baik saja."Calvin menghela napas lega, tetapi melihat sikap dinginnya, hatinya terasa sesak.Suasana mendadak jadi canggung.Jessica menatap mereka berdua dengan sorot dingin, lalu berbalik hendak pergi. Namun, Calvin tiba-tiba menarik pergelangan tangannya."Jessica, dengar dulu penjelasanku."Ekspresinya penuh keteguhan. Dia langsung menumpahkan semua yang belum sempat dikatakan di

  • Hitung Mundur Kepergian Nona Jessica   Bab 96

    Wajah Ella pucat seperti kertas, tubuhnya sedingin es, dan dia sudah pingsan karena kehilangan terlalu banyak darah.Dany langsung menggendongnya dan melangkah cepat menuruni tangga, sementara Jessica memungut ponselnya dan segera menyusul.Tak lama, mereka tiba di rumah sakit. Ella langsung dibawa ke ruang gawat darurat.Di lorong rumah sakit.Jessica menunduk. Ekspresinya penuh penyesalan dan rasa bersalah. Nada suaranya terdengar berat."Ini semua salahku. Kalau saja aku lebih cepat menyadari perubahan suasana hati Ella, semua ini pasti nggak akan terjadi."Beberapa hari ini, dia terlalu sibuk menyelidiki masalah Keluarga Sudarso, ditambah Ella memang sudah lama tidak kambuh, makanya Jessica menjadi lengah.Namun, Dany sama sekali tidak menyalahkannya. Dia mengepalkan tangan dan memukulkannya ke dinding dengan keras, seolah tak merasakan sakit sedikit pun."Ini bukan salahmu. Aku juga gagal jadi seorang kakak."Suaranya serak, penyesalannya sama dalamnya dengan Jessica.Namun.Karen

  • Hitung Mundur Kepergian Nona Jessica   Bab 95

    Ricky terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Wajahnya pucat dan mulutnya terus bergumam."Ibu."Calvin mengernyit. Hatinya ikut teriris. Dia mencoba menenangkannya."Ricky, kalau kamu sembuh, Ayah akan ajak kamu ketemu Ibu, oke?"Mendengar itu, Ricky pun berhenti rewel. Dia memejamkan mata dan tertidur lelap.Sindy menggigit bibir bawahnya.Anak tak tahu terima kasih ini … Dia sampai rela mempertaruhkan nyawa demi menemani anak itu cari kunang-kunang ke luar kota, tetapi yang ada di kepala anak itu tetap saja Jessica.Dia berpikir sejenak, merasa tak terima begitu saja, lalu mulai menjelekkan Jessica di depan Calvin."Calvin, Nona Jessica benar-benar kejam. Dia memanfaatkan kerinduan Ricky padanya buat mendorong Ricky melakukan hal berbahaya begitu."Begitu kata-kata itu meluncur, suasana di dalam kamar seketika membeku.Calvin mengerutkan kening lebih dalam. Dia berkata dengan nada tak senang, "Jessica bukan orang seperti itu. Ini pasti ada kesalahpahaman. Aku nggak mau dengar ucapan

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status