"Berapa umurnya Grandma sekarang?" tanya yayaSaat ini mereka sedang berada di pesawat pribadi milik RyanYaya sudah mengambil tempat duduk yang jauh dari tempat Ryan. Dan dia bisa melihat bahwa pria itu tidak merasa senang"Ada apa?" tanya yaya karena sedari tadi dia tidak mendapatkan jawaban dari RyanYaya menatapnya dan Ryan hanya bersikap acuh sembari membaca sebuah majalah bisnis yang ada di sana"Kenapa diam saja? Saya bertanya berapa umur grandma sekarang" kata yaya mengulang kembali ucapannyaTapi hasilnya tetap saja. Dia tidak mendapatkan jawaban apapun dari Pria itu"Harusnya saya bertanya pada Yudha tadi." kata yayaBegitu ucapan itu selesai, dia bisa melihat Ryan yang merubah posisinya dan tidak lagi membaca majalahSaat itu, pramugari datang dan menyiapkan makanan untuk mereka. "Cukup hidangkan satu." terdengar ucapan dari Ryan begitu pramugari itu meletakkan makanan diatas mejaMendengar itu, yaya langsung dengan cepat berkata "Jangan. Letakkan saja disitu." kata yayaSe
“Tidak ada hadiah yang lebih berharga dibanding anggota keluarga baru.”“Grandma!” panggil Ryan saat dia melangkah mendekat ke arah neneknyaDisana, terdapat seorang wanita paruh baya yang berumur sekitar 70 tahun. Beliau masih terlihat sehat dan sepertinya sangat merawat diri. Mendengar panggilan dari Ryan barusan, grandma langsung mengalihkan pandangannya dan tersenyum lebar saat mendapati cucu kesayangannya berada di sanaMereka saling berpelukan dan saat itu, Yaya baru menyadari bahwa Ryan ternyata masih memiliki sisi lembut terhadap keluargannya. Dia bisa menduga bahwa Ryan sangatlah dekat dengan grandma. Bahkan kepada mama dan papa, Ryan tidak memberikan senyum selembut itu“Ini cucu Grandma, kan?” tanya grandma sembari tersenyum ke arah Yaya. Yaya yang mendengar itupun, langsung tersenyum ramah. “Iya Grandma. Kenalin, ini Yaya!” ucap RyanSetelah itu, Yaya dan Grandma saling berpelukan. Mereka terlihat seperti senang bertemu satu sama lain. Bahkan mereka lebih terlihat seperti
“Bukan hanya keluargamu. Aku juga peduli tentang kamu.”Sore itu, yaya bersama grandma dan banyak pekerja di rumah grandma masih berada di yayasan. Mereka sudah memotong kue ulang tahun sejak siang tadi.Ketika yaya sedang duduk dan bermain bersama seorang anak perempuan, grandma tiba-tiba saja datang. Beliau membawakan sebuah benda yang nampak seperti album di tangannya“Hari ini kamu juga ulang tahun. Terus kenapa Ryan nggak ngajak jalan-jalan?” tanya grandma setelah mereka berdua duduk bersama disanaGrandma mulai membuka album foto yang tadi dibawa olehnya. “Setahu grandma, Ryan itu punya pacar.” Ucap grandma yang langsung membuat yaya terdiam. “Tenang saja. Grandma tahu semuanya.” Lanjut grandma lagi sembari menatap yaya. Beliau bisa melihat raut wajah yaya yang nampak kaget.Yaya mengira bahwa grandma tidak tahu tentang itu semua. “Grandma tahu kebiasaan pacar suamimu. Tapi grandma senang karena Ryan menikah denganmu. Kau baik, dan grandma cuman meminta untuk menjaga Ryan. Dia a
“Aku hanya berharap agar hari ini berjalan dengan lancar !” ~Honestly, I Love You~Kenalkan. Namaku Karenina Raisa Wijaya. Aku baru berumur 27 tahun. Masih single. Dan belum pernah berpacaran sekalipun.Diumurku yang sudah 27 tahun, aku tahu bahwa bukanlah umur yang masih terbilang muda di Indonesia.Walau begitu. Aku tidak pernah ingin mengikuti standar manapun. Baik umur sebelum menikah, pekerjaan. Atau yang lainnya.Aku menempuh pendidikan sejak SMA hingga lulus kuliah di Australia. Walau Indo bukanlah tempat baru bagiku.Hari ini ialah hari yang penting bagiku, karena aku akan melamar pekerjaan kantoran di SC. Kepanjangan nya bukan Study Club. Seperti yang selalu aku ikuti saat menempuh pendidikan dulu. Tapi Sanjaya Company. Salah satu perusahaan IT terbesar di jakarta.Walau bukan berasal dari jurusan IT, aku punya pengalaman kursus hingga bekerja part time dulu, tentunya pada bidang teknologi canggih tersebut.
