Share

Dua Kabar

Sev membuka matanya dengan raut wajah marah ketika mendengar suara bising dari luar kamar yang mengganggu tidurnya. Dia melihat jam dinding yang menunjukkan pukul enam pagi, masih ada waktu satu jam untuk tidur sebelum ke perusahaan. Lelaki itu menarik napas dalam dan mengembuskan perlahan, mencoba untuk kembali tidur.

Namun, suara panci dan teriakan wanita yang nyaring itu membuatnya kembali memejamkan mata dengan mengusap wajahnya kasar. Ia pun memutuskan untuk beranjak dari kasur untuk melihat apa yang terjadi di luar.

“Lo bisa nggak, sih, jangan membuat keributan!” tanya Sev dengan nada marah dan tatapan mata tajam.

Trisha yang terkejut mendengar bentakan Sev pun bersusah payah menelan salivanya dengan menundukkan kepalanya. Dia menyembunyikan tangannya yang terluka akibat air panas. “Maaf ganggu.”

Sev menghela napas panjang dengan mengangguk dan tersenyum paksa. “Oke, gue maafkan. Awas aja kalau lo berisik!” ketus

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status