“Kadang, sekeras apapun mencoba, sesuatu itu tetap tidak bisa di ubah”
~
Beberapa hari kemudian, Di Sanjaya Company
“Selamat siang bu” sapa seorang petugas keamanan yang baru saja yaya persilahkan masuk.
“Si
“Enggak ada yang beda. Kamu cuman belum nemu alasan buat jatuh cinta sama mereka aja”~Setelah pulang kantor, ryan memutuskan untuk langsung pulang ke rumah nya. Tidak ada lagi urusan nya hari ini. Jadi dia bisa langsung kembali.Ingin sekali dia mengikuti mobil yudha dan yaya. Tapi setelah di pikir kembali, sepertinya itu tidak perlu. Itu hanya akan membuat ryan terlihat seperti orang yang tidak memiliki pekerjaan, sehingga harus membuntuti mereka.Ryan ini seorang CEO sekaligus direktur perusahaan IT terbesar di Jakarta. Jadi dia tidak ingin membuat jelek statusnya dengan membuntuti yudha dan yaya.Lebih baik dia kembali ke rumah. Sudah lama dia tidak beristirahat dengan nyaman, dan pastinya dia sudah lama tidak pulang kantor tepat waktu. Jadi biarlah dia pulang dan tidur dengan nyenyak hari ini.Sesampainya di rumah, ryan di beritahu bahwa dia memiliki seorang tamu yang suda
“Aku yang enggak peka, atau kamu yang terlalu memaksa ?”Keesokan harinya, yaya berjalan ke kantor dengan perasaan yang kurang enak. Dia lupa jika kemarin pak ryan melihat dia dan yudha bersama. Dia pasti akan di interogasi hari ini oleh pak ryan.Oh semoga saja tidak. Bagaimana yaya bisa membersihkan namanya yang sejak awal tidak sudah buruk di mata pak ryan. Bukannya tambah bersih, malah tambah buruk ini.Saat memasuki ruangan, yaya terkejut karena disana ada si boss, pak ryan. Sedang apa boss besarnya itu sudah ada di ruangan se-pagi ini."Selamat pagi pak" sapa yaya sopan, sembari sedikit menunduk.Dia tidak menjawab sapaan yaya. Tapi tatapan-nya terlihat marah. Apa benar dia marah karena kejadian kemarin ?. Harusnya yaya sudah bisa menebaknya.“Kenapa berdiri saja disana ? Duduklah. Ini ruangan mu” kata pak ryanYaya memang masih berdiri di depan meja kerjanya, dan pak ryan yan
Beberapa jam kemudian"Kamu belum pulang ?" Tanya pak ryan yang tiba-tiba saja muncul di balik pintu ruangan yaya. Sebetulnya pekerjaan yaya sudah selesai sejak tadi, dia hanya mencoba berlama-lama saja disana."Sebentar lagi pak" jawab yaya"Kamu harus segera pulang. Sebentar lagi gaun dan makanan-nya akan sampai di rumahmu" ucap pak ryan
Beberapa jam kemudian.…Tok tok tok.. Terdengar suara ketukan di pintu rumah keluarga sanjaya..Mami yang sejak tadi sudah menunggu, berjalan untuk membukanya tanpa berlama-lama."Selamat datang..” ucap mami
“Kadang orang memang berubah tanpa kamu ketahui penyebab nya”Keesokan harinya di kantor"Eh yay. Selamat yah" ucap beberapa rekan kerja yaya saat dia baru saja memasuki kantorAda apa dengan mereka ?. Tumben memberi selamat saat yaya baru saja datang ke kantor. Aneh. Dia merasa tidak melakukan apapun."Selamat buat apa yah ?" Tanya yaya bingung."Yah buat tunangan lo sama pak boss. Kok enggak bilang sih lo pacarnya" desak merekaOh, apa berita pertunangan itu tersebar secepat itu ?. Yaya melihat cincin berlian yang melingkar di jari manisnya. Dia bahkan lupa bahwa dia sudah bertunangan semalam."Kenapa juga enggak bilang lo anak konglomerat. Lo ramah banget sih" ucap mereka lagiMereka mulai berbicara tanpa henti. Apa status nya juga harus dia jelaskan saat bertemu mereka ?“Enggak kok. Gue mah biasa aja” jawab yaya“Lo itu kelewat ramah. Jarang ada lo
“Orang memang terbiasa penasaran dengan kehidupan orang lain,tanpa berniat membantu”Yaya baru saja ingin turun ke kafeteria dan membuat kopi pagi ini. Sudah beberapa hari dia tidak membuat kopi disana. Jadilah dia akan membuatnya hari ini.“Yay” panggil nina saat yaya akan berbelok ke kafeteria
Saat sedang sibuk dengan berbagai laporan didepannya, seseorang tiba-tiba saja mengetuk pintu ruangan yaya"Iya masuk" kata yaya mengizinkanSaat pintu itu terbuka, disana ada yudha dengan setelan jasnya."Ada apa ?" Tanya yaya saat melihat yudha"Udah masuk jam makan siang, ke resto depan yuk" ajak yudha"Emang iya ?" Tanya yaya sembari mengecek arloji di tangannya. Oh astaga, kenapa waktu berputar cepat sekali ?"Oke. Bentar yah" ucap yaya. Dia membereskan tasnya dan segera keluar."Mau ajak pak ryan sekalian ?" Tanya yaya"Kayaknya enggak usah deh. Kan perginya cuman sama gue" jawab yudhaJustru karena sama lo. Makanya harus di kasih duluan. Bisa ngamuk nanti boss nya."Okelah" jawab yaya. Dia baru ingat bahwa pak ryan agak kurang sehat tadi. Mungkin saja dia masih kurang sehat dan hanya ingin istirahat.Mereka berdua berjalan ke arah resto untuk makan siang disana.“Mau pesan apa ?” t
Sekarang yaya sedang berjalan keruangannya, karena yudha yang sudah kembali ke kantornya. Tumben dia tidak mampir lebih dulu ke ruangan kakak nya."Mba yaya" panggil kang dadang, cleaning service perusahaan saat yaya akan menaiki lift"Iya kang ?" Tanya yaya"Dipanggil pak boss mba. Disuruh keruangan-nya" ucap kang dadang