Aku meneliti penampilanku. Kemeja putih juga celana hitam. Layaknya para pencari kerja. Tidak lupa juga high hills hitam yang tidak terlalu tinggi. Masih normal untuk calon karyawan. Rasanya sudah lama tidak memakai pakaian seperti ini."Karenina Raisa Wijaya !" panggil seorang pria bagian recruitment yang berdiri di depan pintuAku mengangguk ramah dan segera mengikuti pria tersebut kedalam ruangan."Semoga saja boss perusahaan itu masih muda." batin yayaDia memang berharap seperti itu. Sehingga Yaya lebih punya peluang untuk bertemu jodoh di kantor barunya nanti.Yaya mulai menatap sekilas ruangan itu. terlihat bersih dan rapi. Juga hanya ada beberapa orang di dalamnya.“Sepertinya pria yang duduk di kursi paling mewah itu boss perusahaan ini,” pikirku"Selamat pagi pak !" aku menyapa pria tersebut dengan sopan.Aku bisa melihat seorang pria yang menunduk sejak tadi. Dia pasti atasan di perusa
“Aku hanya berharap agar hari ini berjalan dengan lancar !” ~Honestly, I Love You~Ternyata benar. jangan pernah menilai seseorang hanya dari penampilan luarnya saja. Dan sekarang yaya baru benar-benar memahami tentang perkataan itu“Jadi untuk apa aku dipanggil kesini ?. Apa karena aku orang terakhir disini ?”Sepertinya tidak. Aku bukanlah orang yang datang paling akhir. Dan anehnya, orang yang datang lebih lambat dariku bahkan sudah dipanggil lebih dulu. Sedari tadi pula."Maaf mba. Nanti akan kami hubungi lagi untuk informasi lebih lanjut," ucap pria yang tadi memanggilku untuk interview.Aku hanya mengangguk sebagai jawaban. Kenapa tidak bilang sejak tadi ?. Aku bahkan belum dipersilahkan duduk."Iya pak. Tidak apa-apa,” jawabku sopan sambil sedikit menunduk.“Kalau begitu saya permisi." lanjutku lagi dan langsung keluar dari
Walau masih anak SD. Yudha ini terbilang playboy dulu. Walau awalnya dia tidak seperti itu. Mungkin hanya salah pergaulan. Tapi aku mendengar bahwa dia masih sering memberi harapan palsu pada perempuan yang berbeda-beda. Yudha hanya tertawa mendengar itu. Sudah lama kami tidak bertemu. Jadi aku juga melupakan tentang pria itu. Aku sengaja. Terlalu banyak masalah yang aku dapat saat berdekatan dengan yudha. Dia saja yang tidak sadar sudah membuatku berada dalam banyak masalah. “Kamu sibuk nggak ? Mau ngobrol dulu ?" Tanya Yudha Pria ini selalu saja mencari alasan untuk mengobrol denganku. Dulu kami memang berteman akrab. Sampai-sampai setiap pacarnya selalu kesal denganku tanpa alasan."Aduh maaf. Lain kali aja yah. Gue harus balik cepet nih !" jawabku menolak ajakannyaDia terlihat kecewa dengan jawabanku. Tapi masa bodolah. Terlalu banyak masalah yang akan timbul jika aku berduaan dengan nya. Cukup SD hingga
“Hidup setiap orang memang telah ditentukan. Tapi apa salah jika kita ingin mencari yang terbaik menurut kita ?!” ~Honestly, I Love You~Malam harinya di rumah yaya.Yaya baru saja ingin membaringkan tubuhnya di kasur setelah dia membersihkan tubuhnya.Dia baru kembali dari minimarket untuk membeli beberapa barang disana tadi. Jadi dia merasa lelah karena keluar seharian.Tok tok tok.Tak lama, terdengar suara ketukan di pintu kamar yaya“Sebentar bi !” ujar yayaDia tahu yang mengetuk itu pasti bibi. Karena hanya mereka berdua yang tinggal disana.Walau ada dua kemungkinan. Bibi atau selain bibi. Bisa ditebaklah siapa.Di rumah yaya juga ada supir, satpam dan penjaga kebun. Tapi mereka tidak tinggal di rumah yaya. Mereka hanya akan bekerja dan pulang saat sore hari.Sama seperti pak satpam. Beliau akan ber